.....

Selasa, 22 Januari 2013

SUKU BALI AGA


BAB I
PENDAHULUAN
Suku bangsa Bali merupakan suatu kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran akan kesatuan kebudayaannya, sedangkan kesadaran itu diperkuatn oleh adanya bahasa yang sama walaupun ada kesadaran yang demikian, namun kebudayaan Bali mewujudkan banyak variasi dan perbedaan setempat. Disamping itu agama Hindu yang telah lama terintegrasikan ke dalam kebudayaan Bali, dirasakan pula sebagai suatu unsur yang diperkuat adanya kesadaran akan kesatuan itu. Banyk suku-suku di negara indonesia hampir semua kota-kota di indonesia mempunyai suku tersendiri.
Disini pemakalah akan sedikit menjelaskan tentang suku-suku yang ada di kota bali dan pemakalah memilih suku Bali Aga. Bali Aga disebut juga dengan suku pegunungan karena dari mereka bertempat tinggal di bukit pegunungan, akan lebih jelasnya bila mana membaca makalah ini sendiri 
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Suku Bali Aga
Bali Aga adalah salah satu subsuku bangsa Bali yang menganggap mereka sebagai penduduk bali yang asli. Bali Aga disebut dengan Bali pegunungan yang mana sejumlah suku Bali Aga terdapat di Desa Trunyan. Istilah Bali Aga dianggap memberi arti orang gunung yang bodoh karena mereka berada didaerah pegunungan yang masih kawasan pedalaman dan belum terjemah oleh teknologi.
Penduduk Bali Aga bertempat tinggal di pegunungan karena mereka menghindari diri dari pendatang yaitu yang disebut Bali Hindu, yang berasal dari keturunan Majapahit. Orang Bali Traunyan mempunyai suatu metologi mengenai asal mula mereka yang menyebutkan adanya seorang dewi dari langit yang merupakan wanita leluhur, atas kekuatan sang surya dewi ini hamil dan melahirkan sepasang anak kembar banci dan perempuan. Anak perempuan itu kemudian menikah dengan Raja Jawa dan dari merekalah penduduk Trunyan atau bali Aga berasal.
Orang bali hindu menganggap Bali Aga kurang Halus dibandingkan dengan mereka. hal ini khususnya dinilai dari bahasa orang Bali Aga yang dianggap kasar dari pada bahasa orang Bali Hindu.
Dalam sistim kekerabatan Bali Aga mengenal klen patrilineal yang disebut karang dan gabungan karang disebut dadia. Mereka mempunyai kepercayaan Asli yang berpusat pada penyembahan Roh leluhur dan roh-roh lainnya dewa tertingginya bernama Ratu Sakti Pancaring jagat, yang bersemayam di meru tingkat tujuh di dalam kuil utama desa yang diperkirakan berasal dari zaman megalirikum.
Dalam hal kematian jenazah meninggal tidak dikuburkan didalam Tanah melainkan hanya dilatakan di atas Tanah pada tempat yang dianggap sebagi kuburan sampai tinggal tulang-tulangnya.
Diwilayah pegunungan atau wilayah Bali Aga, terletak kuil-kuil (pura) yang dianggap suci oleh orang bali. Dalam bahasa Bali kaja berarti ke Gunung dan kelod berarti ke laut. Peninggalan-peningalan prasasti dari dari zaman bali-hindu menunjukkan adanya suatu bahasa bali kuno yang agak berbeda dengan bahasa bali sekarang, bahasa bali kuno itu, disamping mengandung banyak kata-kata Sansekerta, pada masa kemudiannya terpengeruh juga oleh bahasa jawa kuno.

2.2 Peradaban Suku Bali Aga
Di desa Bali didasari atas kesatuan tempat. Sebagian dari tanah di wilayahnya adalah milik warga desa disitu. Desa-desa pegunungan biasanya mempunyai pola perkampungan yang memusat, sedangkan desa-desa yang mempunyai sisitem banjar dan desa-desa didaerah dataran mempunyai pola yang terpencar.
Disamping kesatuan wilayah maka sebuah desa merupakan pula kesatuan keagamaan yang ditentukan oleh suatu kompleks kuil desa yang disebut kayangan tiga ialah pura puseh, pura bule-agung, dan pura dalem. Jika disatukan masyarakat disitu menyebutnya pura desa.
Bahwasanya suku Aga hal-hal yang yang dianggapnya keramat diletakkannya pada arah gunung kaja, sedangkan hal-hal yang biasa diletakan pada arag laut. Pada suku ini memiliki sisitem banjar, maka ada bangunan bale banjar tempat warga banjar mendapatkan rapat dan kegiatan-kegitan lainnya, sedangkan di sekelilingnya.[

2.3 Adat Istiadat dan kepercayaan Suku Bali Aga
BALI memang dikenal memiliki adat istiadat yang beraneka ragam. Adat istiadat yang dominan bernafaskan Hindu tersebut menyimpan berbagai upacara keagamaan, mulai dari dewa yadnya, pitra yadnya, manusia yadnya, hingga buta yadnya. Di Bali timur (Karangasem), upacara-upacara keagamaan itu masih sangat kental dan masyarakat pun sangat antusias melakoninya.
Dalam setiap prosesi upacara keagamaan senantiasa disertai dengan kegiatan makan bersama alias magibung. bahwa masyarakat di sana masih berpegang teguh pada tradisi yang diwarisi secara turun temurun.
Masyarakat Suku Bali Aga pada umumnya hidup di daerah pegunungan mereka menganggap daerah pegunungan sebagai tempat yang suci, karena itu didaerah pegunungan banyak terdapat pura dan kuil-kuil, bangunan yang dianggap suci melimpah dan dominan di Bali.
Menurut kepercayaan mereka, manusia adalah bagian dari Alam. Kalau manusia terdiri atas jasmani dan rohani, maka alam tersusun dari bumi sebagai jasmani dan manusia sebagai rohani.
Di Bali Aga terdapat tempat suci yang disebut Wantilah yang mana tempat ini biasanya digunakan untuk menyambung ayam dan dianggap sebagai persembahan dewa-dewa. Pura puseh adalah tempat yang terdapat didalam desa dan dianggap sebagai tempat arwah nenek moyang mereka. pura bale agung yang juga terdapat didalam desa dan dianggap sebagai pura kehidupan sehari-hari. Pura dalam dianggap sebagai pura dewa kematian dan neraka.

2.4 Kebudayaan Suku Bali Aga
Pulau Bali merupakan propinsi Indonesia yang sebagian besar penduduknya memeluk agama yang sama yaitu Hindu. Seluruh aspek kehidupan Bali juga sangat dipengaruhi oleh adat-istiadat, hal ini terjadi karena masyarakat bali mempunyai kesadaran akan kebudayaan yang tinggi untuk mempertahankan kebudayaannya, budaya hindu bali yang merka anut, merupakan perpaduan antara agama hindu yang datang dari india, budha dan kepercayaan bali Aga.

2.5 Mata Pencaharian
            Mata pencarian penduduk beranekaragam yang meliputi pekerjaan sebagai petani, pengerajin, pedagang dan berbagai jasa khususnya bidang kepariwisataan. Pertanian merupakan mata pencarian pokok masyarakat dan sebagian besar masyarakat bali adalah petani.  Jenis pertanian meliputi pertanian sawah dan perkebunan.

Danau Batur mungkin dapat disebut sebagai salah satu tempat kebudayaan dan berdiamnya masyarakat bali aga





BAB III
KESIMPULAN
Bali Aga adalah salah satu subsuku bangsa Bali yang menganggap mereka sebagai penduduk bali yang asli. Bali Aga disebut dengan Bali pegunungan yang mana sejumlah suku Bali Aga terdapat di Desa Trunyan. Istilah Bali Aga dianggap memberi arti orang gunung yang bodoh karena mereka berada didaerah pegunungan yang masih kawasan pedalaman dan belum terjemah oleh teknologi.
BALI memang dikenal memiliki adat istiadat yang beraneka ragam. Adat istiadat yang dominan bernafaskan Hindu tersebut menyimpan berbagai upacara keagamaan, mulai dari dewa yadnya, pitra yadnya, manusia yadnya, hingga buta yadnya. Di Bali timur (Karangasem), upacara-upacara keagamaan itu masih sangat kental dan masyarakat pun sangat antusias melakoninya.















KEBUDAYAAN JAWA


Nanam                        : Syariful Anam
NIM                 : 1040101487
KEBUDAYAAN JAWA
IDENTIFIKASI
Daerah kebudayaan jawa sangat luas yaitu meliputi seluruh bagian tengah dan timur dari pulau jawa. Meski demikian ada daerah-daerah yang secara kolektif sering disebut daerah kejawen. Sebelum terjadi perubahan-perubahan seperti sekarang ini, daerah itu merupakan Banyumas, Kedu, Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Malang dan Kediri. Daerah diluar itu dinamakan pesisir dan ujung timur.
Seluruh rangka kebudayaan jawa itu terpusat pada bekas kerajaan mataram yang terpecah pada tahun 1755 yaitu Yogyakarta dan Surakarta. Karena luasnya daerah kebudayaan jawa tentunya banyak sekali perbedaan-perbedaan yang bersifat lokal yang meliputi beberapa unsur-unsur kebudayaan, seperti perberdaan istilah teknis, dialek, bahasa dan lainnya. Meski terdapat banyak variasi-variasi dan perbedaan-perbedaan tersebut tidaklah besar dan masih menunjukkan satu kesatuan pola ataupun satu sistem kebudayaan jawa.
Dalam pergaulan sehari-hari mereka menggunakan  bahasa jawa. Dalam mengucapakan bahasa jawa ini seseorang harus memperhatikan dan membeda-bedakan orang yang diajak bicara atau yang sedang dibicarakan, derdasarkan usia maupun setatus sosial, pada perinsipnya ada dua macam bahasa jawa yang apabila ditinjau dari kriteria tingkatannya, yaitu bahasa jawa ngoko dan krama.
Bahasa jawa ngoko dipakai untuk orang yang sudah dikenal akrab dan terhadap orang yang lebih muda usianya serta lebih rendah derajatnya atau setatus sosialnya. Lebih khusus lagi ada bahasa ngoko lugu dan ngoko andap. Sebaliknya bahasa krama, dipergunakan untuk bicara dengan orang yang belum dikenal akrab, tetapi yang sebaya dalam umur maupun derajat, dan juga terhadap orang yang lebih tinggi umur serta setatus sosialnya. Dari kedua derajat bahasa ini terdapat kombinasi dan variasi antara bahasa jawa ngoko dan krama. Yang pemakaiannya disesuaikan dengan keadaan perbedaan usia, derajat sosial dan sebagainya. Misalnya ada bahasa madya ngoko yang terdiri dari tiga macam bahasa yaitu madya ngoko, madya antara dan madya krama. Ada bahasa krama inggil yang terdiri kira-kira 300 kata-kata yang dipakai untuk menyebut nama-nama anggota badan, aktifitas, benda milik, sifat-sifat dan emosi-emosi dari orang-orang yang lebih tua umur atau lebih tinggi derajat sosialnya. Bahasa kedaton (bahasa bagongan) yang khusus dipergunakan untuk kalangan istana; bahasa jawa krama desa atau bahasa orang-orang di desa-desa. Dan bahasa jawa kasar yaitu salah satu macam bahasa daerah yang diucapkan oleh orang-orang yang sedang dalam keadaan marah atau mengumpat seseorang.

