.....

Senin, 16 April 2012

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR PKN SEKOLAH


STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Strategi secara etimlogi/akal adalah mengatur/keahlian merencanakan
Strategi secara terminologi adalah rencana cermat suatu kegiatan agar mencapai target/sasaran.
Efisiensi adalah membandingkan antara output dan input
Efektif adalah sejauh mana tujuan yang bisa kita harapkan bisa dicapai dalam belajar engajar.
Metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir dengan baik untuk mencapai suatu maksud.
Teknik adalah cara membuat/melakukan sesuatu
Cara adalah jalan untuk melakukan sesuatu.
            CONFUCIUS
What i hear i forget; What i see i remember; What i do i understand.
            MEL SIL BERMAN
What i hear i forget; what i hear and see i remember a little; what i hear see and ask question about or discuss with someone else i begin to understand; what i hear, see, discuss and do i acquire knowledge and still; what i teach to another i master.
Manfaat belajar SBM
Supaya bisa merencanakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
            I RAKA JONI
Strategi adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
Domain of learning
Kognitif: learning by thinking
Afektif : learning by feeling
Psikomotor : learning by doing
            BLOOM TAXONOMY (COGNITIF DOMAIN)

  1. Knowledge: pengetahuan                   lees complex
  2.  Comprehension: pemaparan
  3. Application: penerapan
  4. Analysis: analisisEvaluation: evaluasi                            more complex
BLOOM TAXONOMY (AFFECTIVE DOMAIN)

  1.  Receiving
  2. Responding
  3. Valving
  4. Organization
  5. Characterization
BLOM TAXONOMY (PSYCHOMOTOR DOMAIN)

  1. Perception
  2.  Set
  3.  Guided response
  4. Mechanism
  5. Adaption
  6. Origination

Aspek kognitif adalah penguasaan yang menekankan pada mengenal dan mengingat kembali bahan yang telah diajarkan sehingga dasar/landasan untuk membangun yang lebih kompleks&abstrak.
Aspek afektif adalah aspek yang bersangkutan dengan sikapnmental perasaan dan kesadaran siswa.
Hasil belajar dari aspek ini diperoleh melalui proses internalisasi yaitu proses kearah pertumbuhan batiniah siswa. Pertumbuhan itu terjadi ketika siswa menyadari suatu nilai-nilai yang terkandung dalam pengajaran agama dan kandungan nilai itu dijadikan suatu sistem sendiri sehingga menuntun segenap pernyataan sikap tingkahlaku, dan perbuatan moral dalam menjalani kehidupan ini.
Aspek psikomotor adalah aspek yang menyangkut keterangan yang lebih bersifat ta’aliyah dan kongkrit. Walaupun demikian hal itu tidak terlepas dari kegiatan belajar yanng bersifat mental (pengetahuan&sikap). Hasil belajar ini merupakan tingkah laku nyata yang dapat diamati.
HAKIKAT BELAJAR MENGAJAR
Belajar adalah suatu proses yanng ditandai oleh adanya perubahan pada diri seseorang, misal: bertambah pengetahuan.
Proses belajar-mengajar tidak dapat dipisahkan dan menjadi suatu kegiatan dalam waktu yang sama sehingga terjadi interaksi antara guru dengan murid maupun siswa dengan siswa.
Mengajar adalah proses mengatur, mengorganisir lingkungan yang dapat mendorong dan menumbuhkan siswa untuk belajar.
Mengajar juga merupakan suatu proses, bimbingan belajar kepada siswa dalam proses belajar. Sehingga guru adalah learning manager(pemimpin belajar)/ fasilitator belajar. Dengan kata lain mengajar adalah suatu proses membelajarkan siswa.
            4 MACAM KEMAMPUAN HASIL BELAJAR
1.      Perolehan pengetahuan
2.      Peningkatan ketrampilan berfikir
3.      Pengembangan ketrampilan psikomotor
4.      Perubahan sikap/nilai dan atau perasaan
KOMPONEN LEARNING OBJECTIVE

  1. Audience : who are the students that will have this learning exprience
  2. Behavior : what do you expect the student should be able to do after learning exprience
  3. Condition : under what circumstances is the student expected to perform this behaviour
  4. Degree : to what extent is the student expected to perform the behaviour

PRINSIP-PRINSIP MENGAJAR
1.      Prinsip motivasi
Merupakan kekuatan mental yang menjadi penggerak untuk belajar. Kekuatan mental berupa keinginan, citaz. Guru harus berusaha menimbulkan dan mempertahankan dorongan untuk belajar siswa. Hal ini dilakukan sebelum mengajar dan ketita pelajaran itu sedang berlangsung.
Agar guru dapat menarik perhatian siswa dengan:
1)      Penggunaan media
2)      Memberikan pertanyaan pada siswa
3)      Membuat variasi belajar siswa
4)      Pengulangan informasi
Motivasi Intrinsif : dorongan dari dalam diri sendiri (menyadari betapa pentingnya keg. Belajar)
Motivasi Ekstrinstik : dorongan dari luar

2.      Prinsip kooperasi dan kompetisi
Kooperasi  siswa dituntut bisa bekerjasama untuk memecahkan masalah. Kerjasama tidak hanya dituntut untuk hasil belajar optimal, tapi bisa juga memupuk rasa gotong royong, sikap demokratis, saling menghargai, membiasakan terampil dalam interaksi sosial.
Kompetisi : persaingan. Dapat juga diterapkan dalam proses belajar-mengajar asalkan dalam persaingan kelompok bukan dalam persaingan individual misalnya: tugas kel. Mana yang paling baik.

