STUDI MASYARAKAT
INDONESIA
Masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang majemuk (beranekaragam). Yang pertama kali menyebut masyarakat
majemuk/plural adalah FURNIVAL.
Yang dimaksud majemuk oleh
furnival adalah perbedaan ras antara penjajah dan rakyat yang dijajah
(Indonesia), orang Belanda adalah warga kelas 1, timur asing (cina, arab,
india) adalah warga kelas 2, orang Indonesia adalah warga kelas 3.
Mereka tidak mau bersama-sama dan
merupakan kumpulan-kumpulan individu saja yang tidak memiliki kemauan untuk
bersama dan kehidupan sosialnya berjalan tidak utuh.
Awalnya bangsa Belanda datang ke
Indonesia untuk mencari kehidupan.
Belanda memandang antar warga itu
bukan sebagai warga Negara tapi sebagaai kaki tangannya.
Keberagaman suku bangsa, agama,
etnis, daerah berpengaruh pada system kepercayaan dan system nilai.
Keberagaman pada saat ini adalah
keberagaman suku bangsa, agama, etnis, daerah yang berpegaruh pada system
kepercayaan, system nilai dan keberanekaragaman ini juga menimbulkan konflik.
Menurut HILDRED GEERST
suku bangsa itu lebih dari 300 dengan bahasa dan kebudayaan yang berbeda-beda.
SKINNER ada lebih dari 35
suku bangsa masing-masing dengan adat dan budaya yang tidak sama.
SULTAN TAKDIR ALI SYABANA
ada 200-250 suku bangsa, suku bangsa yang terbesar jawa, Madura, bugis,
minangkabau, suku bangsa yang kecil bali dan batak toba.
ZULYANI HIDAYAH (ahli
antropologi) dalam ensiklopedia suku bangsa di Indonesia itu sebanyak 656 suku
bangsa.
Dalam indeks ensiklopedia, suku
bangsa di Indonesia yang ditulis oleh ahli antropologi J. M. MELALATOA
(1995) jumlah suku bangsa di Indonesia hamper 500 suku bangsa.
Perbedaan-perbedaan itu
disebabkan karena criteria yang dipake dalam menentukan suku bangsa.
C. Vollenhoven, membagi
masyarakat Indonesia menjadi 19 lingkungan hukum adat. Yang oleh Prof. kuntjaraNingrat
19 lingkungan adat tersebut disebut Culture area (daerah kebudayaan).
1)
Aceh
2)
Tanah Gayao, alas, batak,
nias
3)
Minangkabau dan mentawai
4)
Sumatra selatan
5)
Daerah melayu
6)
Bangka Belitung
7)
Kalimantan tengah dayak
8)
Minahasa (sulut)
9)
Gorontalo
10)
Toraja (sulteng)
11)
Sulawesi selatan (makasar)
12)
Kepulauan ternate
13)
Maluku ambon
14)
Irian
15)
Kepulauan timor
16)
Bali, Lombok, Sumbawa,
17)
Jateng, jatim, Madura
18)
Daerah-daerah swapraja solo
dan jogja
19)
Jawa barat
Hukum adat itu mengatur seperti :
- Tata Negara dan tata susunan masyarakat
- Hukum warga
- Mengatur delik
Hukkum warga itu meliputi
- Pertalian sanak : perkawinan, waris
- Hukum tanah : hak-hak tanah, transaksi-transaksi tanah
- Mengatur hukum utang piutang : hak-hak atasan, transaksi-transaksi tentang benda selain tanah dan jasa
Factor yang mengakibatkan
Indonesia beranekaragam adalah :
- Letak geografis Indonesia yang berada diantara 2 benua (asia-australia) dan 2 samudera (hindia-pasifik)
Karena Indonesia
terdiri dari berbagai pulau, sehingga hubungan pulau-pulau relative terpisah, Daerah
pegununngan, Lembah-lembah/ngarai-ngarai yang luas, Padang rumput yang luas
Indonesia dikenal dengan nama
Insulinde karena letaknya diantara 2 benua dan 2 samudra sehingga Indonesia
memiliki 2 musim.