BENTUK DESA
Desa adalah tempat kediaman yang tetap pada masyarakat orang jawa. Di daerah pedalaman, desa adalah suatu wilayah hukum yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan tingkat daerah paling rendah. Secara administrative desa langsung berada di bawah kekuasaan pemerintah kecamatan dan terdiri dari dukuh-dukuh. Tiap-tiap wilayah bagian desa ini diketuai oleh seorang dukuh.
SUMBER PENCAHARIAN
Sumber pencaharian penduduk jawa berasal dari pekerjaan-pekerjaan kepegawaian, pertukangan, dan perdagangan. Bertani adalah juga merupakan salah satu mata pencaharian hidup dari sebagian besar penduduk jawa di desa-desa
SISTEM KEKERABATAN
Prinsip kekerabatan orang jawa itu berdasarkan prinsip keturunan bilateral. Sedangkan istilah kekerabatannya menunjukkan klasifikasi menurut angkatan-angkatan.semua kakak laki-laki serta kaka wanita ayah dan ibu, beserta istri-istri maupun suami-suami masing-masing diklasifikasikan menjadi satu dengan satu istilah siwa atau uwa. Adapun adik-adik dari ayah dan ibu diklasifikasikan kedalam dua golongan yang dibedakan menurut jenis kelamin menjadi paman bagi para adik laki-laki dan bibik bagi para adik wanita.
Dalam masyarakat jawa perkawinan yang dilarang antara lain; dua orang tidak boleh saling kawin apabila mereka saudara kandung; apabila mereka itu pancer lanang yaitu anak dari dua orang saudara sekandung laki-laki; apabila mereka itu adalah misan; dan apabila pihak laki-laki lebih muda menurut ibunya daripada pihak wanita. adapun pekawinan antara dua orang yang tidak terikat karena hubungan-hubungan kekerabatan seperti tersebut diatas diperkenankan. Macam-macam perkawinan lain yang diperbolehkan antara lain ngarang wulu serta wayuh. Perkawinan ngarang wuluh adalah suatu perkawinan seorang duda dengan seorang wanita salah satu adik dari almarhum istrinya. Adapun wayuh ialah suatu perkawinan lebih dari seorang istri (poligami)
Serangkaian upacara-upacara dalam perkawinan adat jawa.
Nakokake yaitu Seorang peria yang ingin menikahi gadis kekasih hatinya, pertama harus datang kerumah sigadis untuk menanyakan kepadanya, apakah si gadis masih legan atau uda ada yang punya. Dan pada waktu nakokake ini si pria didampingi orang tuanya atau wakil orang tuanya. Dalam keadaan prosesi ini apabila si pria dan wanita belum saling kenal maka ada yang namanya Nontoni yakni si calon suami diberi kesempatan untu untuk melihat calon istrinya. Apabila mendapat jawaban positif dari si gadis (diterima) maka ditetapkan kapan akan dilaksanakan pinengsetan.
Pinengsetan adalah upacara pemberian sejumlah harta dari si laki-laki calon suami kepada kerabat sigadis yaitu orang tua walinya. Biasanya berupa sepasang pakaian wanita dalam hal ini adalah sepotong kain dan kebaya yang biasa disebut dengan pakaian sakpengadek. Ada juga yang disertakan dengan cincin kawin. Dengan itu si gadis sudah terikat untuk melangsungkan perkawinan atau wis dipacangake.
Sebelum upacara Peningsetan, terlebih dahulu diadakan perundingan untuk menentukan tanggal bulan perkawinan. Dalam perundingan ini dilakukan perhitungan weton, yaitu perhitungan hari kelahiran kedua calon pengantin, berdasarkan kombinasi sistem perhitungan tanggal masehi dengan perhitugan tanggal Sepasaran (minggu orang jawa).
Dua atau tiga hari sebelum upacara pertemuan kedua pengantin diselenggarakan upacara Asok-Tukon. Upacara ini merupakan pemyerahan harta kekayaan pihak laki-laki kepada pihak perempuan secara simbolik. Yang diserahkan kepada orang tua wali calon pengantin wanita yang disaksikan oleh kerabat-kerabatnya, Asok-Tukon atau yang disebut juga dengan Sasrahan itu merupakan tanda maskawin.
Sehari saat upacara perkawinan, pada pagi hari beberapa kerabat anggota keluarga wanita berkunjung ke makam leluhurnya untuk meminta doa restu. Sedangkan sore harinya diadakan upacara selamatan Berkahan yang dilanjutkan dengan acara Leklekan dimana para kerabat pengentin wanita serta tetangga dekat serta kenalan-kenalannya berjaga dirumahnya hingga jauh malah, bahkan sampe pagi hari. Malam menjelang hari perkawinan ini dinamakan malam tirakatan atau malam midadareni. Disebut malam midadareni ini dikarenakan ada kepercayaan bahwa pada malam ini para bidadari turun dari kayangan dan memberi restu kepada perkawinan tersebut.
Waktu hari perkawinan pengantin laki-laki dengan diiringi oleh orang tua atau walinya dan juga handai tolannya(kawan kerabatnya) serta para tetangga sedukuh pergi kekeluarga pengantin perempuan untuk melangsungka Ijab Kabul atau akad nikah. Upacara ini disaksikan oleh wali dari kedua belah pihak. Kemudian setelah upacara ini berakhir lalu dilakukan upacara pertemuan (temon) antara kedua mempelai yang akhirnya dipersandingkan di atas pelaminan. Apabila mempelai laki-laki hendak membawa istrinya, hal ini dapat dilaksanakan sesudah sepasar atau lima hari sejak mereka dipertemukan. Pemboyongan yang disertai pesta lagi ditempat kediaman mempelai laki-laki ini disebit ngunduh temanten.
Selain sistem perkawinan melalui cara pelamaran  dikalangan orang jawa juga dikenal sistem perkawinan magang atau ngenger, yaitu seorang jejaka yang telah mengabdikan dirinya pada kerabat si gadis; sistem perkawinan triman, yaitu seorang yang mendapatkan istri sebagai pemberian atau penghadiahan dari salah satu lingkungan keluarga tertentu seperti keluarga kraton atau keluarga priyayi agung; sistem perkawinan ngunggah-ngunggahi dimana justru pihak kerabat si perempuan yang melamar si jejaka; sistem perkawinan paksa (peksan) yaitu perkawinan antara seorang pria dan seorang wanita atas kemauan kedua orang tua mereka. Pada umumnya perkawinan semacam ini banyak terjadi dalam perawinan anak-anak atau perkawinan di masa lalu.
Adakalanya bahwa suatu perkawinan itu tidak berhasil memberikan kebahagiaan hidup kepada kepada suaimi istri, sehingga satu-satunya jalan yang diambil adalah cerai (pegatan). Hal ini perceraian hanya bisa dilakukan berdasarkan persetujuan kedua belah pihak, dan jika si istri tidak dalam keadaan hamil di hadapan pengulu. Suami dapat menceraikan istrinya dengan menjatuhkan talak, dan sebaliknya istripun berhak meminta cerai, yaitu dengan memberikan taklik. Namun kadang-kadang terjadi bahwa sekalipun istri meminta cerai karena suami tak mampu lagi memenuhi kewajibannya sebagaimana mestinya, tetapi toh tidak bersedia menjatuhkan talaknya. dalam keadaan seperti ini istri dapat mengadu kepada kaum, yang akan meneruskan pengaduan itu ke kantor urusan agama kecamatan. Akhirnya kantor urusan agama yang akan memberikan keputusan. Pengaduan gugatan bercerai dari seorang istri melalui perantaraan saluran instansi-instansi agama yang resmi secara bertingkat-tingkat itu dinamakan rapak.
Setelah bercerai tidak jarang merekai memutuskan untuk hidup rukun kembali. Suatu perukunan kembali yang dilakukan sebelum melebihi jangka waktu seratus hari, disebut rujuk. Apabila itu dijalankan melebihi batas waktu tersebut, namanya balen. Baik rujuk atau balen hanya bisa dilakukan sesudah talak sampe tiga kali. Kalau sudah mencapai talak sebanyak ini (tiga kali) maka suami istri harus bercerai untuk selama-lamanya. Dalam hal ini seorang janda baru boleh bergaul dengan laki-laki lain, setelah ia lewat masa idahnya, yaitu suatu jangka waktu yang lamanya tiga bulan sepuluh hari atau sama dengan tiga kali lingkaran haid. Maksudnya adalah agar dapat diketahui bahwa benar-benar orang wanita yang cerai tidak dalam keadaan hamil, sebab kalau ia kawin sebelum masa iddahnya lampau, maka anak yang dilahirkan itu menjadi tanggung jawab suami yang terdahulu.
Keluarga-batih dijawa dinamakan dengan kulawarga. Keluarga dalam masyarakat jawa merupakan suatu kelompok sosial yang berdiri sendiri, serta memegang peranan dalam proses sosialisasi anak-anak yang menjadi anggotanya. Adapun seorang kepada keluarga disebut kepala somah. Ia bisa seorang laki-laki, tetapi bisa juga seorang perempuan, yaitu apabila si suami meninggal dunia, bila ibu tidak ada lagi, maka diangkat lagi seorang kepala somah baru dari salah seorang anak atas persetujuan yang lainnya. Hal ini lebih diutamakan anak laki-laki tertua. Bentuk dari kulawarga sempurna terdiri dari suami, istri dan anak-anak.
Di jawa juga ada keluarga yang lebih luas, yakni pengelompokan dari dua-tiga keluarga atau lebih dalam satu tempat tinggal, meskipun mereka tinggal bersama, namun masing-masing mewujudkan kelompok sosial yang berdiri sendiri-sendiri, baik dalam anggaran rumah tangga maupun dapurnya. Walau demikian tidak semua keluarga luas mempunya tempat memasak atau pawon sendiri-sendiri, sehingga ada yang bersama-sama. Harus diperhatikan bahwa satu keluarga luas tetap dikepalai oleh satu kepala somah yang terdahulu. Suatu keluarga luas biasa terjadi adanya perkawinan antara seorang anak laki-laki ataupun wanita, yang kemudian tinggal menetap dalam rumah orang tua. Bila kepala somah meninggal dunia, maka ia diganti oleh salah seorang dari keluarga yang pertama, juga kalau anggota ini tidak ada, barulah salah satu keluarga yang mondok tadi menggantikannya atas permufakatan anggota-anggota lainnya.
Peranan kepala somah disini hanya tampak dalam soal-soal urusan keluarga. Tentu saja usaha yang bertalian dengan hubungan keluarga dan urusan kedalam seperti pendidikan anak-anak, pengaturan anggaran belanja keluarga, serta usaha mencari sumber hidup tetap berada ditangan masingmasing keluarga. Sama halnya dengan keluarga, maka keluarga luaspun ada yang sempurna ada yang tidak sempurna.
Satu bentuk kelompok kekerabatan yang lain adalah sanak sadulur. Kelompok kekerabatan ini, terdiri dari orang-orang kerabat keturunan dari seorang nenek moyang sampe derajat ketiga. Biasanya kelompok kekerabatan ini saling bantu membantu kalau ada peristiwa-peristiwa penting dalam rangka kehidupan keluarga. Misalnya pada pertemuan-pertemuan, upacara-upacara yang diadakan berhubung pada tingkat-tingkat sekitar lingkungan hidupnya salah seorang anggota kerabat, perayaan pada hari ulang tahun, upacara kematian,dan pemakaman serta selamatan-selamatan pada hari ke-7, ke-100, dan ke-1000 sesudah kematian. Kecuali itu mereka juga akan berkumpul pada hari lebarang (riyadi) dan hari besar islam (suran). Di dalam kenyataannya kelompok kekerabatan kindred ini di masing-masing orang jawa di desa, hanya terdiri dari mereka yang tinggal di desa, seperti saudara sepupu, paman-paman, bibi-bibi, baik dari ipar ayah maupun ibudan kerabat-kerabat dekat istrinya.
Disamping itu ada juga kelompok kekerabatan yang disebut alur waris. Kelompok ini terdiri dari semua kerabat sampai tujuh turunansejauh masih dikenal tempat tinggalnya. Adapun tugas terpenting dari para anggota alurwaris ialah merawat makam leluhur. Biasanya salah seorang dari warga alurwaris yang tinggal di desa dimana terletak makam leluhur, ditunjuk untuk menghubungi anggota alurwaris lain yang telah tersebar kemana-mana guna bersama-sama ikut merawat, atau menyumbang untuk perawatan makam nenek moyang itu.
Pada umumnya orang jawa tidak mempersoalkan tentang tempat menetap seseorang setelah ia kawin, sehingga seseorang itu bebas untuk menentukan apakah ia hendak menetap di sekitar kediaman kerabat istrinya, ataukah di tempat tinggal yang baru, terpisah dari kerabat kedua belah pihak. Maka dikatakan bahwa di desa-desa jawa adat menetap setelah nikah itu bersifat utrolokal. Suatu hal yang umum ialah bahwa seseorang akan merasa bagga dan berbahagia apabiala ia mempunyai tempat tinggal sendiri, terlepas dari tempat-tempat menetap kerabat masing-masing pihak, baik dari kerabat istri maupun dari kerabat suami.
Dalam pembagian warisan, dipakai dua cara, yaitu cara perdamaian dan cara sepikul segendongan. Pembagian warisan menurut cara perdamaian adalah sebenarnya suatu permusyawaratan di antara para ahli waris yang terdiri dari anak-anak dan anggota-anggota kerabat kedua belah pihak orang tua, di mana akan ditentukan siapakah yang berhak dan wajib memperoleh bagian yang lebih ataupun sama dari lain-lainnya. Cara demkian ini terutama dipergunakan pada pembagian warisan rumah, prabotan rumah, benda pusaka dan ternak. Maksud dari penggunaan cara perdamaian ini, adalah agar dicapai keadaan sejahtera bagi semua anggota keluarga-batih. Artinya apabila ada salah seorang anggota yang sudah memiliki harta-harta itu sendiri, maka tidaklah perlu anggota tersebut mendapat bagian, yang dapat diberikan kepada saudara-saudaranya yang belum mempunyai apa-apa sama sekali. Orang tua akan lebih condong untuk memberikan rumah kediamannya yang pokok kepada tabon, yaitu seorang anak alki-laki atau perempuan, yang tetap tinggal dirumah bersama sengan orang tua dan menjamin hidup hari tua dari orang tua tersebut. Adapun pemeliharaan benda pusaka biasanya dibebankan kepada anak laki-laki tertua, sedangkan ternak dibagikan sama sesuai dengan jumlah yang ada.
Pembagian waris menurut cara ke dua, yaitu sepikul segendongandipergunakan pada pembagian warisan tanah pekarangan dengan pohon-pohon di atasnya sekalian, dan tanah pertanian Terutama sawah. Menurut cara pembagian ini anak laki-laki mendapat 2/3 sedangkan anak perempuan mendapatkan 1/3 dari seluruh jumlah warisan orang tua. Untuk memperkuat hak dan kewajiban terhadap peninggalan harta benda milik orang tua ini, masing-masing yang berkepentingan dapat meminta penyaksian kepala desa atau anggota-anggta pamong desa lainnya. Teristimewa dalam soal pembagian warisan tanah pekaranagan dan tanah-tnah persawahan suatu keluarga wajib memberikan laporan kepada pejabat-pejabat desa tadi agar bisa diketahui jumlah keseluruhannya. Hal itu perlu untuk menentukan pembayaran pajaknya. Surat tanda pembayaran pajak atau yang biasa disebut kohir itu, dipegang oleh salah seorang diantara ahli waris yang paling tua. Pada surat itu tercantum juga semua luas tanah-tanah warisan tersebut secara kolektif. Tiap-tiap ahli waris dapat pula meminta surat kohir untuk masing-masing bagian warisannya sendiri, supaya dapat mempermudah dalam membayar pajak secara langsung.
Perlu diketahui bahwa sawah yang dapat diwariskan adalah sawah sanggan yaitu sawah milik pribadi. Menurut macamnya ada tiga. Pertama ialah sawah gantungan, atau sawah bagian warisan dari seseorang yang pergi meninggalkan sawah tadi. Sehingga harus dipelihara dan digarap serta ditanami oleh salah seorang saudara nya sendiri, tetapi setelah ia datang hak dan kewajiban tanah-tanah pertanian itu kembali kepadanya. Selanjutnya ada yang disebut tanah dunungan. Sawah dunungan sesungguhnya belum terjadi harta warisan. Hanya saa sudah ditunjukkan oleh orang tua kepada siapa sawah sawah itu akan diberikan. Biasanya anak yang usianya lebih tua akan mendapat bagian sawah yang terletak di sebelah barat. Dan anak yang lebih muda diberikan sawah yang terletak disebelah timur. Akhirnya ada yag dinamakan sawah garapan. Sawah ini juga belum menjadi benda warisan tetapi sudah diberikan ijin dari orang tua untuk digarap oleh anak-anak atau menantu laki-lakinya sebagai jaminan hidup hari tuanya. Kelak setelah orang tua meninggal duniamaka tanah tersebut menjadi warisan bagi penggarapnya.
Suatu hal yang perlu dibedakan adalah harta benda milik suami istri senditri sebelum kawin (benda gawan), dengan harta kekayaan yang diperoleh mereka berdua selama hidupnya bersama (banda gana gini). Kedua-duanya kelak menjadi barang warisan. Didalam pembagian bisa menurut cara hukum adat yang berlaku (sepikul segendongan). Atau mengikuti cara permusyawaratan (perdamaian), dimana semua pihak, baik orang laki-laki maupun orang wanita mendapat bagian sama banyaknya. Sebagai barang warisan, banda gawan kembali kepada kerabat masing-masing apabila suami istri itu tidak mempunyai anak, sedang banda gana gini baru dipersoalkan pembagiannya jika kedua orang tersebut bercerai, yaitu banda gana dibagikan untuk suami dan banda gini diberikan kepada isteri.