3.      Prinsip korelasi dan integrasi
Korelasi : apa yang dipelajari siswa harus dihubungkan dengan apa yang sudah dikuasainya dan dipelajarinya/dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Integrasi (menjadi satu) semua bahan yang sudah dipelajari itu tidak terrpisah satu sama lain(menyatu). Semua yang telah dipelajari itu penting.

4.      Prinsip aplikasi dan transformasi
Aplikasi (peneerapan) fungsinya untuk memperkuat ingatan / daya ingat. Ingatan kita akan kembali apabila dihadapkan pada situassi yang serupa.
Prinsip transformasi bisa ditunjang dengan latihan. Kalo prinsip aplikasi pada hakekatnya menerapkan prinsip/konseep bahan pemecahan masalah. Prinsip aplikasi dan transformasi penting untuk mencapai hasil belajar yang tahan lama. Sifatnya integrasi(penyatuan) 3 kawasan hasil belajar (kognitif,psikomotor,afektif)

5.      Prinsip individualitas
Setiap individu berbeda dari segi psikis dan fisik. Dari perbedaan itu muncullah perbedaan kemampuan sikap, perhatian, kebiasaan, cara belajar, motivasi, minat. Individualitas memberi kesempatan kepada siswa cara belajar yang serasi dengan kemampuan. Prinsip ini dapat digunakan guru dalam beberapa hal misalnya: guru memberikan tugas individual, pengelompokan belajar siswa, mengembangkan proses belajar sendiri, diberi independensi study/ diberi kesempatan belajar secara bebas. Prinsip ini bisa diberikan secara simultan.

KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN
Belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses dalam hal itu kita harus bisa mengembangkan dan menjawab suatu permasalahan.
1)      Kemana proses tersebut akan diarahkan (tujuannya)
2)      Apa yang akan dibahas dalam proses itu (bahan)
3)      Bagaimana cara melaksanakan proses itu (metode)
4)      Bagaimana cara mengetahui berhasil/tidaknya proses tersebut (evaluasi)
GAMBAR
Saling berhubungan dan pengaruh mempengaruhi.

Tujuan merupakan komponen pertama dan dirumuskan dalam tingkah laku. Metode merupakan alat pembelajaran. Metode dipilih dari materi berfungsi sebagai jembatan untuk mencapai tujuan.

Sulit untuk mendefinisikan belajar yang baik dan efisien karena banyaknya variabel yang akan diukur dan setiap orang membutuhakan variabel yang berbeda. Alat ukur yang dibutuhkan relatif. Namun demikian tergantung kompetensi guru tersebut.

            KOMPETENSI GURU
1)      Kompetensi Profesional
a.       Kompetensi bidang akademi
Menguasai materi yang menjadi tugasnya
Menguasai materi pendalaman/pengayaan
b.      Kompetensi bidang metodologi
Mampu menyusun program pembelajaran
Mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran
2)      Kompetensi Personal
Kompetensi yang berhubungan dengan sikap dan kepribadian
a)      Memiliki kedewasaan berfikir
b)      Rasa tanggung jawab
c)      Disiplin
d)     Penampilan yang mencerminkan harga diri
e)      Mewujudkan sikap dewasa dalam bertutur kata dan bertindak
3)      Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berhubungan dengan cara guru menempatkan diri dalam lingkungannya dan cara menjalin hubungan dengan orang lain seperti:
a)      Mampu berkomunikasi secara baik dengan orang lain
b)      Mampu bergaul secara baik dengan orang lain
c)      Mampu menjalin kerjasama dengan orang lain dengan baik
d)     Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan2 yang diselenggarakan oleh sekolah.

4)      Kompetensi pedagogik
a)      Guru sebagai pendidik harus memandang anak sebagai individu yang unik dan memiliki latar belakang pengalaman keluarga, sosial, budaya yang berbeda-beda.
b)      Guru harus memiliki kompetensi dalam berbagai aspek perkembangan anak berdasarkan praktek di lapangan, kajian teori maupun penelitian tentang anak yang terus menerus berkembang
c)      Guru harus menghargai hak anak untuk bermain dan tumbuh berkembang secara wajar
d)     Guru tidak melakukan pelecehan pada anak baik yang bersifat psikis maupun psikologis
e)      Guru berinteraksi dan melakukan kegiatan pada anak berdasarkan minat dan kebutuhan anak
f)       Guru adalah fasilitator yang membimbing anak dalam melakukan berbagai tugas perkembangan
g)      Guru harus menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi anak sehingga dapat meningkatkan otonomi dan inisiatif anak dalam belajar.

