AINUN MUCHLISATUN / 1040101485 / KIP/PKN
Buku dengan judul H.O.S TJOKROAMINOTO hidup dan
perjuangan bagian ke-2 karya Amelz bercerita tentang perjalanan
hidup dan perjuangan
HOS Tjokroaminoto. Buku ini terdiri
dari 3 Bab,
yang berisi tentang HOS Tjokroaminoto ketika sakit bermimpi bertemu Rasulullah, kemudian
tentang HOS Tjokroaminoto menyusun Reglement umum bagi umat islam dan pada bab
terakhir tentang wafatnya HOS Tjokroaminoto.
Pada
Bab 3 ketika HOS Tjokroaminoto sedang sakit dan bermimpi bertemu dengan Rasulullah. Setelah bertemu dengan Rasulullah kesehatan HOS Tjokroaminoto
berangsur-angsur membaik dan kemudian beliau menyusun program Asas PSII
dan Program Tandhim.
Kongres
Al-islam ke-8 (1931) di Surabaya atas usaha Central-Comite Al-islam dengan ketua
W. Wondoamiseno. Keputusan yang dihasilkan adalah program azas dan program
Tandhim P.S.I.I diberi keterangan yang cukup jelas. Hal tersebut disusun oleh HOS Tjokroaminoto.
Program
asas partai syarikat islam Indonesia ditetapkan sebagai bertikut:
1. Persatuan
dalam umat islam
2. Kemerdekaan
umat (Nationale Vrijheid)
3. Sifat
kerajaan (staat) dan pemerintahan
4. Penghidupan
ekonomi
5. Keadaan
dan derajat manusia di dalam pergaulan
6. Kemerdekaan
yang sejati
Program Tandhim adalah sebagai berikut :
1.
Perlawanan. Persandaran gerakan
perlawanan
Maka
partai S.I menetapkan gerakan perlawanannya:
§ Bersandar
kepada sebersih-bersihnya Tauhid.
§ Berdasarkan
kepada ilmu (wetenschap).
§ Berdasarkan
kepada Siyasah (politik) yang berkenaan dengan bangsa dan negeri tumpah darah
sendiri dan politik menuju maksud mencapai persatuan atau perhubungan dengan
ummat islam di lain-lain negara.
2.
Arah dan daya upaya perlawanan hal
I’badah dan Syariat
§ Partai
SI berdaya upaya agar supaya dunia islam tidak membesar-besarkan perselisihan
§ Partai
SI tidak menyukai kalau suatu pihak bukan Islam campur mengurus atau memberi
keputusan dalam perkara-perkara yang berkenaan dengan Syarikat Islam terutama
urusan ibada
§ Partai
SI menuntut hilangnya semua aturan dan ketentuan-ketentuan yan telah
diperteguhkan dengan pemerintah yang merintangi jalannya ikhtiar untuk
mengembangkan agama Islam.
3.
Hal Syiyasah (politik)
§ Partai
SI menganggap pergerakan Siyasah (politik) itu suatu kewajiban yang penting
bagi orang Islam.
§ Mengingat
bahwa sekalian orang Mu’min itu saudara antara satu dengan yang lain
§ Sesungguhnya
SI tidak suka campur pekerjaan dengan badan-badan atau majlis-majlis politik
yang diadakan oleh kekuasaan yang menguasai bangsa dan negeri tumpah dara kita.
Bab
4 mengenai kongres ke-19 yang diadakan di Jakarta Tjokroaminoto memberikan pre-Advies yang
berisi tentang Kultur dan Adat Islam.
Dan pada tanggal 4 Februari 1934 Cokroaminoto membuat Reglement umum bagi ummat
Islam. Reglement ini barulah berisi pedoman-pedoman umum atau petunjuk yang
perlu-perlu saja dan belum menetapkan pokok-pokok pembagian –pembagian atau cara-cara susunan
organisasi.
Reglement ini secara garis besar
berisi:
Bab
I Pedoman umum
bagi kehidupan sosial islam
Bab
II Maksud
dan tujuan hidup di dunia
Bab
III Petunjuk
budi pekerti utama
Bab
IV Petunjuk
keadilan dan kelakuan jejak Petunjuk kebenaran perkara
Bab
VI Petunjuk
kebaikan budi yang seluas-luasnya
Bab
VII Petunjuk
pengikat perjanjian dan persaksian Bagi tiap-tiap anggota umat islam
Bab
VIII Petunjuk
iman dan keislaman sejati
Bab
IX Petunjuk
persatuan muslim
Bab
X Petunjuk
memilih pemimpin dan menurut pimpinan
Bab
XI Petunjuk
menuntut jalan yang benar
Bab
XII Petunjuk
melakukan perbuatan ibadah
Bab
XIII Petunjuk
anggapan hidup didunia
Bab
XIV Petunjuk
budi pekerti terhadap kepada keluarga
Bab
XV Petunjuk
maksud perhubungan perkawinan
Bab
XVI Petunjuk
kelakuan dan penjagaan terhadap anak yatim
Bab
XVII Petunjuk
contoh keutamaan terhadap kepada orang lain
Bab
XVIII Petunjuk
Kebaikan Sosial Ekonomi
Bab
XIX Petunjuk
memerintahkan barang yang benar dan melarang barang yang salah
Bab XX Petunjuk
terlebih mementingkan keperluan ummat daripada kepetluan atau urusan sendiri
Kemudian di Bab terakhir buku ini membicarakan tentang kongres terakhir yang dikunjungi HOS
Tjokroaminoto dan wafatnya HOS Tjokroaminoto.
Kongres ke-20 di Banjarnegara pada tanggal 20-26 mei 1934
merupakan kongres terakhir yang dihadiri oleh HOS Tjokroaminoto. Pada
hari Senin, 10 Ramadhan 1353 (17 Desember 1934) HOS Tjokroaminoto meninggal dunia. Dan HOS Tjokroaminoto meninggalkan wasiat
yang dititik beratkan kepada tiga perkara, yakni:
1) Mengenai
pengendalian Nafsu
2) Mengenai
perkembangan Kecerdasan
3) Mengenai
kehidupan Suci Bersih.
Buku
ini sangat bagus karena di dalam
buku ini terdapat banyak pesan-pesan yang disampaikan oleh HOS Tjokroaminoto.
Tetapi kekurangan dari buku ini terdapat pada bahasanya kurang
bisa dipahami dikarenakan buku
ini menggunakan ejaan lama. Mungkin kalau buku ini menggunakan ejaan yang
sekarang akan lebih enak dibaca dan lebih mudah untuk dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar