.....

Kamis, 16 Juni 2011

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PERKEMBANGAN DALAM MASA BAYI
USIA 0.0-3.0
        I.            PERKEMBANGAN BAHASA
Kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain, termassuk semua cara lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. Bahasa itu erat hubungannya dengan perkembangan berpikir individu. Perkembangan berpikir individu akan terlihat dalam bahasanya.
Perkembangan bahasa anak pada umur 1,5 – 2 thn
*        Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
1)      Kesehatan
2)      Intelegenci àbahasanya cepat berkembang
3)      Status sosial ekonomi keluarga
4)      Jenis kelamin
è Anak perempuan lebih cepat bicara dari pada laki-laki
5)      Hubungan keluarga
      II.            PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan bahasa adalah pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Untuk mencapai kematangan sosial anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dipengaruhi oleh didikan perlakuan dan bimbingan orangtua dalam mengenal berbagai aspek kehidupan sosial seperti norma kehidupan bermasyarakat serta memberi contoh kepada anak. Contoh: anak tidak boleh mengganggu oranglain.
Tidak ada yang diteladani dalam masyarakat mengakibatkan anak menjadi (maladjusment) salah penyesuaian diri, minder, suka menang sendiri, senang menyendiri, tidak bertanggungjawab, tidak memiliki tenggang rasa, senang mendominasi orang lain.
    III.            PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Kepribadian Secara etimologis berasal dari bahasa inggris à personality, dari bahasa latin à person/personare: kedok/ menembus. Person biasanya dipake oleh pemain sandiwara untuk memerankan tingkahlaku / pribadi karakter tertentu. Personare adalah para pemai n sandiwara itu dengan melalui kedoknya berusaha menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia tertentu.
Menurut para ahli Secara terminologi /istilah:
                MAY
Kepribadian adalah cara orang mereaksi / pendapat orang lainlah yang menentukan kepribadian orang itu.
                ABIN SAMSUDIN
Prilaku individu yang nampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.
Ø  Keunikan penyesuaian dirinya itu meliputi:
a.       Karakter
Konsekuen dan tidaknya dalam memenuhi etika prilaku
b.      Tempramant
Disposisi reaktif seseorang: cepat/ lambatnya mereaksi ransangan yang datang dari lingkungan.
c.       Sikap
Penerimaan / sambutan terhadap objek, yang bersifat positif, negatif, ambifalen (ragu-ragu)
d.      Stabilitas emosional
e.      Responsibilitas
(rasa tanggung jawab)
f.        Sosialitas
Yang berkaitan dengan hubungan interpersonal
Ø  Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
1.       Fisik
2.       Intelegenci / kecerdasan
3.       Keluarga
4.       Teman sebaya / peer group
5.       Kebudayaan
  1. PERUBAHAN KEPRIBADIAN
Menurut para ahli kepribadian itu relatif konstan namun dalam kenyataan sering terjadi perubahan. Perubahan itu terjadi: karena lingkungan dari pada karena fisik. Sering terjadi pada anak dari pada orang dewasa.
                Fenton (Hurlock)
Faktor-faktor perubahan sosial:
a)      Faktor organik, seperti : makanan, obat-obatan, gangguan organ-organ.
b)      Faktor lingkungan pendidikan / faktor sosbud / faktor rekreasi. Karena alamnya menjadi terbuka
c)       Faktor dari dalam individu, seperti: tekanan emosional, identifikasi diriterhadap orang lain, (imitasi)
Karakteristik dari kepribadian
Kata kunci PENYESUAIAN (adjustment)
Alexander A. Schneider (1964)
Penyesuaiaan bisa diartikan sebagai respon individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, misalnya: konflik dan pemeliharaan keharmonisan antara pemenuhan kebutuhan dengan tuntutan norma lingkungan.
                Elizabeth Hurlock
Healthy personality (kepribadian yang sehat), misalnya:
û  Mampu menilai diri secara realistik
û  Mampu menilai situasi secara realistik
û  Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik
û  Menerima tanggung jawab
û  Kemandirian
û  Dapat mengontrol emosi
û  Berorientasi tujuan
û  Berorientasi keluar
û  Penerimaan sosial
û  Memiliki filsafat hidup
û  Berbahagia
Unhealthy personality (kepribadian yang tidak sehat)
û  Mudah marah dan mudah tersinggung
û  Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
û  Sering merasa tertekan
û  Bersifat kejam/sering mengganggu orang lain terutama yang lebih muda
û  Ketidakmampuan untuk menghindari prilaku yang menyimpang
û  Mempunyai kebiasaan berbohong
û  Hiperaktif
û  Memusuhi semua yang bersifat otoriter
û  Sering mengkritik / mencemooh orang lain
û  Sulit tidur
û  Kurang memiliki rasa tanggung jawab
û  Sering mengalami pusing
û  Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
û  Bersikap pesimis dalam menghadapi kehidupan



  1. PERKEMBANGAN MORAL
Dari bahasa latin moris / mos yang artinya adat istiadat / kebiasaan / peraturan / nilai tata cara. Sedangkan moralitas adalah kemauan untuk menerima / melakuakan nilai-nilai / aturan-aturan / prinsip-prinsip moral.
ý  Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral:
a)      Bimbingan orangtua disamping lingkungan terutama pada waktu anak masih kecil.
Yang harus diperhatikan orangtua dalam mendidik anak:
û  Orangtua itu harus konsisten dalam mendidik anak
û  Sikap orangtua dalam keluarga, sikapnya harus menjadi teladan
û  Penghayatan dan pengamatan yang dianut
ý  Proses perkembangan moral
                                 i.            Pendidikan langsung
Penanaman pengertian-pengertian tentang tingkah lakuyang benar dan salah / baik dan buruk. Keteladanan orang tua dan guru itu sangat menentukan
                               ii.            Identifikasi
Cara meniru tingkah laku / penampilan / moral yang diidolakan
                              iii.            Proses trial and error
Coba,coba dan terus mencoba......
Tingkah laku yang baik dikembangkan dan yang buruk ditinggalkan
                             iv.            Perkembangan kesadaran beragama
Manusia dianugrahi fitroh (perasaan dan kemampuan untuk mengenal Tuhan). Yang menjadi masalah adalah usaha pengembangannya serta pemeliharaan potensi yang sudah ada , maka dari itu disinilah peran utama orang tua.
Arthur T. Yersild
Anak beragama itu dikarenakan orangtuanya beragama, biasanaya sebelum umur 4 thn anak belum menyadari benar-benar perasaan keTuhanan / keagamaan, Tuhan / Allah bagi anak itu masih dalam fantasi / gambaran (antromorpormisme) disamakan dengan makhluk / manusia lainnya.
Perasaan keagamaan anak harus dikembangkan sedini mungkin. Mula-mula anak itu akan kagum kepada orang tua yang selalu padanya.
Anak dibiasakan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan dengan contoh perkembangan anak itu seperti sangat tergantung pada proses pendidikan yang diterimanya.
                Faktor yang mempengaruhi:
*      Internal / pembawaan
*      Eksternal / lingkungan (keluarga, sekolah, masyarakat)
PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA MENYUSU
0.0-2.0 TANUN
Kegiatan bayi : tangis, tidur, gerakan-gerakan / refleks, perkembangan panca indra, perkembangan bahasa, perkembangan moral.
§      TANGIS
Anak yang lahir dalam keadaan normal akan ditandai denngan tangisan. Tangis bayi itu merupKan protes jiwa yang terbelenggu oleh jasmani.
                Sigmund Freud
Tangis itu merupakan suatu keinginan untuk kembali kealam sebelumnya yaitu alam kandunga karena di kandungan segala sesuatunya sudah tersedia.
                Dr. Sys Heyster (psikolog)
Tangis itu merupakan pertanda adanya kesadaran pada bayi.
                Para ahli kedokteran biology
Tangis bayi itu menandakan telah berfungsinaya organ-organ yang menandakan adanya kehidupan.
§      TIDUR
Bayi menghabiskan waktu 22 jam untuk tidur, makin bertambah usia makin berkuarng jam tidurnya (12jam). Karena adanya gerkan-gerakan refleks. Diantara gerakan itu ada yang mempunayi sifat istimewa:
\      Menghilang setelah muncul
û  Refleks Babin skin: telapak kaki bayi diransang, ibu jarinya akan menukik keatas / mengembang
û  Refleks genggam : apabila telapak tangan bayi di tekan, telapaknya akan menggenggam
û  Refleks Moro : Refleks diliar kemauannya
û  Refleks jalan : jika diberdirikan seakan-akan berjalan, tapi akan hilang setelah beberapa waktu dan seakan-akan tidak ada hubungannya dengan perkembangan selanjutnya.
û  Gerakan reaksi positif ; reaksi yang menuntut kearah rangsanagn yang diterima dari luar. Seperti senyum.
û  Gerakan reaksi negative : seprti reaksi tidak senang: menangis, terkejut, menjerit
û  Gerak reaksi spontan : tidak disebabkan oleh perangsang dari luar. Gunanya untuk perkembangan fungsi motoriknya / latihan fungsi organ-organ.
Charlof Biihler
Reaksi anak pada mula-mulanya negative, sekitar umur 0.6 baru ada reaksi positif

§      PANCA INDRA
o   MATA
Ketika anak lahir matanya belum bisa begitu fokus untuk melihat, tapi setelah beberapa minggu baru terjadi koordinasi mata.
o   TELINGA
Iersild
Anak sudah bereaksi terhadap suara-suara pada hari pertamanya  dan pendapat lain mengatakan pada hari-hari pertama bereaksi pada suara.
o   LIDAH
Reaksinya terlihat pada reaksi badan dan wajah. Dan bayi akan bereaksi positif pada ASI dan cairan yang manis.
o   HIDUNG
Dapat menunjukkan reaksi pada bau yang keras
o   KULIT
Menunjukkan reaksi pada sentuhan panas / dingin

PERKEMBANGAN BAHASA
Perkembangan bahasa  pada umur 0.4tahun. perkembangan bahasa dimulai denagan ocehan dilanjutkan denagn imitasi kata dari luar. Disamping sempurnanya fungsi alat bicara dan dipengaruhi oleh lingkungan.
PERKEMBANGAN MORAL
Pada masa bayi belum menghiraukan moral. Yang menyenangkannya baginya itu yang baik (hedonisme naif)

*        CATATAN
Pada masa bayi, bayi harus diperhatikan kebutuhan psikologis dan tidak hanya kebutuhan fisiologis (biologis). Kebutuhan Psikologis: Rasa aman, rasa terlindungi, kasih sayang, dari orangtua. Kalo bayi penuh dengan kasih sayang dia akan mendapatkan kepuasan emosional (etmotional satisfaction). Walaupun bayi belum bisa menyatakannya tapi bayi bisa merasakannya, sebaliknya pemberian rasa kasih sayang yang berlebihan akan merugikan anak.

PERKEMBANGAN DALAM MASA ANAK SEKOLAH
USIA 6.0/7.0 – 12.0/13.0
Anak-anak yang berumur 6.0/7.0 dianggap matang untuk masuk sekolah dasar.
Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan pada diri anak baik perubahan fisik maupun psikis, yang menampilkan suatu sifat matangnya anak untuk sekolah.
Perubahan fisik yang terjadi pada masa ini dapat kita lihat pada:
1.       Pertumbuhan gigi
Pertumbuhan gigi pertama terjadi pada umur 0.6 – 0.8.
Pertumbuhan gigi  kedua terjadi sewaktu anak berumur 6.0/7.0. tanggalnya gigi susu satu persatu dan diganti dengan gigi tetap.
2.       Pertumbuhan badan
Pada masa ini biasanya badan anak menjadi gemuk, kemudian diikuti dengan badan yang mulai mengurus tapi tambah tinggi.
Gejala-gejala psikis yang menunjukkan matangnya anak untuk bersekolah adalah:
1)      Anak yang berumur 6.0 / 7.0 dapat mengerjakan sesuatu tugas yang diberikan kepadanya, walaupun tugas itu tidak disukainya atau tugas itu dipaksakan padanya.
2)      Ketekunan dalam mengerjakan sesuatu sudah dapat berlangsung selama 20 menit
3)      Pada masa ini anak sudah dapatmenguasai dirinya, sudah dapat ptuh dalam arti yang baik.
4)      Pada masa ini juga anak dapat bermain ber-kawan yang jumlahnya banyak (8 sampai 10 orang).

        I.            PERKEMBANGAN INTELLEGENSI / KECERDASAN
Dalam pertumbuhan yang normal, kecerdasan berkembang secara berangsur-angsur. Anak yang berada pada umur 7.0 / 8.0 – 12.0 / 13.0 , ingatannya menjadi kuat sekali. Biasanya mereka suka menghafal banyak-banyak. Anak mengalami masa belajar , menambah pengetahuannya, menambah kemampuannya, mencapai kebiasaannya yang baik.
Anak tidak lagi bersifat egocentris (memandang dirinya sebagai pusat perhatian lingkungannya). Anak mulai memperhatikan keadaan sekelilignya secara obyektif, timbul keinginan untuk mengetahui kenyataan sehingga mendorongnya untuk menyelidiki segala sesuatu yang ada dilingkungannya. Anak suka bergerak selalu giat. Anak mengikuti kegiatan walaupun perhatiannya belum terpusat dengan lama, masih perkataannya berpindah-pindah, hal ini harus mendapat perhatian dari dari guru sekolahnya dan orang tuanyadi rumah. Anak harus banyak diberi kesempatan untuk bergerak, berbuat dan bertindak denganbimbingan yang baik agar perkembangannya dapat terarah.
Pada masa ini anak juga suka mengumpilkan benda-benda seperti perangko, gambar, bungkus rokok dsb. Anak suka membaca cerita yang sungguh-sungguh terjadi.
Perasaan,khayal dan sugesti masih mempengaruhi cara berpikirnya.

  1. PERKEMBANGAN PERASAAN
Pada masa ini anak lekas merasa puas, tampaknya selalu gembira, jarang bahkan tidak pernah menyesali perbuatannya. Anak belum mampu turut merasakan kesusahan yang dirasakan orang lain.
1)      Perasaan intelek
Perasaan intelek ialah perasaan yang menyertai perbuatan berpikir. Pada masa ini anak haus akan pengetahuan maka dari itu anak suka belajar dan memecahkan soal-soal.
2)      Perasaan sexual
Sebelum anak mencapai usia 12.0 ,perasaan sexual anak belum berkembang. Demikian juga perbedaan dr perkembangan jasmani / perkembangan rohanibelum jelas kelihatan antara anak laki-laki dgn anak perempuan.
3)      Perasaan keindahan (estetika)
Perasaan keindahan adalah perasaan yang timbul ketika individu menghayati sesuatu yag ada hubungannya dengan indah atau buruk. pada masa anak sekolah perasaan keindahan yang sesungguhnya belum jelas terlihat. Biasanya apa yang disebut bagus bagi anak itu berarti adalah sesuatu yang disukainya, bukan karena baang / benda itu memang bagus.
Dalam hal perasaan keindahan ini faktor pembawaan dan faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan perasaan keindahan pada masa anak sekolah.
4)      Perkembangan perasaan keagamaan
Perasaan keagamaan adalah perasaan yang menyertai individu menghayati hubungan dengan Tuhannya. Perasaan keagamaan termasuk bentuk perasaan yang luhur dari jiwa manusia. Perasaan keagamaan menggerakkan hati manusia agar ia lebih banyak melakukan perbuatan yang baik.
Sejak kecil anak-anak telah dibiasakan hidup dalam suasana keagamaan (ke Tuhan-an) tapi mereka sendiri belum belum mampu menentukan sikapnya terhadap nilai-nilai keagamaan. Mereka hanya meniru dan menyesuaikan diri saja dengan pandangan hidup orang tuanya. Dlm masa sekolah, perasaan keagamaan masih dalam perkembangan, baru akan berkembang pada masa remaja.
  1. PERKEMBANGAN RASA SOSIAL
Pada masa krisis pertama (trotzalter) pada masa kanak-kanak (3.0 / 4.0) anak bersikap keras kepala, perkembangan sosialnya seakan-akan terhenti. Masa krisis pertama merupakan permulaan timbulnya kesadaran akan “aku” nya(permulaan sikap objektif). Sebenarnya krisis pertama itu tempat melakukan dasar antuk perkembangan sosial yang sesungguhny.
Bagi anak yang normal / sehat,masuk sekolah akan menimbulkan rasa senang karena banyak mendapatkan teman. Seakan-akan anak pada masa ini diliputi oleh sesuatu kehausan sosial.
Di sekolah anak menyesuaikan diri dengan teman sebaya yang merupakan suatu usaha untuk membangkitkan rasa sosial / usaha untuk memperoleh nilai-nilai sosial. Dalam hal ii sekolah /guru ikut memegang peranan untuk memahami kehidupan sosial dikalangan anak asuhnya.
  1. PERKEMBANGAN KEMAUAN
Masa sekolah adalah masa yang sangat baik untuk pembentukan kemauan. Anak usia sekolah suka dan rela tunduk pada guru / pimpinan. Anak sudah pandai memberi kritik walaupun masih bersifat sederhana sesuai dengan tingkat perkembangan pikirannya. Kadang2 anak sangat “cinta gurunya”dan selalu mentaati perintah gurunya.
Pada dasarnya anak usia sekolah menunjukan tanda2 bahwa ia menaruh perhatian terhadap dunia luar, selalu aktif dalam kegiatan lingkungannya, dan suka bertanya-tanya,ingatanya sangat kuat sekali, kemauan belajar anak sangat lemah. maka dari itu perlu diberi motivasi dan jauhkan anak dari perbuatan yang dilarang oleh agama terhadap sifat asosial dan asusila.

PERKEMBANGAN MOTORIK
Ada 3 unsur yang berperan pada motorik yaitu otot, otak, dan syaraf.
Gerakan-gerakan tubuh yang dimotori dengan kerjasama antara otot, otak, dan saraf ini disebut Motorik.
Ciri-ciri gerakan motorik:
1)      Gerakan dilakukan dengan tidak sengaja, tidak ditunjukkan untuk maksud tertentu
2)      Gerak yang dilakukan tidak sesuai untuk mengangkat benda
3)      Gerak serta perhatian anak yang bermain-main dengan botol susunya, kelihatan bahwa mulut, leher, dan kepalanya turut bergerak semuanya

v  Gerak Instinktif
Instink adalah kemampuan bertindak tepat, tidak menggunakan pikiran, diperoleh dari alam sejak lahir. Gerak instink disebabkan oleh dorongan dari dalam diri untuk memuaskan dorongan tersebut. Gerakan instink yang pertama dimiliki adalah kepandaian mengisap.
v  Gerak Refleks
Gerakan reflek disebabkan oleh dorongan yang datang dari luar berbentuk perangsang.
v  Gerakan spontan
Pada gerakan spontan dorongan atau perangsangnya datang dari dalam diri sendiri, mulanya dirasakan sebagai tidak bertujuan, seperti menggoyang-goyangkan kaki yang tergantung.
Sensoris / sensus = alat indera

PERKEMBANGAN PADA MASA KANAK-KANAK
(USIA 3.0 – 6.0)
        I.            Perkembangan Fantasi
Fantasi adalah tanggapan baru yang dibentuk dengan pertolongan tanggapan yang telah ada. Anak-anak sangat luas dan leluasa fantasinya, maksudnya dapat membuat gambaran khayalan yang banyak dan luar biasa sehingga orang dewasa menganggapnya mustahil. Misalnya tongkat atau sapu dijadikan kuda-kudaan. Cerita dongeng yang luar biasa isinya, yang berada di luar alam nyatanya sangat menarik perhatian mereka.
Pada akhir masa kanak-kanak, sifat fantasi mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan perkembangan pikirannya. Anak yang masuk TK, fantasinya mendapat bimbingan dan kesempatan untuk maju. Bila fantasinya tidak mendapat kesempatan untuk berkembang akan dapat menimbulkan hambatan dalam perkembangan anak selanjutnya.
Charlotte Buhler
Meneliti tentang dongeng dan fantasi anak-anak yang dirangkumnya sbb:
  1. Masa pertama : 4.0
Masa ini disebut masa “struwelpeter”. Pada masa ini anak senang mendengarkan cerita tentang anak yang nakal, anak berkuku panjang dan anak kotor, anak berambut gondrong dan sebagainya.
  1. Masa kedua : 4.0 – 8.0
Pada masa ini anak suka sekali mendengarkan ceita tentang kehidupan, seperti Timun mas, bawang putih dsb. Anak mau mendengarkan cerita ini berulang-ulang dengan tidak bosan-bosan sampai mereka ingat benar.
  1. Masa ketiga : 8.0 – 12.0
Perhatian anakmulai ditujukan kedunia luar – ke alam kenyataan. Hal ini tidak berarti fantasi anak hilang, fantasinya senantiasa hidup dengan mencari lapangan penyaluran lain, misalnya buku-buku, mendengarkan cerita, membuat sesuatu dsb.

Fantasi anak berkembang melalui masa-masa sebagai berikut:
  1. Masa dongeng : 4.0 – 8.0
Pada masa ini anak suka sekali mendengarkan cerita kehidupan, seperti anak yang lucu, anak yang kotor, anak yang jarang mandi, dsb. Pada masa ini juga anak suka akan cerita-cerita raja, pemburu yang kejam, raksasa, dsb.
  1. Masa Robinson Crusoe : 8.0 – 12.0
Pada masa ini anak mengalami realisme naif (diterima tanpa kritik), kemudian anak memasuki masa realisme kritis yaitu masa dimana anak tidak suka dongeng yang fantastis lagi atau dongeng yang tidak masuk akal. Sekarang anak lebih menyukai cerita yang benar-benar terjadi, cerita yang masuk akal seperti cerita perjalanan, cerita roman dsb.

  1. Masa pahlawan : 12.0 – 15.0
Pada masa ini anak suka membaca buku-buku perjuangan karya orang-orang kenamaan yang pernah terjadi. Lambat laun hilanglah fantasi ilusionitas yaitu fantasi yang terikat pada tanggapan kenangan, sedangkan fantasi mengkombinasi maju dengan pesat.

v  Kebaikan / nilai-nilai fantasi :
1.       Fantasi dapat dipergunakan sebagai hiburan
2.       Fantasi dapat memudahkan anak dalam menerima pelajaran
3.       Fantasi membentuk budi pekerti anak. Melihat / membaca yang baik – baik maka anak akan terdorong meniru yang baik.
v  Keburukan-keburukan fantasi
1.       Anak sering tenggelam ke dalam dunia fantasinya sehingga anak suka melamun
2.       Anak takut menghadapi kenyataan. Anak menjadi seorang pembual / pemalu dikalangan teman-temannya.
  1. Perkembangan Bahasa
Mengapa bayi belum pandai bicara?
Alasannya :
  1. Alat bicaranya belum sempurna
  2. Untuk dapat bicara, anak memerlukan kemampuan berpikir. Kemampuan berbicara dapat dikembangkan melalui belajar dan berkomunikasi dengan orang lain secara timbal balik.
Karl Buhler
Yang mendorong anak ingin berbicara adalah :
1)      Dorongan pernyataan (Kundgabe)
Yaitu dorongan untuk menyatakan pada orang lain apa yang terkandung dalam perasaan / hatinya.
2)      Dorongan mengiraikan (Auslosung)
Yaitu dorongan untuk menguraikan apa yang ingin dikatakannya termasuk perkataan yang tidak diketahui.
3)      Dorongan menyampaikan (Darstellung)
Yaitu dorongan untuk menyampaikan segala sesuatu yang menarik perhatiannya kepada orang lain.
Anak mulai belajar bicara sekitar umur 0.6 / 0.7. perkembangan bahasa anak tidak sama cepatnya pada setiap anak. Anak ada yang bisa cepat bisa bicara, ada yang lambat. Bahkan pada masa-masa tertentu perkembangan bahasa itu terhenti sama sekali yaitu ketika anak sedang giat-giatnya belajar berjalan.

Clara dan William (jerman)
Membagi perkembangan bahasa menjadi 4 masa:
  1. 1.0 – 1.6 : Kalimat Satu Kata
Anak mulai belajar bicara dengan meraban, kemudian anak terus belajar karena diransang oleh dorongan-dorongan meniru suara-suara yang didengarnya seperti suara anjing (gug-gug), suara kucing (meong-meong).
  1. 1.6 – 2.0 : Masa Memberi nama
  2. 2.0 – 2.6 : Masa kalimat tunggal
  3. 2.6 – seterusnya : masa kalimat majemuk
  1. Permainan Anak
a)      Syarat-syarat permainan yang baik:
Ø  Mudah dibongkar pasang
Ø  Mengembangkan daya fantasi
Ø  Tidak berbahaya
b)      Macam-macam permainan
H.Hetzer (ahli psikologi jerman) meneliti permainan dikalangan anak-anak mengemukakan beberapa macam permainan sbb:
Ø  Permainan fungsi
Gunanya untuk melatih fungsi-fungsi gerak dan perbuatan yang diutamakan adalah gerakannya, gerakan kaki dan tangan, anak lari-lari, kejar-kejaran, merangkak-rangkak dsb.
Ø  Permainan konstruktif
Diutamakan hasilnya seperti mobil-mobilan, rumah-rumahan, boneka dari kain perca dsb. Ada juga yang disebut dengan permainan destruktif / merusak seperti merobek-robek, memecahkan, menggoyang kursi dsb.
Ø  Permainan reseptif
Ø  Permainan peranan
Ø  Permainan sukses
Yang diutamakan adalah prestasi. Untuk permainan ini dibutuhkan kebranian, ketangkasan, kekuatan, dan persaingan. Contoh: memanjat pohon, meloncati parit dsb
c)       Manfaat bermain
Ø  Sarana untuk membawa anak kealam masyarakat
Ø  Mampu mengenal kekuatan sendiri
Ø  Kesempatan mengembangkan fantasi dan menyalurkan kecendrungan pembawaannya
Ø  Berlatih menenpa perasaannya
Ø  Memperoleh kegembiraan, kesenangan, dan kepuasan
Ø  Melatih diri untuk mentaati peraturan yang berlaku
  1. Perkembangan Gambar Anak
Kerschensteiner mengumpulkan dan meneliti 300 ribu gambar anak. Ia membagi gambar anak-anak itu sbb:
1.       Masa corat-coret : 3.0 – 5.0
2.       Masa Bagan : 5.0 – 7.0
3.       Masa Bentik Garis : 7.0 – 9.0
4.       Masa Silhuet / bayang-bayang : 9.0 – 10.0
5.       Masa prespektif : 10.0 ke atas
  1. Perkembangan sikap sosial
Anak usia 3.0 sudah mulai membentuk masyarakat kecil (berteman) dengan 2 atau 3 orang anak. Mereka dapat bermain dalam waktu yang relatif singkat. Selanjutnya kelompok bermain anak semakin bertambah dan mereka sudah betah bermain agak lama. Dalam kumpulan itu anak harus bergaul dan menyesuaikan dirinya dengan anak lain. Kadang-kadang mereka berkelahi dengan temannya sendiri.
Anak usia 3.0 dalam dirinya mulai timbul perasaan iri hati pada orang seisi rumah (adik-kakak) yang membutuhkan perhatian dari ibunya. Sebaliknya anak yang lain tampak sikap simpatinya. Sikap simpati sudah dikenal sejak masa kanak-kanak walaupun dalam perwujudannya masih sangat sederhana, seperti: suka menolong, melindungi teman / membela nak yang lain, dsb.
Selanjutnya perkembangan sosial anak semakin hari semakin menggembirakan. Anak mulai memahami kepada siapa dia harus menaruh simpati dan kepada siapa dia bersikap tidak simpati.
Sikap keras kepala / degil sering timbul pada anak mencapai usia 3.0, seperti suka membantah, bandel, rewel, ngadat, dsb. Dalam hal seperti ini orang tua sering merasa cemas. Dalam menanggapi sikap keras kepala / degil ini masih dapat ditolerir karena anak masih dalam usia muda karena hal itu merupakan bagian dari proses perkembangan itu.