8 MACAM TEKNIK DISKUSI
1.      Whole Group
2.      Buzz Group
3.      Panel
4.      Symposium
5.      Formal debate
6.      Collogium
7.      Fish bowl

Strategi dari kata MASTER

Motivating Mind: Tulis tujuan /ambek, yakinkan diri, focus yang tenang, rencana aksi,      haragai waktu.
Aquire the fact (uraikan Fakta): gagassan inti, gambaran ingkup materi, buat sketsa
Search out the meaning (apa manfaatnya): selidiki lebih dalam, gunakan kecerdasan, renungkan dan hubungkan dengan keehidupan.
Trigger the memory(sentakan ingatan): 4M mengulang,merekam, menyimpan, mengingat
Exhibit what you know(ajukan yang diketahui): penerapan kangsung, presentasi libatkan orang lain, niilailah sendiri
Relection the process : renungkan apakah sudah efektif, cari cara yanglebih baik

Metode Inquiri
Inquiri, discovery dan problem solving istilah yang mengandung arti yang sejiwa yang menunjukkan suatu kegiatan /cara belajar yang bersifat logis, kritis dan analistis menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan. Dalam pelaksanaanya metode inquiri kegiatan siswa mencari sesuatu sampai tingkat yakin/percaya/belif. Yang didukung oleh fakta, analisa, interprestasi dan pembuktian. Pada pencarian alternative pemeecahan metode inquiri digunakan dalam:
1)      Memecahkan masalah yang telah disepakati bersama
2)      Membina kemandirian siswa untuk belajar menemukan dan memecahkan masalah
3)      Mengembangkan daya kemampuan siswa untuk berfikir secara logis, kritis, analistis tentang massalah yang dihadapi

Keunggulan metode inquiri
a)      Mengembangkan kemampuan siswa untuk mampu memecahkan massalah serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri
b)      Meningkatkan potensi intelektual siswa
c)      Mengembangkan sifat rasa ingin tahu dan cara berfikir sistematis

Kelemahan metode inquiri
a)      Pelajaran berlangsung lamban
b)      Hasil belajar siswa terbatas hanya dalam satu pengertian
c)      Mengembangkan sifat rasa ingin tahu dan cara berfikir sistematis

METODE SIMULASI DAN STUDI KASUS
Simulasi sangat baik untuk mencek/menjajagi ketrampilan kognitif dan untuk mengubah sikap.
Metode simulasi àmasalah tidak dibahas tapi dengan mensandiwarakan situasi dimana masalah itu terjadi.
SOLEM (1960) dalam simulasi persoalan/masalah ditempatkan dalam situasi yang menyerupai dinia wujud/berwujud dimana ada suatu persoalan yang sedang dihadapi orang, termasuk anggota kelompok.
Dalam simulasi dipersoalkan perasaan-perasaan dan asumsi.
*simulasi sangat menekankan pada pengetahuan tingkat rendah dan menengah, pengertian/pemahaman dan penerapan.

·         Dalam studi kasus disajikan sebuah peristiwa yang telah terjadiàtidak ada anggota kelompok yang terlibat dalam peristiwa itu.
·         Studi kasus membaahas fakta2
·         Studi kasus sangat menekankan pada analisis tinggi, sintetis khususnya evaluasi tingkat tinggi
Baik simulasi maupun studi kasus efektif untuk meningkatkan sikap.
JANIS&KINY (1945) siswa yang ikut main dalam simulasi lebih banyak berubah sikap dari pada siswa yang hanaya menonton.
DAVIES (1966) juga sampai pada kesimpulan yang sama dengan janis&kiny
KNUTSON (1960) bahwa makin besar keterlibatan , makin besar perubahan sikap .
Harus diingat simulasi memerlukan persiapan yang matang
GRATTINO & VOLPE (Peneliti italia) bahwa berkat studi kasus orang-orang sudah kurang mengambil kesimpulan tradisisonal dan lebih sering kesimpulan berdasarkan analisis fakta.
Peneliti Amerika sampai pada kesimpulan bahwa studi kasus tidak dapat meningkatkan perhatian terhadap sesama.


STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Strategi secara etimlogi/akal adalah mengatur/keahlian merencanakan
Strategi secara terminologi adalah rencana cermat suatu kegiatan agar mencapai target/sasaran.
Efisiensi adalah membandingkan antara output dan input
Efektif adalah sejauh mana tujuan yang bisa kita harapkan bisa dicapai dalam belajar engajar.
Metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir dengan baik untuk mencapai suatu maksud.
Teknik adalah cara membuat/melakukan sesuatu
Cara adalah jalan untuk melakukan sesuatu.
            CONFUCIUS
What i hear i forget; What i see i remember; What i do i understand.
            MEL SIL BERMAN
What i hear i forget; what i hear and see i remember a little; what i hear see and ask question about or discuss with someone else i begin to understand; what i hear, see, discuss and do i acquire knowledge and still; what i teach to another i master.
Manfaat belajar SBM
Supaya bisa merencanakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
            I RAKA JONI
Strategi adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
Domain of learning
Kognitif: learning by thinking
Afektif : learning by feeling
Psikomotor : learning by doing
            BLOOM TAXONOMY (COGNITIF DOMAIN)
1.      Knowledge: pengetahuan                   lees complex
2.      Comprehension: pemaparan
3.      Application: penerapan
4.      Analysis: analisis
5.      Evaluation: evaluasi                            more complex
BLOOM TAXONOMY (AFFECTIVE DOMAIN)
1.      Receiving
2.      Responding
3.      Valving
4.      Organization
5.      Characterization
BLOM TAXONOMY (PSYCHOMOTOR DOMAIN)
1.      Perception
2.      Set
3.      Guided response
4.      Mechanism
5.      Adaption
6.      Origination