SULAWESI SELATAN


SULAWESI SELATAN
Terdiri dari 23 kabupaten termasuk 2 kota (makasar paling luas menggunakan bahasa bugis, bahasa makasar, bahasa torasa, bahasa mandar, bahasa duri.
Terdapat 4 suku : suku Bugis, makasar, toraja, mandar.
Suku bugis mendiami kabupaten-kabupaten : bulukumba, sinjai, bone, soppeng, wajang, didendreng, rappang, pinreng, pole, maros
Pangkajenen dan maros merupakan peralihan antara bahasa bugis dan makasar.
Kabupaten enrengkang juga merupakan peralihan antara bugis dan toraja penduduknya seing disebut duri.
Orang bugis dan makasar itu beranggapan bahwa mereka adalah keturunan sanggala (toraja).
Orang bugis itu adalah bahasa Ugi, orang makasar bahasa Mangasaraà pernah diselidiki oleh B.F. Matthes dengan sumber kasustraan bugis yang tertulis. Naskah2 yang pernah diteliti itu disimpan di perpustakaan yayasan matthes dan juga disimpan di perpustakaan Belanda dan juga di beberapa perpustakaan di Eropa lainnya. Dalam naskah-naskah bugis itu digunakan aksara lontara (yaitu system huruf yang berasal dari sansekerta).
Pada abad 17 makasar sudah dipengaruhi oleh islam sehingga penulisan menggunakan huruf arab yang disebu serang.
Buku sure galigo merupakan buku himpunan yang besar dari mitologi yang bagi orang bugis dan makasar masih mempunyai nilai yang keramat. Buku paseg buku kasustraan yang merupakan himpunan2 amanat dari nenek moyang. Rapang buku UU peraturan2 keputusan pemimpin adat. Buku Atoriolong buku tentang silsilah raja2. Buku pau-pau buku tentang cerita pahlawan yang di bumbui dengan sifat legendaries. Buku kotika catatan tentang ilmu gaib.

SISTEM KEKERABATAN
Perkawinan
Mereka mencari jodoh dalam masyarakat desanya sendiri walaupun itu tidak diwajibkan.
Perkawinan yang dianggap ideal
1.      P. assiahang marola (passealang baji’ma) adalah perkawinan antara sodar sepupu derajat kesatu baik pihak ibu/bapak
2.      Assialanga memang (passiallenna)adalah perkawinan antara sodara sepupu sederajat ke-2 baik dari pihak bapak/ibu
3.      Perkawinan antara Ripaddeppe mabelae(nipakambani bellaya) ialah perkawinan antara sepupu derajat ketiga juga dari keduabelah pihak.

Perkawinan yang terlarang
Dianggap perkawinan yang sumbang/incest(salimara) mis: perkawinan antara ayah dan anak, perkawinan sekandung kakak dan adik, perkawinan menantu dan mertua. Paman/bibi dengan kemenakan, kakek/nenek dengan cucu.

Tahap-tahap perkawinan di makasar:
1.      Mapuce-puce (akkussising)
Adalah kunjungan keluaraga laki-laki kepada keluarga perempuan untuk meneliti kemungkinan apakah bisa dilakukan peminangan.
2.      Massuro (mksr: assuro)
Merupakan utusan pihak laki2 kepada keluarga perempuan untuk membicarakan waktu pernikahan,  jenis sundreng(maskawin), juga belanja perkawinan. Setelah terjadi kesepakatan lalu ke tahap yang ke-3
3.      Maddupa (Ammutuli)
Memberitahukan kepada seluruh kerabat (undang2) tentang hari pernikahan.
4.      Hari pernikahan dimulai dengan mappaenve balanja(appanai leko)
Prosesi pihak laki2 dengan kerabatnya datang ketempat si gadis dengan membawa bermacam-macam . setelah di tempat pengantin wanita langsung dilaksanakan pernikahan kemudian dilanjutkan dengan pesta perkawinan (pa’gaukang).
Para tamu yang diundang untuk memberikan sumbangan /kado (soloreng)
5.      Setelah beberapa hari pengantin baru mengunjungi keluarga si suami untuk kemudian tinggal di rumah orang tua suaminya beberapa lama. Dalam kunjungan itu si wanita membawa pemberian2 untuk keluarga si suami.
6.      Setelah itu baru ada kunjungan keluarga istri yang juga membawa pemberian untuk semua keluarga laki2.
7.      Setelah itu keluarga suami datang kekeluarga istri.
8.      Setelah itu pengantin berdua baru menempati rumah sendiri (nalaoanni alena)

Kalo perkawinan tidak mengikuti adat tadi disebut (silariang) kawin lari ini biasanya pinangan dari pihak laki-laki ditolak/mas kawinnya tinggi. Pihak perempuan mengejar yang lari tadi (tomassiri) kadang laki2nya dibunuh.
Ketika mereka lari mereka mencari tempat persembunyian biasanya ditempat orang2 terkemuka agar orang terkemuka itu member nasehat kepada orang tua perempuan .
Mas kawin berupa sawah, perahu, keris dll tapi dinilai dengan rela(2real)