PENDUSTA
Dusta dikalangan anak-anak agak berbeda dengan dusta orang dewasa.
Contoh :
Dusta semu yaitu dusta yang sering diucapkan anak. Dusta itu tidak disengaja, tidak mempunayi maksud menipu dan tidak ada tujuan yang hendak dicapai.
Sebab-sebab anak sering dusta:
  1. Perkembangan bahasa yang belum sempurna
  2. Keinginan dan kenyataan dicampuradukkan karena daya kritisnya belum sempurna
  3. Perkembangan jiwanya belum sempurna
  4. Takut terkena hukuman
Dusta sebenarnya : karena takut orang tua memukul

 
MASA REMAJA
12.0/13.0 – 20.0/21.0
Orang Barat menyebut remaja dengan istilah “puber”, sedangkan orang Amerika menyebutnya “Adoleusi”.
Keduanya merupakan masa transisi dari massa anak-anak menjadi dewasa. Kita juga sering menggunakan istilah “Akil balig” , “Pubertas” dan yang paling banyak menyebutnya “remaja’.
Kata Adoleseusi digunakan / diartikan sebagai pemuda yang keadaannya sudah mengalami ketenangan.
Secara teori, masa remaja terdiri dari :
1.       Remaja puber
a)      Awal pubertas
b)      Pubertas
c)       Akhir pubertas
2.       Remaja Adolesen
a)      Awal adolesen
b)      Adolesensi
c)       Akhir adolesen
Ciri-ciri remaja:
1)      Pertumbuhan Fisik
Pada masa remja pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan masa anak-anak dan massa dewasa. Untuk mengimbangi pertumbuhan yang cepat remaja membutuhkan makan dan tidur yang banyak. Hal ini kadang-kadang orang tua tidak mengerti , sehingga bisa terjadi kesalah pahaman antara remaja dan orang tua. Perkembangan fisik terlihat pada tungkai dan tangan, otot-otot tubuh berkembang pesat sehingga anak kelihatan bertubuh tinggi tapi kepalanya masih mirip dengan anak-anak.
2)      Perkembangan sexual
Sexual mengalami perkembangan yang kadang-kadang mengalami masalah, dan menjadi penyebab perkelahian, bunuh diri, dsb. Perkembangan sexual pada anak laki-laki ditandai dengan:
a)      Alat produksi sperma mulai berproduksi, ia mengalami mimpi yang pertama, tanpa sadar mengeluarkan sperma.
b)      Pada lehernya menonjol buah jakun yang membuat suaranya jadi pecah
c)       Tumbuhnya rambut sekunder (bulu)
Pada anak perempuan perkembangan sexualnya ditandai dengan :
a)      Sudah mendapatkan menstruasi (datang bulan) yang pertama (meuarche)
b)      Tumbuh jerawat di wajahnya
c)       Buah dadanya mulai tumbuh
d)      Pinggulnya mulai melebar
e)      Pahanya membesar
Jika hal ini terjadi lebih cepat atau lebih lambat, bisa juga menimbulkan masalah bagi anak.
3)      Cara berpikir Causalitas
Cara berpikir causalitas  yaitu menyangkut hubungan sebab akibat. Remaja sudah mulai berpikir kritis sehingga ia akan melawan bila orangtua , guru, lingkungan , masih menganggapnya sebagai anak kecil. Kalo orang tua dan guru tidak memahami tidak memahami cara berpikir remaja, akan berakibat dengan kenakalan remaja seperti : berkelahi, agresif dsb.
4)      Emosi yang meluap-luap
Keadaan emosi remaja massih labil karena erat hubungan dengan hormon. Kadang-kadang remaja bisa sedih sekali, kadang-kadang bisa marah sekali , remaja mudah tersinggung. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka dari pikiran yang realitis .
5)      Mulai tertarik pada lawan jenisnya
Dalam perkembangan / kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik pada lawan jenisnya dan mulai berpacaran.
Secara biologis anak perempuan lebih cepat matang daripada anak laki-laki. Gadis yang berumur 14 – 18 lebih cenderung untuk tidak merasa puas dengan perhatian pemuda yang seusia dengannya. Karena itu ia tertarik pada pemuda yang usianya beberapa tahun diatasnya.
6)      Menarik perhatian lingkungan
Pada masa remaja ini, remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peranan dalam kegiatan-kegiatan di kampung / di sekolah. Bila tidak diberi peranan dia akan melakuka perbuatan untuk menarik perhatian masyarakat , kalau perlu melakaukan kenakalan seperti: berkelahi. Remaja akan mencari peranan di luar kalau di rumah ia tidak diberi peranan karena orang tua menganggapnya masih anak kecil.
7)      Terikat dengan kelompok
Dalam kehidupan sosial, remaja sangat tertarik kepada kelompok sebayanya sehingga tidak jarang remaja mengutamakan kelompoknya dari pada orang tua sendiri. Orang tua yang tidak mengerti akan marah pada anaknya karena orang tua merasa yang memberi makan, membiayai dsb. Apa yang diperbuatnya ingin sama dengan anggota kelompoknya yang lain, kalo tidak sama ia akan merasa turun harga dirinya dan menjadi rendah diri.
Dalam kelompok remaja dapat memenuhi kebutuhannya, merasa kebutuhan di mengerti, dianggap, diperhatikan, kebutuhan mencari pengalaman baru, kebutuhan berprestasi, kebutuhan harga diri, rasa aman, kebutuhan diterima statusnya yang belum tentu dapat Diperoleh di rumah / di sekolah.