Aspek kognitif adalah penguasaan yang menekankan pada mengenal dan mengingat kembali bahan yang telah diajarkan sehingga dasar/landasan untuk membangun yang lebih kompleks&abstrak.
Aspek afektif adalah aspek yang bersangkutan dengan sikapnmental perasaan dan kesadaran siswa.
Hasil belajar dari aspek ini diperoleh melalui proses internalisasi yaitu proses kearah pertumbuhan batiniah siswa. Pertumbuhan itu terjadi ketika siswa menyadari suatu nilai-nilai yang terkandung dalam pengajaran agama dan kandungan nilai itu dijadikan suatu sistem sendiri sehingga menuntun segenap pernyataan sikap tingkahlaku, dan perbuatan moral dalam menjalani kehidupan ini.
Aspek psikomotor adalah aspek yang menyangkut keterangan yang lebih bersifat ta’aliyah dan kongkrit. Walaupun demikian hal itu tidak terlepas dari kegiatan belajar yanng bersifat mental (pengetahuan&sikap). Hasil belajar ini merupakan tingkah laku nyata yang dapat diamati.
HAKIKAT BELAJAR MENGAJAR
Belajar adalah suatu proses yanng ditandai oleh adanya perubahan pada diri seseorang, misal: bertambah pengetahuan.
Proses belajar-mengajar tidak dapat dipisahkan dan menjadi suatu kegiatan dalam waktu yang sama sehingga terjadi interaksi antara guru dengan murid maupun siswa dengan siswa.
Mengajar adalah proses mengatur, mengorganisir lingkungan yang dapat mendorong dan menumbuhkan siswa untuk belajar.
Mengajar juga merupakan suatu proses, bimbingan belajar kepada siswa dalam proses belajar. Sehingga guru adalah learning manager(pemimpin belajar)/ fasilitator belajar. Dengan kata lain mengajar adalah suatu proses membelajarkan siswa.
            4 MACAM KEMAMPUAN HASIL BELAJAR
1.      Perolehan pengetahuan
2.      Peningkatan ketrampilan berfikir
3.      Pengembangan ketrampilan psikomotor
4.      Perubahan sikap/nilai dan atau perasaan
KOMPONEN LEARNING OBJECTIVE
a.       Audience : who are the students that will have this learning exprience
b.      Behavior : what do you expect the student should be able to do after learning exprience
c.       Condition : under what circumstances is the student expected to perform this behaviour
d.      Degree : to what extent is the student expected to perform the behaviour

PRINSIP-PRINSIP MENGAJAR
1.      Prinsip motivasi
Merupakan kekuatan mental yang menjadi penggerak untuk belajar. Kekuatan mental berupa keinginan, citaz. Guru harus berusaha menimbulkan dan mempertahankan dorongan untuk belajar siswa. Hal ini dilakukan sebelum mengajar dan ketita pelajaran itu sedang berlangsung.
Agar guru dapat menarik perhatian siswa dengan:
1)      Penggunaan media
2)      Memberikan pertanyaan pada siswa
3)      Membuat variasi belajar siswa
4)      Pengulangan informasi
Motivasi Intrinsif : dorongan dari dalam diri sendiri (menyadari betapa pentingnya keg. Belajar)
Motivasi Ekstrinstik : dorongan dari luar

2.      Prinsip kooperasi dan kompetisi
Kooperasi  siswa dituntut bisa bekerjasama untuk memecahkan masalah. Kerjasama tidak hanya dituntut untuk hasil belajar optimal, tapi bisa juga memupuk rasa gotong royong, sikap demokratis, saling menghargai, membiasakan terampil dalam interaksi sosial.
Kompetisi : persaingan. Dapat juga diterapkan dalam proses belajar-mengajar asalkan dalam persaingan kelompok bukan dalam persaingan individual misalnya: tugas kel. Mana yang paling baik.

3.      Prinsip korelasi dan integrasi
Korelasi : apa yang dipelajari siswa harus dihubungkan dengan apa yang sudah dikuasainya dan dipelajarinya/dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Integrasi (menjadi satu) semua bahan yang sudah dipelajari itu tidak terrpisah satu sama lain(menyatu). Semua yang telah dipelajari itu penting.

4.      Prinsip aplikasi dan transformasi
Aplikasi (peneerapan) fungsinya untuk memperkuat ingatan / daya ingat. Ingatan kita akan kembali apabila dihadapkan pada situassi yang serupa.
Prinsip transformasi bisa ditunjang dengan latihan. Kalo prinsip aplikasi pada hakekatnya menerapkan prinsip/konseep bahan pemecahan masalah. Prinsip aplikasi dan transformasi penting untuk mencapai hasil belajar yang tahan lama. Sifatnya integrasi(penyatuan) 3 kawasan hasil belajar (kognitif,psikomotor,afektif)

5.      Prinsip individualitas
Setiap individu berbeda dari segi psikis dan fisik. Dari perbedaan itu muncullah perbedaan kemampuan sikap, perhatian, kebiasaan, cara belajar, motivasi, minat. Individualitas memberi kesempatan kepada siswa cara belajar yang serasi dengan kemampuan. Prinsip ini dapat digunakan guru dalam beberapa hal misalnya: guru memberikan tugas individual, pengelompokan belajar siswa, mengembangkan proses belajar sendiri, diberi independensi study/ diberi kesempatan belajar secara bebas. Prinsip ini bisa diberikan secara simultan.

KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN
Belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses dalam hal itu kita harus bisa mengembangkan dan menjawab suatu permasalahan.
1)      Kemana proses tersebut akan diarahkan (tujuannya)
2)      Apa yang akan dibahas dalam proses itu (bahan)
3)      Bagaimana cara melaksanakan proses itu (metode)
4)      Bagaimana cara mengetahui berhasil/tidaknya proses tersebut (evaluasi)
GAMBAR
Saling berhubungan dan pengaruh mempengaruhi.

Tujuan merupakan komponen pertama dan dirumuskan dalam tingkah laku. Metode merupakan alat pembelajaran. Metode dipilih dari materi berfungsi sebagai jembatan untuk mencapai tujuan.

Sulit untuk mendefinisikan belajar yang baik dan efisien karena banyaknya variabel yang akan diukur dan setiap orang membutuhakan variabel yang berbeda. Alat ukur yang dibutuhkan relatif. Namun demikian tergantung kompetensi guru tersebut.

            KOMPETENSI GURU
1)      Kompetensi Profesional
a.       Kompetensi bidang akademi
Menguasai materi yang menjadi tugasnya
Menguasai materi pendalaman/pengayaan
b.      Kompetensi bidang metodologi
Mampu menyusun program pembelajaran
Mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran
2)      Kompetensi Personal
Kompetensi yang berhubungan dengan sikap dan kepribadian
a)      Memiliki kedewasaan berfikir
b)      Rasa tanggung jawab
c)      Disiplin
d)     Penampilan yang mencerminkan harga diri
e)      Mewujudkan sikap dewasa dalam bertutur kata dan bertindak
3)      Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berhubungan dengan cara guru menempatkan diri dalam lingkungannya dan cara menjalin hubungan dengan orang lain seperti:
a)      Mampu berkomunikasi secara baik dengan orang lain
b)      Mampu bergaul secara baik dengan orang lain
c)      Mampu menjalin kerjasama dengan orang lain dengan baik
d)     Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan2 yang diselenggarakan oleh sekolah.

4)      Kompetensi pedagogik
a)      Guru sebagai pendidik harus memandang anak sebagai individu yang unik dan memiliki latar belakang pengalaman keluarga, sosial, budaya yang berbeda-beda.
b)      Guru harus memiliki kompetensi dalam berbagai aspek perkembangan anak berdasarkan praktek di lapangan, kajian teori maupun penelitian tentang anak yang terus menerus berkembang
c)      Guru harus menghargai hak anak untuk bermain dan tumbuh berkembang secara wajar
d)     Guru tidak melakukan pelecehan pada anak baik yang bersifat psikis maupun psikologis
e)      Guru berinteraksi dan melakukan kegiatan pada anak berdasarkan minat dan kebutuhan anak
f)       Guru adalah fasilitator yang membimbing anak dalam melakukan berbagai tugas perkembangan
g)      Guru harus menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi anak sehingga dapat meningkatkan otonomi dan inisiatif anak dalam belajar.

8 MACAM TEKNIK DISKUSI
1.      Whole Group
2.      Buzz Group
3.      Panel
4.      Symposium
5.      Formal debate
6.      Collogium
7.      Fish bowl

Strategi dari kata MASTER

Motivating Mind: Tulis tujuan /ambek, yakinkan diri, focus yang tenang, rencana aksi,      haragai waktu.
Aquire the fact (uraikan Fakta): gagassan inti, gambaran ingkup materi, buat sketsa
Search out the meaning (apa manfaatnya): selidiki lebih dalam, gunakan kecerdasan, renungkan dan hubungkan dengan keehidupan.
Trigger the memory(sentakan ingatan): 4M mengulang,merekam, menyimpan, mengingat
Exhibit what you know(ajukan yang diketahui): penerapan kangsung, presentasi libatkan orang lain, niilailah sendiri
Relection the process : renungkan apakah sudah efektif, cari cara yanglebih baik

Metode Inquiri
Inquiri, discovery dan problem solving istilah yang mengandung arti yang sejiwa yang menunjukkan suatu kegiatan /cara belajar yang bersifat logis, kritis dan analistis menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan. Dalam pelaksanaanya metode inquiri kegiatan siswa mencari sesuatu sampai tingkat yakin/percaya/belif. Yang didukung oleh fakta, analisa, interprestasi dan pembuktian. Pada pencarian alternative pemeecahan metode inquiri digunakan dalam:
1)      Memecahkan masalah yang telah disepakati bersama
2)      Membina kemandirian siswa untuk belajar menemukan dan memecahkan masalah
3)      Mengembangkan daya kemampuan siswa untuk berfikir secara logis, kritis, analistis tentang massalah yang dihadapi

Keunggulan metode inquiri
a)      Mengembangkan kemampuan siswa untuk mampu memecahkan massalah serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri
b)      Meningkatkan potensi intelektual siswa
c)      Mengembangkan sifat rasa ingin tahu dan cara berfikir sistematis

Kelemahan metode inquiri
a)      Pelajaran berlangsung lamban
b)      Hasil belajar siswa terbatas hanya dalam satu pengertian
c)      Mengembangkan sifat rasa ingin tahu dan cara berfikir sistematis

METODE SIMULASI DAN STUDI KASUS
Simulasi sangat baik untuk mencek/menjajagi ketrampilan kognitif dan untuk mengubah sikap.
Metode simulasi àmasalah tidak dibahas tapi dengan mensandiwarakan situasi dimana masalah itu terjadi.
SOLEM (1960) dalam simulasi persoalan/masalah ditempatkan dalam situasi yang menyerupai dinia wujud/berwujud dimana ada suatu persoalan yang sedang dihadapi orang, termasuk anggota kelompok.
Dalam simulasi dipersoalkan perasaan-perasaan dan asumsi.
*simulasi sangat menekankan pada pengetahuan tingkat rendah dan menengah, pengertian/pemahaman dan penerapan.