SISTEM KEBUDAYAAN MASYARAKAT ACEH


Nama : Ainun Muchlisatun
NIM : 1040101485
KIP/PKN
Tugas Study Masyarakat Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki suku dan budaya yang beraneka ragam. Masing-Masing budaya daerah saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan daerah lain maupun kebudayaan yang berasal dari luarIndonesia. Salah satu kebudayaan tersebut adalah kebudayaan Aceh. Sejarah dan perkembangan suku bangsa Aceh juga menarik perhatian para antropolog seperti Snouck Hurgronje. Dilihat dari sisi kebudayaannya, Aceh memiliki budaya yang unik dan beraneka ragam. Kebudayaan Aceh ini banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya melayu, karena letak Aceh yang strategis karena merupakan jalur perdagangan maka masuklah kebudayaan Timur Tengah. Beberapa budaya yang ada sekarang adalah hasil dari akulturasi antara budaya melayu, Timur Tengah dan Aceh sendiri.
Suku bangsa yang mendiami Aceh merupakan keturunan orang-orang melayu dan Timur Tengah hal ini menyebabkan wajah-wajah orang Aceh berbeda dengan orang Indonesia yang berada di lain wilayah. Sistem kemasyarakatan suku bangsa Aceh, mata pencaharian sebagian besar masyarakat Aceh adalah bertani namun tidak sedikit juga yang berdagang. Sistem kekerabatan masyarakat Aceh mengenal Wali, Karong dan Kaom yang merupakan bagian dari sistem kekerabatan.
Agama Islam adalah agama yang paling mendominasi di Aceh oleh karena itu Aceh mendapat julukan ”Serambi Mekah”. Dari struktur masyarakat Aceh dikenal gampong, mukim, nanggroe dan sebagainya. Tetapi pada saat-saat sekarang ini upacara ceremonial yang besar-besaran hanya sebagai simbol sehingga inti dari upacara tersebut tidak tercapai. Pergeseran nilai kebudayaan tersebut terjadi karena penjajahan dan fakttor lainnya. 
A. LETAK
            Aceh merupakan propinsi yang paling ujung letaknya di sebelah utara pulau Sumatra dan memiliki luas 55.390 km2. Kelompok etnik Aceh adalah salah satu kelompok "asal" di daerah Aceh yang kini merupakan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Orang Aceh yang biasa menyebut dirinya Ureueng Aceh, menurut sensus penduduk tahun 1990 mencatat jumlah sebesar 3.415.393 jiwa, dimana orang Aceh tentunya merupakan kelompok mayoritas. Orang Aceh merupakan penduduk asli yang tersebar populasinya di Daerah Istimewa Aceh. Mereka mendiami daerah-daerah Kotamadya Sabang, Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Selatan, dan Aceh Barat. Bahasa yang digunakan orang Aceh termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia yang terdiri dari beberapa dialek, antara lain dialek Pidie, Aceh Besar, Meulaboh, serta Matang. Di Propinsi D.I. Aceh terdapat pula sedikitnya tujuh sukubangsa lainnya, yaitu : Gayo, Alas, Tamiang, Aneuk Jamee, Simeuleu, Kluet, dan Gumbok Cadek. Identitas bersama berdasarkan ikatan kebudayaan dan agama mencerminkan kesatuan suku-suku bangsa di propinsi ini. Dalam pergaulan antarsuku bangsa jarang sekali penduduk asli Aceh menyebut dirinya orang Gayo, Alas, Tamiang, dan seterusnya. Mereka lebih suka menyebut diri sebagai "Orang Aceh", sehingga Aceh patut dipandang sebagai suatu sukubangsa besar yang didukung oleh sejumlah sub-sukubangsa dengan identitas masing-masing. Ciri-ciri ini pula yang mengukuhkan propinsi Aceh sebagai Daerah Istimewa.


B. KEHIDUPAN MASYARAKAT
1Mata Pencaharian
               Mata pencaharian pokok orang Aceh adalah bertani di sawah dan ladang, dengan tanaman pokok berupa padi, cengkeh, lada, pala, kelapa, dan lain-lain. Masyarakat yang bermukim di sepanjang pantai pada umumnya menjadi nelayan.
            Sebagian besar orang Alas hidup dari pertanian di sawah atau ladang, terutama yang bermukim di kampung (kute). Tanam Alas merupakan lumbung padi di Daerah Istimewa Aceh. Di samping itu penduduk beternak kuda, kerbau, sapi, dan kambing, untuk dijual atau dipekerjakan di sawah.
            Mata pencaharian utama orang Aneuk Jamee adalah bersawah, berkebun, dan berladang, serta mencari ikan bagi penduduk yang tinggal di daerah pantai. Di samping itu ada yang melakukan kegiatan berdagang secara tetap (baniago), salah satunya dengan cara menjajakan barang dagangan dari kampung ke kampung (penggaleh). Mata pencaharian pada masyarakat Gayo yang dominan adalah berkebun, terutama tanaman kopi.
            Mata pencaharian utama orang Tamiang adalah bercocok tanam padi di sawah atau di ladang. Penduduk yang berdiam di daerah pantai menangkap ikan dan membuat aran dari pohon bakau. Adapula yang menjadi buruh perkebunan atau pedagang.

2Sistem Kekerabatan
            Dalam sistem kekerabatan, bentuk kekerabatan yang terpenting adalah keluarga inti dengan prinsip keturunan bilateral. Adat menetap sesudah menikah bersifat matrilokal, yaitu tinggal di rumah orangtua istri selama beberapa waktu. Sedangkan anak merupakan tanggung jawab ayah sepenuhnya.
            Pada orang Alas garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal atau menurut garis keturunan laki-laki. Sistem perkawinan yang berlaku adalah eksogami merge, yaitu mencari jodoh dari luar merge sendiri. Adat menetap sesudah menikah yang berlaku bersifat virilokal, yang terpusat di kediaman keluarga pihak laki-laki. Gabungan dari beberapa keluarga luas disebut tumpuk. Kemudian beberapa tumpuk bergabung membentuk suatu federasi adat yang disebut belah (paroh masyarakat).
Dalam sistem kekerabatan tampaknya terdapat kombinasi antara budaya Minangkabau dan Aceh. Garis keturunan diperhitungkan berdasarkan prinsip bilateral, sedangkan adat menetap sesudah nikah adalah uxorilikal (tinggal dalam lingkungan keluarga pihak wanita). Kerabat pihak ayah mempunyai kedudukan yang kuat dalam hal pewarisan dan perwalian, sedangkan ninik mamak berasal dari kerabat pihak ibu. Kelompok kekerabatan yang terkecil adalah keluarga inti yang disebut rumah tanggo. Ayah berperan sebagai kepala keluarga yang mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan keluarganya. Tanggung jawab seorang ibu yang utama adalah mengasuh anak dan mengatur rumah tangga.
Pada masyarakat gayo, garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal. Sistem perkawinan yang berlaku berdasarkan tradisi adalah eksogami belah, dengan adat menetap sesudah nikah yang patrilokal (juelen) atau matriokal (angkap). Kelompok kekerabatan terkecil disebut saraine (keluarga inti). Kesatuan beberapa keluarga inti disebut sara dapur. Pada masa lalu beberapa sara dapur tinggal bersama dalam sebuah rumah panjang, sehingga disebut sara umah. Beberapa buah rumah panjang bergabung ke dalam satu belah (klen).

  • Tahapan melamar (Ba Ranup)
Ba Ranup merupakan suatu tradisi turun temurun yang tidak asing lagi dilakukan dimana pun oleh masyarakat Aceh, saat seorang pria melamar seorang perempuan. Untuk mencarikan jodoh bagi anak lelaki yang sudah dianggap dewasa maka pihak keluarga akan mengirim seorang yang dirasa bijak dalam berbicara (disebut theulangke) untuk mengurusi perjodohan ini. Jika theulangke telah mendapatkan gadis yang dimaksud maka terlebih dahulu dia akan meninjau status sang gadis. Jika belum ada yang punya, maka dia akan menyampaikan maksud melamar gadis itu.
Pada hari yang telah disepakati datanglah rombongan orang-orang yang dituakan dari pihak pria ke rumah orangtua gadis dengan membawa sirih sebagai penguat ikatan berikut isinya (ranub kong haba). Setelah acara lamaran selesai, pihak pria akan mohon pamit untuk pulang dan keluarga pihak wanita meminta waktu untuk bermusyawarah dengan anak gadisnya mengenai diterima-tidaknya lamaran tersebut.
Bila lamaran diterima, keluarga pihak pria akan datang kembali untuk melakukan peukeong haba, yaitu membicarakan kapan hari perkawinan akan dilangsungkan, termasuk menetapkan berapa besar uang mahar yang diterima (disebut jeunamee) dan berapa banyak tamu yang akan diundang.
  • Tahapan Pertunangan (Jakba Tanda)
Bila lamaran diterima, keluarga pihak pria akan datang kembali untuk melakukan peukeong haba yaitu membicarakan kapan hari perkawinan akan dilangsungkan, termasuk menetapkan berapa besar uang mahar yang diterima (disebut jeunamee) yang diminta dan berapa banyak tamu yang akan diundang. Biasanya pada acara ini sekaligus diadakan upacara pertunangan (disebut jakba tanda). Pada acara ini, pihak pria akan mengantarkan berbagai makanan khas daerah Aceh, buleukat kuneeng dengan tumphou, aneka buah-buahan, seperangkat pakaian wanita dan perhiasan yang disesuaikan dengan kemampuan keluarga pria.