MULTATULI, Indonesia bagaikan
‘Ratna mutu Manikan’ yang artinya melingkar sebelah menyebelah khatulistiwa.
- Factor sejarah
Factor migrasi
dan factor kontak dengan kbudayaan asing pada zaman prasejarah telah terjadi
beberapa migrasi dari bangsa lain. Misalnya : dari utara – Cina (1900 SM), dari
barat – bangsa indoasia (1500-1200SM), dari utara agak ke barat daya – Tibet,
birma (1000SM).
Pada
zamanprasejarah kebudayaan di Indonesia hobin dan dongson
Pengaruh hindu
(mengenal kasta), pengaruh islam (di daerah pesisir pantai ken=mudian ke
pedalaman), pengaruh barat pada abad ke 16.
Kebudayaan huindu yang
mempengaruhi di Indonesia (sesaji, kasta,). Pengaruh cina (kecap, taoge,
cawan). Pengaruh arab (bahasa maklumat,iklan) pengaruh eropa (dasi, sepatu)
Berdasarkan kebudayaan dari
luar para ahli mengelompokkan menjadi 2 :
1)
Kelompok melayu tua
Suku-suku bangsa
secaraantropologis kebudayaannya tidak banyak terpengaruh budayaluar (dayak,
toraja, suku bangsa dalam: animisme)
2)
Elompok melayu muda
Suku bangsa yang
sudah banyak terpengaruh budaya luar (suku bangsa jawa, suku bangsa sunda, suku
bangsa bali, bugis, minangkabau, dan suku bangsa yang berbahasa melayu).
Kuntjaraningrat,
mengklasifikasi aneka warna masyarakat dan kebudayaan di Indonesia berdasarkan
unsure-unsur persamaan dalam:
a)
Hal adaptasi ekologisnya
b)
System dasar kemasyarakatan
c)
Gelombang-gelombang
pengaruh luar yang pernah dialaminya
Tipe-tipe masyarakat Indonesia
a)
Tipe masyarakat
berdasarkan system berkebun yang amat sederhana denga tanaman keladi dan ubi
jalar dengan kombinasi berburu dan meramu. Desa terkecil tanpa difrensiasi
(membedakan) dan stratifikasi yang berarti (belum mengenal tingkatan). Belum
mengenal menanam padi, dan baru mulai kenal setelah masuknya agama hindu dan
islam. Pengaruh dari luar baru diterima setelah datangnya misi dan zenin.
(pantai utara irian , mentawai)
b)
Tipe masyarakat
pedesaan berdasarkan bercocok tanam padi di lading /disawah. System
kemasyarakatannya berupa community petani dengan diferentasi dan stratifikasi
yang sedang dan merasakan bagian bawah dari suatu kebudayaan yang lebih besr
/tinggi (dianggap lebih halus dan lebih beradab). Masyarakat kota enjadi arah
orientasinya. (nias batak, kalteng, minahasa, flores, ambon) masyarakat ini
tidak kena pengaruh agama hindu dan islam.
c)
Tipe masyarakat
pedesaan berdasarkan bercocok tanam di lading /sawah dengan padi sehingga
komunitas utama. System kemasyarakatannyaberupa community petani dengan
difrensiasi dan strtifikasi yang sedang, orientasinya masyarakat kota sebagai
bekas peradaban berdagang dan bercampur dengan peradaban kepegawaian yang
dibawa oleh pemerintah colonial. Pengaruh kebudayaan hindu tidak dialami ataupun kalo ada itu
terlalu kecil dan terhapus oleh kehidupan islam. (aceh, minangkbau, makasar,
aceh)
d)
Tipe masyarakat
pedesaan berdasarkan bercocok tanam disawah dengan padi sebagai tanaman pokok.