·         Dalam studi kasus disajikan sebuah peristiwa yang telah terjadiàtidak ada anggota kelompok yang terlibat dalam peristiwa itu.
·         Studi kasus membaahas fakta2
·         Studi kasus sangat menekankan pada analisis tinggi, sintetis khususnya evaluasi tingkat tinggi
Baik simulasi maupun studi kasus efektif untuk meningkatkan sikap.
JANIS&KINY (1945) siswa yang ikut main dalam simulasi lebih banyak berubah sikap dari pada siswa yang hanaya menonton.
DAVIES (1966) juga sampai pada kesimpulan yang sama dengan janis&kiny
KNUTSON (1960) bahwa makin besar keterlibatan , makin besar perubahan sikap .
Harus diingat simulasi memerlukan persiapan yang matang
GRATTINO & VOLPE (Peneliti italia) bahwa berkat studi kasus orang-orang sudah kurang mengambil kesimpulan tradisisonal dan lebih sering kesimpulan berdasarkan analisis fakta.
Peneliti Amerika sampai pada kesimpulan bahwa studi kasus tidak dapat meningkatkan perhatian terhadap sesama.

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Strategi secara etimlogi/akal adalah mengatur/keahlian merencanakan
Strategi secara terminologi adalah rencana cermat suatu kegiatan agar mencapai target/sasaran.
Efisiensi adalah membandingkan antara output dan input
Efektif adalah sejauh mana tujuan yang bisa kita harapkan bisa dicapai dalam belajar engajar.
Metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir dengan baik untuk mencapai suatu maksud.
Teknik adalah cara membuat/melakukan sesuatu
Cara adalah jalan untuk melakukan sesuatu.
            CONFUCIUS
What i hear i forget; What i see i remember; What i do i understand.
            MEL SIL BERMAN
What i hear i forget; what i hear and see i remember a little; what i hear see and ask question about or discuss with someone else i begin to understand; what i hear, see, discuss and do i acquire knowledge and still; what i teach to another i master.
Manfaat belajar SBM
Supaya bisa merencanakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
            I RAKA JONI
Strategi adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
Domain of learning
Kognitif: learning by thinking
Afektif : learning by feeling
Psikomotor : learning by doing
            BLOOM TAXONOMY (COGNITIF DOMAIN)
1.      Knowledge: pengetahuan                   lees complex
2.      Comprehension: pemaparan
3.      Application: penerapan
4.      Analysis: analisis
5.      Evaluation: evaluasi                            more complex
BLOOM TAXONOMY (AFFECTIVE DOMAIN)
1.      Receiving
2.      Responding
3.      Valving
4.      Organization
5.      Characterization
BLOM TAXONOMY (PSYCHOMOTOR DOMAIN)
1.      Perception
2.      Set
3.      Guided response
4.      Mechanism
5.      Adaption
6.      Origination

Aspek kognitif adalah penguasaan yang menekankan pada mengenal dan mengingat kembali bahan yang telah diajarkan sehingga dasar/landasan untuk membangun yang lebih kompleks&abstrak.
Aspek afektif adalah aspek yang bersangkutan dengan sikapnmental perasaan dan kesadaran siswa.
Hasil belajar dari aspek ini diperoleh melalui proses internalisasi yaitu proses kearah pertumbuhan batiniah siswa. Pertumbuhan itu terjadi ketika siswa menyadari suatu nilai-nilai yang terkandung dalam pengajaran agama dan kandungan nilai itu dijadikan suatu sistem sendiri sehingga menuntun segenap pernyataan sikap tingkahlaku, dan perbuatan moral dalam menjalani kehidupan ini.
Aspek psikomotor adalah aspek yang menyangkut keterangan yang lebih bersifat ta’aliyah dan kongkrit. Walaupun demikian hal itu tidak terlepas dari kegiatan belajar yanng bersifat mental (pengetahuan&sikap). Hasil belajar ini merupakan tingkah laku nyata yang dapat diamati.
HAKIKAT BELAJAR MENGAJAR
Belajar adalah suatu proses yanng ditandai oleh adanya perubahan pada diri seseorang, misal: bertambah pengetahuan.
Proses belajar-mengajar tidak dapat dipisahkan dan menjadi suatu kegiatan dalam waktu yang sama sehingga terjadi interaksi antara guru dengan murid maupun siswa dengan siswa.
Mengajar adalah proses mengatur, mengorganisir lingkungan yang dapat mendorong dan menumbuhkan siswa untuk belajar.
Mengajar juga merupakan suatu proses, bimbingan belajar kepada siswa dalam proses belajar. Sehingga guru adalah learning manager(pemimpin belajar)/ fasilitator belajar. Dengan kata lain mengajar adalah suatu proses membelajarkan siswa.
            4 MACAM KEMAMPUAN HASIL BELAJAR
1.      Perolehan pengetahuan
2.      Peningkatan ketrampilan berfikir
3.      Pengembangan ketrampilan psikomotor
4.      Perubahan sikap/nilai dan atau perasaan
KOMPONEN LEARNING OBJECTIVE
a.       Audience : who are the students that will have this learning exprience
b.      Behavior : what do you expect the student should be able to do after learning exprience
c.       Condition : under what circumstances is the student expected to perform this behaviour
d.      Degree : to what extent is the student expected to perform the behaviour