        I.            PERKEMBANGAN RELIGIUS
Hal-hal religius sudah mulai diajarkan sejak kecil dilingkungan rumah tangga. Pada masa anak-anak hal-hal yang mengenai ke Tuhanan tidak banyak megalami kesulitan, anak-anak menerimanya saja, karena anak cara berpikirnya masih sederhana.
Pada masa remaja mereka berada dalam suasana ketidak pastian, selalu mersa gagal, perasaan takut akan mati, maka terbenturlah ia pada sesuatu yang harus dijadikannya pegangan. Lalu cari pegangan pada orang tua – ia merasa sangsi dan curiga karena ia mengetahui orang tuanya juga mempunyai kekurangan-kekurangan dan tidak dapat memenuhi kepuasan hatinya, dengan demikian berakhirlah ia kepada sesuatu yang konkrit , sesuatu yang gaib. Inilah ciri-ciri dari suasana ke Tuhanan.
Rasa ke Tuhanan sering didampingi dengan rasa keagamaan yang fanatik sehingga
      II.            PERKEMBANGAN ETIKA
Etika mengajarkan apa yang baik dan apa yang buruk. Ukuran baik dan buruk bagi sesuatu adalah kata hati. Kata hati dipengaruhi oleh faktor-faktor pembawaan, lingkungan agama dan usia. Anak yang lebih mendalami dan taat akan ajaran agamanya, kata hatinya lebih berfungsi dari kata hati anak-anak yang lain yang tidak taat akan ajaran agama.
Etika merupakan norma-norma yang merupakan keharusan bagi individu, misalnya tidak boleh berbuat jahat, tidak boleh berrbohong, tidak boleh mencuri, dsb. Norma-norma itu menjadi pedoman bagi tingkah laku seseorang.
Pendidikan etika sudah dimulai sejak kanak-kanak walaupun bentuknya sangat sederhana misalnya: menyuruh anak mandi, makan, tidur pada waktu yang sudah ditentukan, anjuran itu diterima tanpa banyak kecaman, kemudian mereka laksanakan setiap hari sampai akhirnya menjadi kebiasaan. Dari kebiasaan-kebiasaan itu terbentuklah norma-norma mis: perbuatan ini dianggap baik, perbuatan itu dianggap buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com