Pada acara ini pihak pria akan mengantarkan berbagai makanan khas daerah Aceh, buleukat kuneeng dengan tumphou, aneka buah-buahan, seperangkat pakaian wanita dan perhiasan yang disesuaikan dengan kemampuan keluarga pria. Namun bila ikatan ini putus di tengah jalan yang disebabkan oleh pihak pria yang memutuskan maka tanda emas tersebut akan dianggap hilang. Tetapi kalau penyebabnya adalah pihak wanita maka tanda emas tersebut harus dikembalikan sebesar dua kali lipat.
  • Persiapan Menjelang Perkawinan
Seminggu menjelang akad nikah, masyarakat aceh secara bergotong royong akan mempersiapkan acara pesta perkawinan. Mereka memulainya dengan membuat tenda serta membawa berbagai perlengkapan atau peralatan yang nantinya dipakai pada saat upacara perkawinan. Adapun calon pengantin wanita sebelumnya akan menjalani ritual perawatan tubuh dan wajah serta melakukan tradisi pingitan. Selam masa persiapan ini pula, sang gadis akan dibimbing mengenai cara hidup berumah tangga serta diingatkan agar tekun mengaji.
Selain itu akan dilaksanakan tradisi potong gigi (disebut koh gigoe) yang bertujuan untuk meratakan gigi dengan cara dikikir. Agar gigi sang calon pengantin terlihat kuat akan digunakan tempurung batok kelapa yang dibakar lalu cairan hitam yang keluar dari batok tersebut ditempelkan pada bagian gigi. Setelah itu calon pengantin melanjutkan dengan perawatan luluran dan mandi uap.
Selain tradisi merawat tubuh, calon pengantin wanita akan melakukan upacara kruet andam yaitu mengerit anak rambut atau bulu-bulu halus yang tumbuh agar tampak lebih bersih lalu dilanjutkan dengan pemakaian daun pacar (disebutboh gaca) yang akan menghiasi kedua tangan calon pengantin. Daun pacar ini akan dipakaikan beberapa kali sampai menghasilkan warna merah yang terlihat alami.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan mengadakan pengajian dan khataman AlQuran oleh calon pengantin wanita yang selanjutnya disebut calon dara baro .Sesudahnya, dengan pakaian khusus, Calondara Baroe mempersiapkan dirinya untuk melakukan acara siraman (disebut seumano pucok) dan didudukan pada sebuah tikar yaitu tikaduk meukasap.
Dalam acara ini akan terlihat beberapa orang ibu akan mengelilingi Calon dara Baroe sambil menari-nari dan membawa syair yang bertujuan untuk memberikan nasihat kepada Calon dara baroe. Pada saat upacara siraman berlangsung, Calon dara Baroe akan langsung disambut lalu dipangku oleh nye’wanya atau saudara perempuan dari pihak orang tuanya. Kemudian satu persatu anggota keluarga yang dituakan akan memberikan air siraman yang telah diberikan beberapa jenis bunga-bungaan tertentu dan ditempatkan pada meundam atau wadah yang telah dilapisi dengan kain warna berbeda-beda yang disesuaikan dengan silsilah keluarga.
  • Upacara Akad Nikah dan Antar Linto
Pada hari H yang telah ditentukan, akan dilakukan secara antar linto (mengantar pengantin pria). Namun sebelum berangkat kerumah keluarga Calon Dara Baroe, calon pengantin pria yang disebut calon linto baro menyempatkan diri untuk terlebih dahulu meminta ijin dan memohon doa restu pada orang tuanya. Setelah itu Calon Dara Baroe disertai rombongan pergi untuk melaksanakan akad nikah sambil membawa mas kawin yang diminta serta bingkisan yang diperuntukan bagi Calon Dara baroe
Sementara itu sambil menunggu rombongan Calon Dara Baroe tiba hingga acara ijab Kabul selesai dilakukan, Calon Dara Baro hanya diperbolehkan menunggu di kamarnya. Selain itu juga hanya orangtua serta kerabat dekat saja yang akan menerima rombongan Calon Dara Baroe. Saat akad nikah berlangsung, ibu dari pengantin pria tidak diperkenankan hadir tetapi dengan berubahnya waktu kebiasaan ini dihilangkan sehingga ibu pengantin pria bisa hadir saat ijab kabul. Keberadaan sang ibu juga diharapkan saat menghadiri acara jamuan besan yang akan diadakan oleh pihak keluarga wanita.
Setelah ijab kabul selesai dilaksanakan, keluarga Calon Dara Baroe akan menyerahkan jeulamee yaitu mas kawin berupa sekapur sirih, seperangkat kain adat dan paun yakni uang emas kuno seberat 100 gram. Setelah itu dilakukan acara menjamu besan dan seleung bu linto/dara baro yakin acara suap-suapan di antara kedua pengantin. Makna dari acara ini adalah agar keduanya dapat seiring sejalan ketika menjalani biduk rumah tangga.
  • Busana Adat Pengantin Aceh
Sebagaimana masyarakat suku bangsa lainnya di Indonesia, mereka juga menumbuhkembangkan pakaian tradisional (adat) sebagai simbol jati dirinya. Salah satu diantaranya adalah pakaian yang dikenakan oleh pengantin laki-laki (Peukayan Linto Baro) dan pengantin perempuan (Peukayan Dara Baro) dalam upacara perkawinan, dimana bagian-bagian dari kedua pakaian tersebut tidak hanya indah untuk dilihat, tetapi juga makna simbolik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
  • Upacara Peusijeuk
Yaitu dengan melakukan upacara tepung tawar, memberi dan menerima restu dengan cara memerciki pengantin dengan air yang keluar dari daun seunikeuk, akar naleung sambo, maneekmano, on seukee pulut, on gaca dan lain sebagainya minimal harus ada tiga yang pakai. Acara ini dilakukan oleh beberapa orang yang dituakan (sesepuh) sekurangnya lima orang.
Tradisi ini berasal dari India (agama Hindu) yang telah beradaptasi dengan agama Islam. Dikalangan ureungchik (orang yang sudah tua dan sepuh) budaya seperti ini merupakan tata cara adat yang mutlak dilaksanakan dalam upacara perkawinan.
Mas kawin yang telah diberikan tidak akan hilang nbegitu saja , akan tetapi apabila kedua mempelai telah hidup bersama, maka mereka diberi peunulang (pemberian setelah dipisahkan), yaitu berbentuk rumah atau sepetak tanah sawah sesuai dengan kemampuan orang tua si gadis.
Dalam sistem kekerabatan masyarakat Tamiang digunakan prinsip patrilineal, yaitu menarik garis keturunan berdasarkan garis laki-laki. Adat menetap sesudah nikah yang umum dilakukan adalah adat matrilokal, yaitu bertempat tinggal di lingkungan kerabat wanita. Mereka tinggal bersama-sama dengan oramgtua istri sampai mereka diberi rumah sendiri. Selama masih bersama-sama tinggal dengan mertua, maka suami tidak mempunyai tanggung jawab terhadap rumah tangga dan yang bertanggung jawab adalah mertua (ayah wanita)

3. Sistem Pelapisan Sosial
            Pada masa lalu masyarakat Aceh mengenal beberapa lapisan sosial. Di antaranya ada empat golongan masyarakat, yaitu golongan keluarga sultan, golongan uleebalang, golongan ulama, dan golongan rakyat biasa. Golongan keluarga sultan merupakan keturunan bekas sultan-sultan yang pernah berkuasa. Panggilan yang lazim untuk keturunan sultan ini adalah ampon untuk laki-laki, dan cut untuk perempuan. Golongan uleebalang adalah orang-orang keturunan bawahan para sultan yang menguasai daerah-daerah kecil di bawah kerajaan. Biasanya mereka bergelar Teuku. Sedangkan para ulama atau pemuka agama lazim disebut Teungku atau Tengku.
Pada masa lalu orang Aneuk Jamee dibedakan atas tiga lapisan masyarakat, yaitu golongan datuk sebagai lapisan atas; golongan hulubalang dan ulama, yang terdiri atas tuangku, imam, dan kadi sebagai lapisan menengah; dan rakyat biasa sebagai lapisan bawah. Sekarang ini sistem pelapisan sosial tersebut sudah tidak diberlakukan lagi dalam masyarakat. Yang kini dianggap sebagai orang terpandang adalah orang kaya, terdidik, dan pemegang kekuasaan.
            Pada masa masyarakat Tamiang dikenal penggolongan masyarakat atas tiga lapisan sosial, yakni ughang bangsawan, ughang patoot, dan ughang bepake. Golongan pertama terdiri atas raja beserta keturunannya. yang menggunakan gelar Tengku untuk laki-laki dan Wan untuk perempuan; golongan kedua adalah orang­orang yang memperoleh hak dan kekuasaan tertentu dari raja, yang memperoleh gelar Orang (Kaya); dan golongan ketiga merupakan golongan orang kebanyakan.
C. SISTEM KEMASYARAKATAN
            Bentuk kesatuan hidup setempat yang terkecil disebut gampong (kampung atau desa) yang dikepalai oleh seorang geucik atau kecik. Dalam setiap gampong ada sebuah meunasah (madrasah) yang dipimpin seorang imeum meunasah. Kumpulan dari beberapa gampong disebut mukim yang dipimpin oleh seorang uleebalang, yaitu para panglima yang berjasa kepada sultan. Kehidupan sosial dan keagamaan di setiap gampong dipimpin oleh pemuka-pemuka adat dan agama, seperti imeum meunasah, teungku khatib, tengku bile, dan tuha peut (penasehat adat).
Pada masa lalu Tanah Alas terbagi atas dua daerah kekuasaan yang dipimpin oleh dua orang kejerun, yaitu daerah Kejerun Batu Mbulan dan daerah Kejerun Bambel. Kejerun dibantu oleh seorang wakil yang disebut Raje Mude, dan empat unsur pimpinan yang disebut Raje Berempat. Setiap unsur pimpinan Raje Berempat membawahi beberapa kampung atau desa (Kute), sedangkan masing-masing kute dipimpin oleh seorang Pengulu. Suatu kute biasanya dihuni oleh satu atau beberapa klen (merge). Masing-masing keluarga luas menghuni sebuah rumah panjanga.
Masyarakat Gayo hidup dalam komuniti kecil yang disebut kampong. Setiap kampong dikepalai oleh seorang gecik. Kumpulan beberapa kampung disebut kemukiman, yang dipimpin oleh mukim. Sistem pemerintahan tradisional berupa unsur kepemimpinan yang disebut sarak opat, terdiri dari : reje, petue, imeum, dan sawudere. Pada masa sekarang beberapa buah kemukiman merupakan bagian dari kecamatan, dengan unsur-unsur kepemimpinan terdiri atas: gecik, wakil gecik, imeum, dan cerdik pandai yang mewakili rakyat.
D. RELIGI
Aceh termasuk salah satu daerah yang paling awal menerima agama Islam. Oleh sebab itu propinsi ini dikenal dengan sebutan "Serambi Mekah", maksudnya "pintu gerbang" yang paling dekat antara Indonesia dengan tempat dari mana agama tersebut berasal. Meskipun demikian kebudayaan asli Aceh tidak hilang begitu saja, sebaliknya beberapa unsur kebudayaan setempat mendapat pengaruh dan berbaur dengan kebudayaan Islam. Dengan demikian kebudayaan hasil akulturasi tersebut melahirkan corak kebudayaan Islam-Aceh yang khas. Di dalam kebudayaan tersebut masih terdapat sisa-sisa kepercayaan animisme dan dinamisme.
E. BAHASA
Bahasa yang digunakan orang Aceh termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia yang terdiri dari beberapa dialek, antara lain dialek Pidie, Aceh Besar, Meulaboh, serta Matang.
Sebagai alat komunikasi sehari-hari orang Alas menggunakan bahasa sendiri, yaitu bahasa Alas. Penggunaan bahasa ini dibedakan atas beberapa dialek, seperti dialek Hulu, dialek Tengah, dan dialek Hilir. Dengan demikian orang Alas dibedakan berdasarkan penggunaan dialek bahasa tersebut.
Dilihat dari segi bahasa, kosa kata bahasa Aneuk Jamee yang berasal dari bahasa Minangkabau lebih dominasi daripada kosa kata bahasa Aceh. Penggunaan bahasa Aneuk Jamee dibedakan atas beberapa dialek, antara lain dialek Samadua dan dialek Tapak Tuan.
Bahasa Gayo digunakan dalam percakapaan sehari-hari. Penggunaan bahasa Gayo dibedakan atas beberapa dialek, seperti dialek Gayo Laut yang terbagi lagi menjadi sub-dialek Lut dan Deret, dan dialek Gayo Luwes yang meliputi sub-dialek Luwes, Kalul, dan Serbejadi.
Orang Tamiang memiliki bahasa sendiri, yaitu bahasa Tamiang, yang kebanyakan kosa katanya mirip dengan bahasa melayu. Bahkan ada yang mengatakan, bahwa bahasa Tamiang merupakan salah satu dialek dari bahasa Melayu. Bahasa Tamiang ditandai oleh mengucapkan huruf r menjadi gh, misalnya kata "orang" dibaca menjadi oghang. Sementara itu huruf t sering c, misalnya kata "tiada" dibaca "ciade".
F. KESENIAN
Corak kesenian Aceh memang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, namun telah diolah dan disesuaikan dengan nilai-nilai budaya yang berlaku. Seni tari yang terkenal dari Aceh antara lain seudati, seudati inong, dan seudati tunang. Seni lain yang dikembangkan adalah seni kaligrafi Arab, seperti yang banyak terlihat pada berbagai ukiran mesjid, rumah adat, alat upacara, perhiasan, dan sebagainnya. Selain itu berkembang seni sastra dalam bentuk hikayat yang bernafaskan Islam, seperti Hikayat Perang Sabil.
Bentuk-bentuk kesenian Aneuk Jamee berasal dari dua budaya yang berasimilasi.. Orang Aneuk Jamee mengenal kesenian seudati, dabus (dabuih), dan ratoh yang memadukan unsur tari, musik, dan seni suara. Selain itu dikenal kaba, yaitu seni bercerita tentang seorang tokoh yang dibumbui dengan dongeng.
Suatu unsur budaya yang tidak pernah lesu di kalangan masyarakat Gayo adalah kesenian, yang hampir tidak pernah mengalami kemandekan bahkan cenderung berkembang. Bentuk kesenian Gayo yang terkenal, antara lain tan saman dan seni teater yang disebut didong. Selain untuk hiburan dan rekreasi, bentuk-bentuk kesenian ini mempunyai fungsi ritual, pendidikan, penerangan, sekaligus sebagai sarana untuk mempertahankan keseimbangan dan struktur sosial masyarakat. Di samping itu ada pula bentuk kesenian bines, guru didong, dan melengkap (seni berpidato berdasarkan adat), yang juga tidak terlupakan dari masa ke masa 

G. PERALATAN
Persenjataan
            Orang Aceh terkenal sebagai prajuri-prajurit tangguh penentang penjajah, dengan bersenjatakan rencong, ruduh (kelewang), keumeurah paneuk (bedil berlaras pendek), peudang (pedang), dan tameung (tameng). Senjata-senjata tersebut umumnya dibuat sendiri.