PRINSIP-PRINSIP MENGAJAR
1.      Prinsip motivasi
Merupakan kekuatan mental yang menjadi penggerak untuk belajar. Kekuatan mental berupa keinginan, citaz. Guru harus berusaha menimbulkan dan mempertahankan dorongan untuk belajar siswa. Hal ini dilakukan sebelum mengajar dan ketita pelajaran itu sedang berlangsung.
Agar guru dapat menarik perhatian siswa dengan:
1)      Penggunaan media
2)      Memberikan pertanyaan pada siswa
3)      Membuat variasi belajar siswa
4)      Pengulangan informasi
Motivasi Intrinsif : dorongan dari dalam diri sendiri (menyadari betapa pentingnya keg. Belajar)
Motivasi Ekstrinstik : dorongan dari luar

2.      Prinsip kooperasi dan kompetisi
Kooperasi  siswa dituntut bisa bekerjasama untuk memecahkan masalah. Kerjasama tidak hanya dituntut untuk hasil belajar optimal, tapi bisa juga memupuk rasa gotong royong, sikap demokratis, saling menghargai, membiasakan terampil dalam interaksi sosial.
Kompetisi : persaingan. Dapat juga diterapkan dalam proses belajar-mengajar asalkan dalam persaingan kelompok bukan dalam persaingan individual misalnya: tugas kel. Mana yang paling baik.

3.      Prinsip korelasi dan integrasi
Korelasi : apa yang dipelajari siswa harus dihubungkan dengan apa yang sudah dikuasainya dan dipelajarinya/dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Integrasi (menjadi satu) semua bahan yang sudah dipelajari itu tidak terrpisah satu sama lain(menyatu). Semua yang telah dipelajari itu penting.

4.      Prinsip aplikasi dan transformasi
Aplikasi (peneerapan) fungsinya untuk memperkuat ingatan / daya ingat. Ingatan kita akan kembali apabila dihadapkan pada situassi yang serupa.
Prinsip transformasi bisa ditunjang dengan latihan. Kalo prinsip aplikasi pada hakekatnya menerapkan prinsip/konseep bahan pemecahan masalah. Prinsip aplikasi dan transformasi penting untuk mencapai hasil belajar yang tahan lama. Sifatnya integrasi(penyatuan) 3 kawasan hasil belajar (kognitif,psikomotor,afektif)

5.      Prinsip individualitas
Setiap individu berbeda dari segi psikis dan fisik. Dari perbedaan itu muncullah perbedaan kemampuan sikap, perhatian, kebiasaan, cara belajar, motivasi, minat. Individualitas memberi kesempatan kepada siswa cara belajar yang serasi dengan kemampuan. Prinsip ini dapat digunakan guru dalam beberapa hal misalnya: guru memberikan tugas individual, pengelompokan belajar siswa, mengembangkan proses belajar sendiri, diberi independensi study/ diberi kesempatan belajar secara bebas. Prinsip ini bisa diberikan secara simultan.

KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN
Belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses dalam hal itu kita harus bisa mengembangkan dan menjawab suatu permasalahan.
1)      Kemana proses tersebut akan diarahkan (tujuannya)
2)      Apa yang akan dibahas dalam proses itu (bahan)
3)      Bagaimana cara melaksanakan proses itu (metode)
4)      Bagaimana cara mengetahui berhasil/tidaknya proses tersebut (evaluasi)
GAMBAR
Saling berhubungan dan pengaruh mempengaruhi.

Tujuan merupakan komponen pertama dan dirumuskan dalam tingkah laku. Metode merupakan alat pembelajaran. Metode dipilih dari materi berfungsi sebagai jembatan untuk mencapai tujuan.

Sulit untuk mendefinisikan belajar yang baik dan efisien karena banyaknya variabel yang akan diukur dan setiap orang membutuhakan variabel yang berbeda. Alat ukur yang dibutuhkan relatif. Namun demikian tergantung kompetensi guru tersebut.

            KOMPETENSI GURU
1)      Kompetensi Profesional
a.       Kompetensi bidang akademi
Menguasai materi yang menjadi tugasnya
Menguasai materi pendalaman/pengayaan
b.      Kompetensi bidang metodologi
Mampu menyusun program pembelajaran
Mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran
2)      Kompetensi Personal
Kompetensi yang berhubungan dengan sikap dan kepribadian
a)      Memiliki kedewasaan berfikir
b)      Rasa tanggung jawab
c)      Disiplin
d)     Penampilan yang mencerminkan harga diri
e)      Mewujudkan sikap dewasa dalam bertutur kata dan bertindak
3)      Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berhubungan dengan cara guru menempatkan diri dalam lingkungannya dan cara menjalin hubungan dengan orang lain seperti:
a)      Mampu berkomunikasi secara baik dengan orang lain
b)      Mampu bergaul secara baik dengan orang lain
c)      Mampu menjalin kerjasama dengan orang lain dengan baik
d)     Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan2 yang diselenggarakan oleh sekolah.

