PERKEMBANGAN DALAM MASA BAYI
USIA 0.0-3.0
I.
PERKEMBANGAN BAHASA
Kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan
orang lain, termassuk semua cara lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan,
dan mimik muka. Bahasa itu erat hubungannya dengan perkembangan berpikir
individu. Perkembangan berpikir individu akan terlihat dalam bahasanya.
Perkembangan bahasa anak pada umur 1,5 – 2 thn
*
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan bahasa
1) Kesehatan
2) Intelegenci àbahasanya cepat berkembang
3) Status sosial ekonomi keluarga
4) Jenis kelamin
è Anak perempuan lebih cepat bicara dari pada laki-laki
5) Hubungan keluarga
II.
PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan bahasa adalah pencapaian
kematangan dalam hubungan sosial. Untuk mencapai kematangan sosial anak harus
belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan
dipengaruhi oleh didikan perlakuan dan bimbingan orangtua dalam mengenal
berbagai aspek kehidupan sosial seperti norma kehidupan bermasyarakat serta
memberi contoh kepada anak. Contoh: anak tidak boleh mengganggu oranglain.
Tidak ada yang diteladani dalam masyarakat
mengakibatkan anak menjadi (maladjusment) salah penyesuaian diri, minder, suka
menang sendiri, senang menyendiri, tidak bertanggungjawab, tidak memiliki
tenggang rasa, senang mendominasi orang lain.
III.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Kepribadian Secara etimologis berasal dari
bahasa inggris à personality, dari bahasa latin à
person/personare: kedok/ menembus. Person biasanya dipake oleh pemain sandiwara
untuk memerankan tingkahlaku / pribadi karakter tertentu. Personare adalah para
pemai n sandiwara itu dengan melalui kedoknya berusaha menembus keluar untuk
mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia tertentu.
Menurut para ahli Secara terminologi /istilah:
MAY
Kepribadian adalah cara orang mereaksi /
pendapat orang lainlah yang menentukan kepribadian orang itu.
ABIN SAMSUDIN
Prilaku individu yang nampak dalam melakukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.
Ø Keunikan penyesuaian dirinya itu meliputi:
a. Karakter
Konsekuen dan
tidaknya dalam memenuhi etika prilaku
b. Tempramant
Disposisi reaktif
seseorang: cepat/ lambatnya mereaksi ransangan yang datang dari lingkungan.
c. Sikap
Penerimaan /
sambutan terhadap objek, yang bersifat positif, negatif, ambifalen (ragu-ragu)
d. Stabilitas emosional
e. Responsibilitas
(rasa tanggung
jawab)
f.
Sosialitas
Yang berkaitan
dengan hubungan interpersonal
Ø Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
1. Fisik
2. Intelegenci / kecerdasan
3. Keluarga
4. Teman sebaya / peer group
5. Kebudayaan
- PERUBAHAN KEPRIBADIAN
Menurut para ahli kepribadian itu relatif
konstan namun dalam kenyataan sering terjadi perubahan. Perubahan itu terjadi:
karena lingkungan dari pada karena fisik. Sering terjadi pada anak dari pada
orang dewasa.
Fenton (Hurlock)
Faktor-faktor perubahan sosial:
a) Faktor organik, seperti : makanan, obat-obatan, gangguan organ-organ.
b) Faktor lingkungan pendidikan / faktor sosbud / faktor rekreasi. Karena
alamnya menjadi terbuka
c) Faktor dari dalam individu, seperti: tekanan emosional, identifikasi
diriterhadap orang lain, (imitasi)
Karakteristik
dari kepribadian
Kata
kunci PENYESUAIAN (adjustment)
Alexander A. Schneider (1964)
Penyesuaiaan bisa diartikan sebagai respon
individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi
kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, misalnya: konflik dan pemeliharaan
keharmonisan antara pemenuhan kebutuhan dengan tuntutan norma lingkungan.