Senin, 21 Januari 2013

SOSIOLOGI POLITIK


Dalam sosiologi tokoh yang terkenal adalah August Comte (1839) ia mengaitkan teori fisika dengan sosial/masyarakat. Dan yang dilihat dari masyarakat adalah prilaku masyarakat oleh karena itu dia menyebut bahwa fisika sosial dan dari fisika sosial orang lain menyebutnya sosiologi.
Sumber ilmu ada 3:
1.      Aktifitas akal
2.      Metodeàcara untuk mendapatkan pengetahuan
3.      Obyek pengetahuan
Pengetahuan adalah kesatuan yang ada di dalam pikiran yang di dapat dari panca indra.
Ilmu adalah akumulasi /kumpulan pengetahuan yang tersusun seara sistematis dan kebenarannya dapat diuji.
Ilmiah adalah efektif, kritis, sistematis.
Sosiologi digolongkan sebagai ilmu karena punya metode dan obyek yang tepat.
Sosiologi (ilmu)
·         Material(ruang lingkup)
·         Formal (interaksi sosial)
Obyek dari sosiologi adalah masyarakat. Dalam masyarakat ada struktur sosial yang disebut integrasi. Dari komponen-komponen sosial mis: kelompok, lembaga2 sosial, nilai2 sosial, norma2 sosial.
Struktur sosial:
·         Kecil: keluarga (terdapat komponen2 sosial, nilai2, norma2)
·         Besar: Negara (struktur sosial paling besar)
Setiap struktur social pasti ada fungsi/peran individu/kelompok sehingga ada hubungan timbale balik /sehingga terbentuk relasi yang disebut jaringan social. Jaringan2 antar struktur sosialyang komplek disebut system social.
System adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen2/bagian yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan
Factor lingkungan berada diluar lingkungan yang mempengaruhi system
System adalah mekanisme
Suatu proses berjalannya input yang menghasilkan output.
INPUT                       PROSES                      OUTPUT

                       
                    FAKTOR LINGKUNGAN
                                                                                    
Sosiologi (umum)
Cabang ilmu socialàobyek : Material= perilaku manusia
                                                Formal = interaks2
Politik berasal dari kata ‘Polis’ (asosiasi yang ada di yunani 400-300SM) ±300.000th. politik banyak mempunyai kata: ‘politic’, politica, politike tagne, politikus, political dll.
Sekelompok orang yang mengatur suatu masyarakat yang mempunyai kewenangan/kekuasaan yang menghasilkan kebijakan/keputusan.
Politik dalam bahassa Indonesia artinya Negara, government/pemerintahan, kebijaksanaan umum
Ilmu politik mulai berkembang tahun 1983. Pada awalnya politik diartikan sebagai Negara, tapi sesuai perkembangan jaman politik diartikan sebagai pemerintahan.
Kekuasaan dibedakan menjadi 2:
·         Social (perorangan/perdaya) kemampuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain patuh kepada yang mempunyai kekuasaan
·         Politik (authority): kekuasaan yang mempunyai kewenangan yang sah/sebuah legitimasi yang berkaitan dengan kepentingan bersama(public) ditandai adanya suatu kebijaksanaan umum Cnth: UUà kebijaksanaan umum
Negara àKebijaksanaan umum/kekuasaan (mempengaruhi)à warganegaraàkepatuhan pd negara
Kekuasaan politik berarti kemampuan untuk mempengaruhi tetapi untuk kepentingan bersama(public)
Kekuasaan sering diartikan sebagai “politik”:
·         Ada yang mengartikan pergolakan, pertentangan, konflik sehingga terjadi konflik antar individu dengan individu maupun individu dengan kelompok (negative)
·         Politik sebagai salah satu upaya untuk menciptakankemakmuran dalam kehidupan bersam (integrasi)
·         Usaha untuk menegakkan ketertiban dan keadilan
Sosiologi politik adalah sosiologi yang memusatkan pada kekuasaan/ilmu yang mempelajari tentanginteraksi2 sosialmengenai kekuasaan. Sosiologi politik juga mempelajari tentang kemungkinan2 terjadinya konflik dan integrasi dalam masyarakat.
Teori-teorI SOSIAL
1.      Melihat kekuasaan politik dengan system politik. Teori system digunakan untuk melihat gejala politik.
2.      Struktur / unit-unit system
Dalam system politik terdapat struktur politik : formal menurut UUD(legislative, eksekutif,yudikatif) informal ada dalam masyarakat mis: kelompok2 kepentingan, partai politik.
3.      Memiliki fungsi politik
Fungsi input: memberikan masukan/pengaruh kepada system politik(kelompok kepentingan dan parpol)
Fungsi output: produk/luaran yang dihasilkan oleh system politik. Hasilnya berupa keputusan politik
Proses politik: aktivitas yang terus menerus/langgeng. Puncak dari proses politik disebut konversi(suatu prosesnya diubahnya inputàoutput) yang berupa usulan, tuntunan, dukungan, aspirasi dari masyarakat yang ditampung dari kelompok2 kepentingan kemudian diartikulasi(dinyatakan) kemudian  diagregasikan/digabungkan oleh parpol, selanjtnya di bawa ke dalam badan legislative untuk dibahas dan diproses sehingga dipastikan menjadi sebuah kebijaksanaan(out put).
Legislative = out put kebijaksanaan
Eksekutif = aplikasi kebijakan
Legislative = adjudication
Fungsi sosialisasi politik: bgm pngtn, nilai, normatertanam pada masyarakat
Fungsi komunikasi politik: penyampaian informasi kepada asyarakat
Fungsi rekrutmen politik: fungsi penyeleksian
Kultur politik : pengetahuan 2, sikap2 dan prilaku2 tentang politik, dibedakan menjadi 3:
·         Parokhiel :masyarakat yang sama sekali buta tentang politik
·         Subyek: mereka banyak tau tentang politik, tapi mereka tidak aktif dalam politik
·         Partisipan: mereka yang tahu dan paham


System politik TIDAK SAMA dengan Negara
Kwantitasà system politik terdiri dari nasional, regional, local
Kualitasànegara= system social dalam arti luas. Artinya di dalam Negara ada sub system .
System social dalam arti sempit : agama, pendidikan
Perbedaan
System politik meliputi material dan aspek dinamis
Bersifat materialà struktur politik
Kehidupan politik(hanya aspek dinamis)
Struktur:
·         Fiscal (alamiah) ex: aspek geografis, ikim, demogrti, tdk
·         Social (artifisik)
Kehidupan geografi berpengaruh pd kehidupan social, kehidupan politik tingkat demokrasi negara2 dingin lebih dari Negara panas. Sumber-sumber alam juga mempengaruhi kehidupan social.
Struktur social
Struktur yang bersifat artificial(buatan)/ social
Meliputi penemuan material, system hubungan kolektif, doktrin/paham2 ,kebudayaan..
Secara sederhana : percakapan2 tentang teknologi-àketrampilan teknologis, lembaga, culture/kebudayaan.
Pengaruh terhadap social
·         Teknologi
“teknik” menunjuk pada sebuah mesin/alat2, tapi sebenarnya artinya lebih luas dari ituà aplikasi dari suatu ilmu pengetahuan. Fungsi teknologi meringankan pekerjaan
Pengaruh terhadap segi kehidupan:
*        Ekonomi dan kultur suatu Negara
Ø  Mengakhiri pernyataan tentang fenomena kemiskinan
Ø  Mempermudah pekerjaan manusia
Ø  Mengatasi fakto2 kemiskinan
Yang membedakan Negara kaya dan miskinà TEKNOLOGI. Factor teknologi mempengaruhi kultur(budaya). Peradaban itu bagian dari kebudayaan yang tinggi ditandai dengan majunya ilmu pengetahuan, seni, kebudayaan, dan teknologi.
Ø  Konsekuensi teknologi terhadap politik
Mengurangi pertentangan2 politik/antagonism
Memberikan penjelasan antara penguasa dan yang dikuasai
Mempercepat, memperluas informasi tentang politik
Mengembangkan segi-segi kehidupan politik
Mengurangi efek ketidakadilan
Meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan warganegara
Peningkatan kekuasaan
Kemajuan teknologi memungkinkan pemerintah meningkatkan kekuasaan, penguatan alam Ex: persoalan jarak. Teknologi tidak hnya memperkuat Negara tp menawarkan cara2 yang modern.
LEMBAGA
Masyarakat itu terstruktur artinya masyarakat itu sebagai suatu system yang mempunyai bagian2. Di dalam system terdapat struktur2 sosial
Lembaga merupakan model hubungan manusia yaitu hubungan2 individu yang memiliki pola yang membentuk suatu kelangsungan hidup lalu terbentuklah lembaga2 sosial.
Lembaga ada 2 macam:
1)      By designe (lembaga yang sengaja dibuat)
Lembaga yang memilik tujuan2 tertentu yang sengaja dibuat untuk keperluan2 masyarakat. Bisa juga disebut lembaga normative karena berdasarkan norma2. Lembaga ini berfungsi menurut UU yang sudah ada. UU disini mengatur tentang prilaku yang harus dipatuhi oleh anggota2nya.
2)      By fact (tidak sengaja dibuat)\
Lembaga ini adanya semata-mata bersifat kebetulan/kenyataan. Tidak dibentuk berdasarkan suatu hukum contoh: jaringan narkotika biasanya lembaga ini bersifat deterministif dan tidak menyesuaikan diri dengan aturan2 yang ada.
KULTUR
Lembaga politik adalah lembaga2 yang memfokuskan perhatiannya pada kekuasaan. Rezim politik yaitu lembaga yang mengembangkan struktur2 kelembagaan khusus untuk kelembagaan politik.
Rezim politik dibedakan menjadi 2:
a.       Rezim politik yang demokratis konotasinya menyenangkan
b.      Rezim politik yang diktaktor konotasinya keji
c.       Kapitalisà tergantung subyektifitasnya
d.      Sosialisà tergantung subyektifitasnya

STRUKTUR
·         Social (artificial/buatan)
Teknologià ketrampilan teknologi
o   Penemuan2 material manusia
o   Pengetahuan alam/manusia2 lain
o   Kemajuan teknologi
Perubahan social dan ekonomi mis: mengatasi kemiskinan
Perubahan cultural menguntungkan/membebaskan manusia dari pek2 fisik
·         Lembaga(institusi)
Lembagaà bentuk kolektif/ struktur dasar yang dibangun oleh hukum /manusia(lembaga)
Konsep lembaga:
a.       Unsure structural yang berupa model hubungan antar manusia (pola)/system lembaga. Keluarga : struktur social terkecil berupa integrasi/hubungan/pola hubungan antara ayah, ibu, norma, kebiasaan
b.      Keyakinan ideology dan mitos
Dalam sosiologi terdapat kata institusi. Secara structural institusi socialà sekolah,LP,penjara,RSà organisasi
Fungsional: perilaku, kebiasaan(tradisi)à serng dipakai sebagai institusi social
Institusi: status dan peran
Peran: aspek dinamisdari status.
Status dan peran menjelaskan masalah dasar posisi individu dalam lembaga social
Lembaga: penjelmaan dari jenis peran dan status
Perananà atribut dari sebuah status/cirri yang menandai. Salah satu aspek status merupakan akibat dari status dan merupakan perilaku yang diharapkan dalam anggota-anggotanya.
Jenis2 lembaga menurut tujuannya:
Lembaga Negara, lembaga politik, lembaga ekonomi, lembaga agama, lembaga keluarga(social)
Legal dan tidak legal dibentuk sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan dibentuk dengan sengaja(by design)
·         Culture/kebudayaan
Segala sesuatu yang sudah di olah oleh manusia melalui akal pikiran + budi bisa berupa:
Benda/fisik:bangunan dan teknologi, aktivitas:organisasi dan olahraga, ide/gagasan:paham/ajaran, ideology,keyakinan

Sosiologi politik tentang kebudayaan lebih mengerucut pada cita2 kolektif angan2 orang banyak.
Keyakinan berada pada subyektifitas
Keyakinan terdiri dari ideology keyakinan yang rasional dan ada rumusannya. Kumpulan keyakinan yang dirasionalkan dan disitematisasikam.
Mitos: keyakian yang irasional dan spontan
Mitos dan ideology bisa digunakan untuk mobilisasi negara2 sebagai pendukung maupun oposisi.
SOREIà cara2 efektif untuk mempengaruhi komunitas dengan memberikan citra yang tidak rumit tentang masa depan yang fiktif/masa lalu yang fable.