System dasar keasyarakatannya berupa community petani dengan diferensi dan
stratifikasi social yang sudah agak komplek. Orientasinya masyarakat kota yang
mewujudkan suatu peradaban bekas kerajaan colonial bercampur peradaban kepegawaian. Semua pengaruh asing
dialami kecuali bali (pengaruh islam baru 50 thn ini) (sunda, jawa, bali).
e)
Tipe masyarakat
perkotaan yang punya cirri-ciri pusat pemerintahan dengan sector perdagangan
dan industry yang lemah.
f)
Tipe masyarakat
metropolitanyang mulai mengembangkan system perdagangan dan industry yang agak
berarti tapi masih di dominasi oleh aktifitas kehidupan pemerintahan. Dengan
sector pegawai dan kesibukan politik yang tingkat daerah maupun nasional
(Jakarta, bandung, Surabaya, semarang, medan, Palembang) . hampir semua suku
bangsa kumpul di metropolitan.
MASYRAKAT KEPULAUAN SEBELAH
BARAT SUMATERA.
Pulau simalu/simeulu, kep.
Banyak, kep. Batu, pulau nias (sumbat), kep. Mentawai (p. siberut, p. siporang,
kep. Pagai utr, pagai seltn), pulau engganau (Bengkulu).
Pulau simalu, pulau
banyak, pulau batuà sebelum orang belanda datang mereka sudah memeluk
agama islam (1856 belanda datang ke p. simeulu. Mereka bias berbahasa aceh
walaupun mereka mempunyai bahasa sendiri.
1912 belanda mendirikan
perusahaan kayu di pulau simeulu dan pulau banyak dengan pusatnya di sinabang
(sekarang ibu kota simeulu) disana juga terkenal dengan kerbaunya.
Tahun 1917 di pulau simeule
jumlah penduduknya diperkirakan ± 16.000 0rang.
Pulau nias (sumut), merupakan
pulau terbesar diantara deretan pulau barat Sumatra. Saat ini mempunyai 3
kabupaten. Msyarakat nya belum terpengaruh oleh kebudayaan hindu dan islam.
Mereka mengenal kebudayaan megalitik (batu) yang dibawa dari asia pada masa
perunggu. Belanda datang ke nias thn
1869. mereka berdagang dengan orang aceh, melayu dan cina tapi mereka tidak
terpengaruh dengan agama islam. Agama Kristen terutama protestan masuk ke nias
tahun 1874, masuknya dari gunung sitoli. Sedangkan agama katolik datang dari
arah selatan (padang).
Kepulauan mentawai, tidak
terpengaruh kebudayaan megalitik dan tidak mengenal bercocok tanam padi(bercocok
tanam padi dikenal hampir di seluruh Indonesia kecuali mentawai). Makanan pokok
di mentawai adalah keladi. Mereka juga tidak mengenal pembuatan barang-barang
tembikar, menenun dan mengunyah sirih.
Pulau Pagai, Belanda masuk pada
abad ke-17. Sikap penduduk pagai terhadap belanda menantang. Masuknya agama Kristen
di pagai utara pada tahun 1901.
Di mentawai didirikan pos militer
dan pusat pemerintahandi thn 1904 di saiba samukop (p. siberut). Walo sudah
didirikan tapi masih tidak aman, kaena mereka menentang pendatang makanya
mereka terisolir
1915àada seorang komandan
yang bunuh oleh penduduk.
Pulau engganau
Banyak persamaan gengan kepulauan
mentawai, mereka juga belum lama mengenal padi, tidak mengennal pembuatan
tembikardan menenun,tidak mengenal tato (pencacahan kulit).