4)      Kompetensi pedagogik
a)      Guru sebagai pendidik harus memandang anak sebagai individu yang unik dan memiliki latar belakang pengalaman keluarga, sosial, budaya yang berbeda-beda.
b)      Guru harus memiliki kompetensi dalam berbagai aspek perkembangan anak berdasarkan praktek di lapangan, kajian teori maupun penelitian tentang anak yang terus menerus berkembang
c)      Guru harus menghargai hak anak untuk bermain dan tumbuh berkembang secara wajar
d)     Guru tidak melakukan pelecehan pada anak baik yang bersifat psikis maupun psikologis
e)      Guru berinteraksi dan melakukan kegiatan pada anak berdasarkan minat dan kebutuhan anak
f)       Guru adalah fasilitator yang membimbing anak dalam melakukan berbagai tugas perkembangan
g)      Guru harus menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi anak sehingga dapat meningkatkan otonomi dan inisiatif anak dalam belajar.

8 MACAM TEKNIK DISKUSI
1.      Whole Group
2.      Buzz Group
3.      Panel
4.      Symposium
5.      Formal debate
6.      Collogium
7.      Fish bowl

Strategi dari kata MASTER

Motivating Mind: Tulis tujuan /ambek, yakinkan diri, focus yang tenang, rencana aksi,      haragai waktu.
Aquire the fact (uraikan Fakta): gagassan inti, gambaran ingkup materi, buat sketsa
Search out the meaning (apa manfaatnya): selidiki lebih dalam, gunakan kecerdasan, renungkan dan hubungkan dengan keehidupan.
Trigger the memory(sentakan ingatan): 4M mengulang,merekam, menyimpan, mengingat
Exhibit what you know(ajukan yang diketahui): penerapan kangsung, presentasi libatkan orang lain, niilailah sendiri
Relection the process : renungkan apakah sudah efektif, cari cara yanglebih baik

Metode Inquiri
Inquiri, discovery dan problem solving istilah yang mengandung arti yang sejiwa yang menunjukkan suatu kegiatan /cara belajar yang bersifat logis, kritis dan analistis menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan. Dalam pelaksanaanya metode inquiri kegiatan siswa mencari sesuatu sampai tingkat yakin/percaya/belif. Yang didukung oleh fakta, analisa, interprestasi dan pembuktian. Pada pencarian alternative pemeecahan metode inquiri digunakan dalam:
1)      Memecahkan masalah yang telah disepakati bersama
2)      Membina kemandirian siswa untuk belajar menemukan dan memecahkan masalah
3)      Mengembangkan daya kemampuan siswa untuk berfikir secara logis, kritis, analistis tentang massalah yang dihadapi

Keunggulan metode inquiri
a)      Mengembangkan kemampuan siswa untuk mampu memecahkan massalah serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri
b)      Meningkatkan potensi intelektual siswa
c)      Mengembangkan sifat rasa ingin tahu dan cara berfikir sistematis

Kelemahan metode inquiri
a)      Pelajaran berlangsung lamban
b)      Hasil belajar siswa terbatas hanya dalam satu pengertian
c)      Mengembangkan sifat rasa ingin tahu dan cara berfikir sistematis

METODE SIMULASI DAN STUDI KASUS
Simulasi sangat baik untuk mencek/menjajagi ketrampilan kognitif dan untuk mengubah sikap.
Metode simulasi àmasalah tidak dibahas tapi dengan mensandiwarakan situasi dimana masalah itu terjadi.
SOLEM (1960) dalam simulasi persoalan/masalah ditempatkan dalam situasi yang menyerupai dinia wujud/berwujud dimana ada suatu persoalan yang sedang dihadapi orang, termasuk anggota kelompok.
Dalam simulasi dipersoalkan perasaan-perasaan dan asumsi.
*simulasi sangat menekankan pada pengetahuan tingkat rendah dan menengah, pengertian/pemahaman dan penerapan.

·         Dalam studi kasus disajikan sebuah peristiwa yang telah terjadiàtidak ada anggota kelompok yang terlibat dalam peristiwa itu.
·         Studi kasus membaahas fakta2
·         Studi kasus sangat menekankan pada analisis tinggi, sintetis khususnya evaluasi tingkat tinggi
Baik simulasi maupun studi kasus efektif untuk meningkatkan sikap.
JANIS&KINY (1945) siswa yang ikut main dalam simulasi lebih banyak berubah sikap dari pada siswa yang hanaya menonton.
DAVIES (1966) juga sampai pada kesimpulan yang sama dengan janis&kiny
KNUTSON (1960) bahwa makin besar keterlibatan , makin besar perubahan sikap .
Harus diingat simulasi memerlukan persiapan yang matang
GRATTINO & VOLPE (Peneliti italia) bahwa berkat studi kasus orang-orang sudah kurang mengambil kesimpulan tradisisonal dan lebih sering kesimpulan berdasarkan analisis fakta.
Peneliti Amerika sampai pada kesimpulan bahwa studi kasus tidak dapat meningkatkan perhatian terhadap sesama.

Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com