ANTAGONISME POLITIK
Antagonism politik itu penting
Sosiologiàinteraksi social: integrasi(kerjasama) dan konflik(antagonism)
ANTAGONISME: suatu pertentangan hingga seperti mempelajari konflik2
Antagonism
·         Kaum tradisional(kaum konservatif) ascribed status
Kaum yang berusaha mempertahankan stat quo(menolak terjadinya perubahan). Berusaha merebut kekuasaan dengan mendapatkan kaum elite Karena mereka menganggap kaum elite mampu melaksanakan kekuasaan terutama melawan masa/menolak hak2. Mereka golongan masyarakat mempunyai ideolaogi yang mempertahankan nilai2 lama. Biasanya mereka mempertahnkan ras2 superior
Cirri-ciri masyarakat konservatif:
a.       Peran elite yang sangat besar
b.      Ditandai adanya orang/figuran
c.       Menempatkan kaum elite sebagai posisi yang penting(mempunyai hak istimewa diantara kaum konservatif)
·         Kaum liberal (mengedepankan kebebasan)achievement. Menolak ketidaksamaan alami dikelompok-kelompok social/ras ideology mereka menganggap bahwa setiap orang itu mempunyai kedudukan yang sama, merekamelihat merebut kekuasaannya seperti kegiatan ekonomi(siapa yang giat akan mendapatkan hasil). Kehidupan masyarakat liberal à kehidupan masyarakat ekonomi.

Penyebab Konflik:
§  Sebab individual
a.       Disebabkan adanya perbedaan bakat yang alami di dalam setiap individu untuk meraih kekuasaan.(kecerdasan dan kecakapan
b.      Kecendrungan psikologis, dominasi/kepatuhan
Dominasi: berusaha untuk memerintah
Kepatuhan: pihak yang diperintah

Masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama mendiami suatu wilayah tertentu yang relative lamayang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
§  Sebab kolektif

Kelas:
Marxà kelas2 sosial(cnth: alt2 produksi)
Sebab dasar pengklasan:
§  Ketidaksamaan kolektif atas kondisi2 sosial berupa posisi social, penghasilan
§  Pewarisan turun temurun. Berkaitan dengan posisi social mereka menerima begitu saja Ex: kelas terbentuk karena bisnis kemudia diserahkan kepada anak

Konflik biasanya terjadi karena kontradiksi antar kelas

Kaum elite: kaum yang memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat dan dibentuk karena kompetisi antar individu.
Konflik biasanya terjadi karena kontradiksi antar kelas .
Ras/rasisal lebih menunjuk pada ciri2 fisik/ biologis. Konflik ras terjadi karena ras satu lebih unggul/dominan atas ras lain.
Ras yang menyebabkan bakat2 dan intelektual
Perbedaan ras tidak ada secaara ilmiah
·         Usaha untuk menutupi ekurangannya sehingga secara social tidak bisa dipertanggungjawabkan
·         Berusaha untuk membenarkan beberapa bentuk dominasi/eksploitasinya

Macam2 konflik
·         Konflik horizontal
Konflik antar pihak satu dengan yang lain mempunyai kedudukan yang sama Ex: jawa-cina, dayak-madura
·         Konflik vertical
Konflik yang di dominan di satu pihak Ex: hilter merasa lebih tinggi dari yang lain

Semboyan marxisme: bersatulah kaum buruh sedunia untuk melawan kaum kapitalis
Nasionalis: penindas
                  Ditindas
“bersatulah kaum yang ditindas untuk melawan kaum penindas” (karl marx)
Bersatulah kaum penindas dan yang ditindas (nasionalisme)
Politik
Konflik(kekuatan)
àkekerasan
Upaya penyelesaian konflik kekerasanà GAM politik melehirkan perdamaian
Penyelesaian politik: penyelesaian suatu konflik melalui jalan damai oleh masing2 pihak. Pembuatan keputussan melalui jalan politik.
Penyelesaian militer: penyelesaian dengan cara menggunakan kekerasan fisik.
INTEGRASI POLITIK
Integrasi di bangun interdipendensi yang lebih rapat dari bagian2 / organisme2 hidup atau antara anggota2 dalam masyarakat.
Proses mempersatukan masyarakat sehingga menjadi berkeseimbangan berdasar pada tatanan yang dibangun oleh anggota2 /masyarakat hukum
Mempersatukan masyarakatà menghilangkanpertentangan juga menghentikan pergolakan(eliminasi konflik)atau pengembangan solidaritas.
Fungsi Negara
Dalam rangka integrasi politik Negara terlibat melalui beberapa cara:
a.       Merumuskan aturan2 dan prosedur
b.      Mengorganisasikan pelayanan2 kolektif dan pola2 umum aktivitas social
c.       Memberikan pendidikan bagi warga Negara
d.      Mempergunakan kekuatan untuk menghadapi pihak2 yang merusak hukum
Integrasi di Indonesia
Terbentuknya bangsa (integrasi bangsa)
Sumpah pemuda
Terbentuknya Negara (integrasi politik)
·         Proklamasi
·         Pancasila(integrasi ideology)
·         UUD 45( integrasi hukum)Dalam sosiologi tokoh yang terkenal adalah August Comte (1839) ia mengaitkan teori fisika dengan sosial/masyarakat. Dan yang dilihat dari masyarakat adalah prilaku masyarakat oleh karena itu dia menyebut bahwa fisika sosial dan dari fisika sosial orang lain menyebutnya sosiologi.
Sumber ilmu ada 3:
1.      Aktifitas akal
2.      Metodeàcara untuk mendapatkan pengetahuan
3.      Obyek pengetahuan
Pengetahuan adalah kesatuan yang ada di dalam pikiran yang di dapat dari panca indra.
Ilmu adalah akumulasi /kumpulan pengetahuan yang tersusun seara sistematis dan kebenarannya dapat diuji.
Ilmiah adalah efektif, kritis, sistematis.
Sosiologi digolongkan sebagai ilmu karena punya metode dan obyek yang tepat.
Sosiologi (ilmu)
·         Material(ruang lingkup)
·         Formal (interaksi sosial)
Obyek dari sosiologi adalah masyarakat. Dalam masyarakat ada struktur sosial yang disebut integrasi. Dari komponen-komponen sosial mis: kelompok, lembaga2 sosial, nilai2 sosial, norma2 sosial.
Struktur sosial:
·         Kecil: keluarga (terdapat komponen2 sosial, nilai2, norma2)
·         Besar: Negara (struktur sosial paling besar)
Setiap struktur social pasti ada fungsi/peran individu/kelompok sehingga ada hubungan timbale balik /sehingga terbentuk relasi yang disebut jaringan social. Jaringan2 antar struktur sosialyang komplek disebut system social.
System adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen2/bagian yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan
Factor lingkungan berada diluar lingkungan yang mempengaruhi system
System adalah mekanisme
Suatu proses berjalannya input yang menghasilkan output.
INPUT                       PROSES                      OUTPUT

                       
                    FAKTOR LINGKUNGAN
                                                                                    
Sosiologi (umum)
Cabang ilmu socialàobyek : Material= perilaku manusia
                                                Formal = interaks2
Politik berasal dari kata ‘Polis’ (asosiasi yang ada di yunani 400-300SM) ±300.000th. politik banyak mempunyai kata: ‘politic’, politica, politike tagne, politikus, political dll.
Sekelompok orang yang mengatur suatu masyarakat yang mempunyai kewenangan/kekuasaan yang menghasilkan kebijakan/keputusan.
Politik dalam bahassa Indonesia artinya Negara, government/pemerintahan, kebijaksanaan umum
Ilmu politik mulai berkembang tahun 1983. Pada awalnya politik diartikan sebagai Negara, tapi sesuai perkembangan jaman politik diartikan sebagai pemerintahan.
Kekuasaan dibedakan menjadi 2:
·         Social (perorangan/perdaya) kemampuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain patuh kepada yang mempunyai kekuasaan
·         Politik (authority): kekuasaan yang mempunyai kewenangan yang sah/sebuah legitimasi yang berkaitan dengan kepentingan bersama(public) ditandai adanya suatu kebijaksanaan umum Cnth: UUà kebijaksanaan umum
Negara àKebijaksanaan umum/kekuasaan (mempengaruhi)à warganegaraàkepatuhan pd negara
Kekuasaan politik berarti kemampuan untuk mempengaruhi tetapi untuk kepentingan bersama(public)
Kekuasaan sering diartikan sebagai “politik”:
·         Ada yang mengartikan pergolakan, pertentangan, konflik sehingga terjadi konflik antar individu dengan individu maupun individu dengan kelompok (negative)
·         Politik sebagai salah satu upaya untuk menciptakankemakmuran dalam kehidupan bersam (integrasi)
·         Usaha untuk menegakkan ketertiban dan keadilan
Sosiologi politik adalah sosiologi yang memusatkan pada kekuasaan/ilmu yang mempelajari tentanginteraksi2 sosialmengenai kekuasaan. Sosiologi politik juga mempelajari tentang kemungkinan2 terjadinya konflik dan integrasi dalam masyarakat.
Teori-teorI SOSIAL
1.      Melihat kekuasaan politik dengan system politik. Teori system digunakan untuk melihat gejala politik.
2.      Struktur / unit-unit system
Dalam system politik terdapat struktur politik : formal menurut UUD(legislative, eksekutif,yudikatif) informal ada dalam masyarakat mis: kelompok2 kepentingan, partai politik.
3.      Memiliki fungsi politik
Fungsi input: memberikan masukan/pengaruh kepada system politik(kelompok kepentingan dan parpol)
Fungsi output: produk/luaran yang dihasilkan oleh system politik. Hasilnya berupa keputusan politik
Proses politik: aktivitas yang terus menerus/langgeng. Puncak dari proses politik disebut konversi(suatu prosesnya diubahnya inputàoutput) yang berupa usulan, tuntunan, dukungan, aspirasi dari masyarakat yang ditampung dari kelompok2 kepentingan kemudian diartikulasi(dinyatakan) kemudian  diagregasikan/digabungkan oleh parpol, selanjtnya di bawa ke dalam badan legislative untuk dibahas dan diproses sehingga dipastikan menjadi sebuah kebijaksanaan(out put).
Legislative = out put kebijaksanaan
Eksekutif = aplikasi kebijakan
Legislative = adjudication
Fungsi sosialisasi politik: bgm pngtn, nilai, normatertanam pada masyarakat
Fungsi komunikasi politik: penyampaian informasi kepada asyarakat
Fungsi rekrutmen politik: fungsi penyeleksian
Kultur politik : pengetahuan 2, sikap2 dan prilaku2 tentang politik, dibedakan menjadi 3:
·         Parokhiel :masyarakat yang sama sekali buta tentang politik
·         Subyek: mereka banyak tau tentang politik, tapi mereka tidak aktif dalam politik
·         Partisipan: mereka yang tahu dan paham