System kekerabatan metrilinial (garis
keturunan ibu)
1853àdedatangi belanda
1908àagama Kristen baru
disebarkan
1914àjumlah penduduk 324 org
1962àjumlah penduduk 400 org
Sekarang penduduknya sekitar 4000
org karena pulau ini menjadi tmpet deportasi orang-orang tuna karya
Pulau nias
Kebudayaan sisitem kekerabatan
Orang nias sampai sekarang belum
diketahui dari mana asalnya. Kulitnya putih, matanya sipit. Mereka menyebut
masyarakatnya dengan sebutan ononiha. “ono” artinya anak “niha”
artinya orang.
Bahasa nias termasuk rumpun
bahasa melayu polinesia dan dalam kata2 bahasa itu tidak ada konsonannya
hanya vocal semua. Tidak mengenal konsonan ditengah dan dibelakang o seperti
bahsa jerman.
System kekerabannya yang terkecil
disebut sangambato (keluarga batih) yaitu keluarga yang menjadi tanggung
jawabnya. Keluarga batih sebuah keluarga yang luas / virilocal extended family.
Mengikuti garis keturunan ayah. Kadang-kadang mereka tinggal serumah sehingga
mereka mempunyai satu kesatuan ekonomis.
Beberapa sangangbato dari satu
keturunan leluhur se-mado (semarga) di nias utara, timur, barat. Gana di nias
selatan dan tenggara. Fungsi mado adalah mengurus pembatasan jodoh dalam
perkawinan.
Syarat kawin ada mas kawin (b0w0).
Di ias utara sirambut disebut (0ri) maskawinnya 100 ekor babi dengan
ukuran yang sama 4 aliasi (12cm) dan lingkaran dada 32cm. bagi laki-laki yang
tidak bias melunasi mas kawain maka dia harus bekerja pada mertuanya (bride
service).
TAHAPAN DALAM PERKAWINAN
TAHAP 1
Meminangà terdiri dari upacara
mamebola (mengantar mas pertunangan sebanyak 3 pao emas(1 pao=10grm) dan
diantar kekerabat si gadis). Sebagai balasan kepada laki-laki, pihak perempuan
memberikan sebuah kantong yang terbuat dari anyaman yang berisi daging rebus
simbi (rahang bawah) yang artinya jantung dan hati dari seekor babi. 3 minggu
kemudian dib alas lagi oleh pihak lakii-laki denganupacara Famulimbola
(mengembalikan bola) upacara pengembalian kantong yang juga diisi denga daging
babi rebus.
TAHAP 2
Penentuan hari perkawinan setelah
biaya perkawinan sudah cukkup terkumpul
dengan upacara yang bernama Fangotobongi. Pada acara itu juga ditentukan mas kawinnya.
TAHAP 3
Pernikahan (fangowalu/pesta
perkawinan) banyak babi yang dipotong pada acara itu untuk menyuguh tamu
dan untuk memamerkan kekayaan. Setelah itu pengantin wanita diantar oleh kerabatnya
pulang ke rumah pngantin laki-laki dengan menggunakan tandu.
TAHAP 4
Famuli nucha (kain) artinya kedua
pengantian menjenguk keluarga perempuan dengan membawa oleh-oleh dari babi
sekaligus mengembalikan perhiasan yang dipinjamnya pada waktu pernikahan. Setelah
itu mereka minta diri dan oleh orang tua
si wanita mereka dibawakan seekor babi betina (sigelo), bibit padi, dan sebilah
parang (balewa) yang sudah disiapkan jauh-jauh hari.
KEMATIAN
Upacara famalakhisi (penjamuan
terakhir) Fam0r0 satua (menjalani masa tua) famoro (jalan0 satua (tua): untuk
mengantarkan ruh kea lam baka. Diadakan bagi seorang ayah yang sudah hampir
tiba ajalnya di depan putranya dan ayahnya sudah merestuai dan mendoakan
anaknya. Jamuannya adl babi.
Seorang janda dan yatim piatu
disana merela terjamin . disana ada adat Levirat (kalo suaminya meninggal,
sodara laki-lakinya boleh menikahinya.
Adat insisi (sunat) tapi berbeda
dengan yang ada.