System politik TIDAK SAMA dengan Negara
Kwantitasà system politik terdiri dari nasional, regional, local
Kualitasànegara= system social dalam arti luas. Artinya di dalam Negara ada sub system .
System social dalam arti sempit : agama, pendidikan
Perbedaan
System politik meliputi material dan aspek dinamis
Bersifat materialà struktur politik
Kehidupan politik(hanya aspek dinamis)
Struktur:
·         Fiscal (alamiah) ex: aspek geografis, ikim, demogrti, tdk
·         Social (artifisik)
Kehidupan geografi berpengaruh pd kehidupan social, kehidupan politik tingkat demokrasi negara2 dingin lebih dari Negara panas. Sumber-sumber alam juga mempengaruhi kehidupan social.
Struktur social
Struktur yang bersifat artificial(buatan)/ social
Meliputi penemuan material, system hubungan kolektif, doktrin/paham2 ,kebudayaan..
Secara sederhana : percakapan2 tentang teknologi-àketrampilan teknologis, lembaga, culture/kebudayaan.
Pengaruh terhadap social
·         Teknologi
“teknik” menunjuk pada sebuah mesin/alat2, tapi sebenarnya artinya lebih luas dari ituà aplikasi dari suatu ilmu pengetahuan. Fungsi teknologi meringankan pekerjaan
Pengaruh terhadap segi kehidupan:
*        Ekonomi dan kultur suatu Negara
Ø  Mengakhiri pernyataan tentang fenomena kemiskinan
Ø  Mempermudah pekerjaan manusia
Ø  Mengatasi fakto2 kemiskinan
Yang membedakan Negara kaya dan miskinà TEKNOLOGI. Factor teknologi mempengaruhi kultur(budaya). Peradaban itu bagian dari kebudayaan yang tinggi ditandai dengan majunya ilmu pengetahuan, seni, kebudayaan, dan teknologi.
Ø  Konsekuensi teknologi terhadap politik
Mengurangi pertentangan2 politik/antagonism
Memberikan penjelasan antara penguasa dan yang dikuasai
Mempercepat, memperluas informasi tentang politik
Mengembangkan segi-segi kehidupan politik
Mengurangi efek ketidakadilan
Meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan warganegara
Peningkatan kekuasaan
Kemajuan teknologi memungkinkan pemerintah meningkatkan kekuasaan, penguatan alam Ex: persoalan jarak. Teknologi tidak hnya memperkuat Negara tp menawarkan cara2 yang modern.
LEMBAGA
Masyarakat itu terstruktur artinya masyarakat itu sebagai suatu system yang mempunyai bagian2. Di dalam system terdapat struktur2 sosial
Lembaga merupakan model hubungan manusia yaitu hubungan2 individu yang memiliki pola yang membentuk suatu kelangsungan hidup lalu terbentuklah lembaga2 sosial.
Lembaga ada 2 macam:
1)      By designe (lembaga yang sengaja dibuat)
Lembaga yang memilik tujuan2 tertentu yang sengaja dibuat untuk keperluan2 masyarakat. Bisa juga disebut lembaga normative karena berdasarkan norma2. Lembaga ini berfungsi menurut UU yang sudah ada. UU disini mengatur tentang prilaku yang harus dipatuhi oleh anggota2nya.
2)      By fact (tidak sengaja dibuat)\
Lembaga ini adanya semata-mata bersifat kebetulan/kenyataan. Tidak dibentuk berdasarkan suatu hukum contoh: jaringan narkotika biasanya lembaga ini bersifat deterministif dan tidak menyesuaikan diri dengan aturan2 yang ada.
KULTUR
Lembaga politik adalah lembaga2 yang memfokuskan perhatiannya pada kekuasaan. Rezim politik yaitu lembaga yang mengembangkan struktur2 kelembagaan khusus untuk kelembagaan politik.
Rezim politik dibedakan menjadi 2:
a.       Rezim politik yang demokratis konotasinya menyenangkan
b.      Rezim politik yang diktaktor konotasinya keji
c.       Kapitalisà tergantung subyektifitasnya
d.      Sosialisà tergantung subyektifitasnya

STRUKTUR
·         Social (artificial/buatan)
Teknologià ketrampilan teknologi
o   Penemuan2 material manusia
o   Pengetahuan alam/manusia2 lain
o   Kemajuan teknologi
Perubahan social dan ekonomi mis: mengatasi kemiskinan
Perubahan cultural menguntungkan/membebaskan manusia dari pek2 fisik
·         Lembaga(institusi)
Lembagaà bentuk kolektif/ struktur dasar yang dibangun oleh hukum /manusia(lembaga)
Konsep lembaga:
a.       Unsure structural yang berupa model hubungan antar manusia (pola)/system lembaga. Keluarga : struktur social terkecil berupa integrasi/hubungan/pola hubungan antara ayah, ibu, norma, kebiasaan
b.      Keyakinan ideology dan mitos
Dalam sosiologi terdapat kata institusi. Secara structural institusi socialà sekolah,LP,penjara,RSà organisasi
Fungsional: perilaku, kebiasaan(tradisi)à serng dipakai sebagai institusi social
Institusi: status dan peran
Peran: aspek dinamisdari status.
Status dan peran menjelaskan masalah dasar posisi individu dalam lembaga social
Lembaga: penjelmaan dari jenis peran dan status
Perananà atribut dari sebuah status/cirri yang menandai. Salah satu aspek status merupakan akibat dari status dan merupakan perilaku yang diharapkan dalam anggota-anggotanya.
Jenis2 lembaga menurut tujuannya:
Lembaga Negara, lembaga politik, lembaga ekonomi, lembaga agama, lembaga keluarga(social)
Legal dan tidak legal dibentuk sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan dibentuk dengan sengaja(by design)
·         Culture/kebudayaan
Segala sesuatu yang sudah di olah oleh manusia melalui akal pikiran + budi bisa berupa:
Benda/fisik:bangunan dan teknologi, aktivitas:organisasi dan olahraga, ide/gagasan:paham/ajaran, ideology,keyakinan

Sosiologi politik tentang kebudayaan lebih mengerucut pada cita2 kolektif angan2 orang banyak.
Keyakinan berada pada subyektifitas
Keyakinan terdiri dari ideology keyakinan yang rasional dan ada rumusannya. Kumpulan keyakinan yang dirasionalkan dan disitematisasikam.
Mitos: keyakian yang irasional dan spontan
Mitos dan ideology bisa digunakan untuk mobilisasi negara2 sebagai pendukung maupun oposisi.
SOREIà cara2 efektif untuk mempengaruhi komunitas dengan memberikan citra yang tidak rumit tentang masa depan yang fiktif/masa lalu yang fable.


ANTAGONISME POLITIK
Antagonism politik itu penting
Sosiologiàinteraksi social: integrasi(kerjasama) dan konflik(antagonism)
ANTAGONISME: suatu pertentangan hingga seperti mempelajari konflik2
Antagonism
·         Kaum tradisional(kaum konservatif) ascribed status
Kaum yang berusaha mempertahankan stat quo(menolak terjadinya perubahan). Berusaha merebut kekuasaan dengan mendapatkan kaum elite Karena mereka menganggap kaum elite mampu melaksanakan kekuasaan terutama melawan masa/menolak hak2. Mereka golongan masyarakat mempunyai ideolaogi yang mempertahankan nilai2 lama. Biasanya mereka mempertahnkan ras2 superior
Cirri-ciri masyarakat konservatif:
a.       Peran elite yang sangat besar
b.      Ditandai adanya orang/figuran
c.       Menempatkan kaum elite sebagai posisi yang penting(mempunyai hak istimewa diantara kaum konservatif)
·         Kaum liberal (mengedepankan kebebasan)achievement. Menolak ketidaksamaan alami dikelompok-kelompok social/ras ideology mereka menganggap bahwa setiap orang itu mempunyai kedudukan yang sama, merekamelihat merebut kekuasaannya seperti kegiatan ekonomi(siapa yang giat akan mendapatkan hasil). Kehidupan masyarakat liberal à kehidupan masyarakat ekonomi.

Penyebab Konflik:
§  Sebab individual
a.       Disebabkan adanya perbedaan bakat yang alami di dalam setiap individu untuk meraih kekuasaan.(kecerdasan dan kecakapan
b.      Kecendrungan psikologis, dominasi/kepatuhan
Dominasi: berusaha untuk memerintah
Kepatuhan: pihak yang diperintah

Masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama mendiami suatu wilayah tertentu yang relative lamayang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
§  Sebab kolektif

Kelas:
Marxà kelas2 sosial(cnth: alt2 produksi)
Sebab dasar pengklasan:
§  Ketidaksamaan kolektif atas kondisi2 sosial berupa posisi social, penghasilan
§  Pewarisan turun temurun. Berkaitan dengan posisi social mereka menerima begitu saja Ex: kelas terbentuk karena bisnis kemudia diserahkan kepada anak

Konflik biasanya terjadi karena kontradiksi antar kelas

Kaum elite: kaum yang memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat dan dibentuk karena kompetisi antar individu.
Konflik biasanya terjadi karena kontradiksi antar kelas .
Ras/rasisal lebih menunjuk pada ciri2 fisik/ biologis. Konflik ras terjadi karena ras satu lebih unggul/dominan atas ras lain.
Ras yang menyebabkan bakat2 dan intelektual
Perbedaan ras tidak ada secaara ilmiah
·         Usaha untuk menutupi ekurangannya sehingga secara social tidak bisa dipertanggungjawabkan
·         Berusaha untuk membenarkan beberapa bentuk dominasi/eksploitasinya

Macam2 konflik
·         Konflik horizontal
Konflik antar pihak satu dengan yang lain mempunyai kedudukan yang sama Ex: jawa-cina, dayak-madura
·         Konflik vertical
Konflik yang di dominan di satu pihak Ex: hilter merasa lebih tinggi dari yang lain

Semboyan marxisme: bersatulah kaum buruh sedunia untuk melawan kaum kapitalis
Nasionalis: penindas
                  Ditindas
“bersatulah kaum yang ditindas untuk melawan kaum penindas” (karl marx)
Bersatulah kaum penindas dan yang ditindas (nasionalisme)
Politik
Konflik(kekuatan)
àkekerasan
Upaya penyelesaian konflik kekerasanà GAM politik melehirkan perdamaian
Penyelesaian politik: penyelesaian suatu konflik melalui jalan damai oleh masing2 pihak. Pembuatan keputussan melalui jalan politik.
Penyelesaian militer: penyelesaian dengan cara menggunakan kekerasan fisik.
INTEGRASI POLITIK
Integrasi di bangun interdipendensi yang lebih rapat dari bagian2 / organisme2 hidup atau antara anggota2 dalam masyarakat.
Proses mempersatukan masyarakat sehingga menjadi berkeseimbangan berdasar pada tatanan yang dibangun oleh anggota2 /masyarakat hukum
Mempersatukan masyarakatà menghilangkanpertentangan juga menghentikan pergolakan(eliminasi konflik)atau pengembangan solidaritas.
Fungsi Negara
Dalam rangka integrasi politik Negara terlibat melalui beberapa cara:
a.       Merumuskan aturan2 dan prosedur
b.      Mengorganisasikan pelayanan2 kolektif dan pola2 umum aktivitas social
c.       Memberikan pendidikan bagi warga Negara
d.      Mempergunakan kekuatan untuk menghadapi pihak2 yang merusak hukum
Integrasi di Indonesia
Terbentuknya bangsa (integrasi bangsa)
Sumpah pemuda
Terbentuknya Negara (integrasi politik)
·         Proklamasi
·         Pancasila(integrasi ideology)
·         UUD 45( integrasi hukum)
Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com