Elizabeth Hurlock
Healthy personality (kepribadian yang sehat),
misalnya:
û Mampu menilai diri secara realistik
û Mampu menilai situasi secara realistik
û Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik
û Menerima tanggung jawab
û Kemandirian
û Dapat mengontrol emosi
û Berorientasi tujuan
û Berorientasi keluar
û Penerimaan sosial
û Memiliki filsafat hidup
û Berbahagia
Unhealthy personality (kepribadian yang tidak
sehat)
û Mudah marah dan mudah tersinggung
û Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
û Sering merasa tertekan
û Bersifat kejam/sering mengganggu orang lain terutama yang lebih muda
û Ketidakmampuan untuk menghindari prilaku yang menyimpang
û Mempunyai kebiasaan berbohong
û Hiperaktif
û Memusuhi semua yang bersifat otoriter
û Sering mengkritik / mencemooh orang lain
û Sulit tidur
û Kurang memiliki rasa tanggung jawab
û Sering mengalami pusing
û Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
û Bersikap pesimis dalam menghadapi kehidupan
- PERKEMBANGAN MORAL
Dari bahasa latin moris / mos yang artinya
adat istiadat / kebiasaan / peraturan / nilai tata cara. Sedangkan moralitas
adalah kemauan untuk menerima / melakuakan nilai-nilai / aturan-aturan /
prinsip-prinsip moral.
ý Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral:
a) Bimbingan orangtua disamping lingkungan terutama pada waktu anak masih
kecil.
Yang harus
diperhatikan orangtua dalam mendidik anak:
û Orangtua itu harus konsisten dalam mendidik anak
û Sikap orangtua dalam keluarga, sikapnya harus menjadi teladan
û Penghayatan dan pengamatan yang dianut
ý Proses perkembangan moral
i.
Pendidikan langsung
Penanaman
pengertian-pengertian tentang tingkah lakuyang benar dan salah / baik dan
buruk. Keteladanan orang tua dan guru itu sangat menentukan
ii.
Identifikasi
Cara meniru tingkah
laku / penampilan / moral yang diidolakan
iii.
Proses trial and error
Coba,coba dan terus
mencoba......
Tingkah laku yang
baik dikembangkan dan yang buruk ditinggalkan
iv.
Perkembangan kesadaran beragama
Manusia dianugrahi
fitroh (perasaan dan kemampuan untuk mengenal Tuhan). Yang menjadi masalah
adalah usaha pengembangannya serta pemeliharaan potensi yang sudah ada , maka
dari itu disinilah peran utama orang tua.
Arthur T. Yersild
Anak beragama itu
dikarenakan orangtuanya beragama, biasanaya sebelum umur 4 thn anak belum
menyadari benar-benar perasaan keTuhanan / keagamaan, Tuhan / Allah bagi anak
itu masih dalam fantasi / gambaran (antromorpormisme) disamakan dengan makhluk
/ manusia lainnya.
Perasaan keagamaan anak harus dikembangkan
sedini mungkin. Mula-mula anak itu akan kagum kepada orang tua yang selalu
padanya.
Anak dibiasakan untuk mengikuti
kegiatan-kegiatan keagamaan dengan contoh perkembangan anak itu seperti sangat
tergantung pada proses pendidikan yang diterimanya.
Faktor
yang mempengaruhi:


PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA MENYUSU
0.0-2.0 TANUN
Kegiatan bayi : tangis, tidur, gerakan-gerakan
/ refleks, perkembangan panca indra, perkembangan bahasa, perkembangan moral.
§
TANGIS
Anak yang lahir dalam keadaan normal akan
ditandai denngan tangisan. Tangis bayi itu merupKan protes jiwa yang
terbelenggu oleh jasmani.
Sigmund Freud
Tangis itu merupakan suatu keinginan untuk
kembali kealam sebelumnya yaitu alam kandunga karena di kandungan segala
sesuatunya sudah tersedia.
Dr. Sys Heyster (psikolog)
Tangis itu merupakan pertanda adanya kesadaran
pada bayi.
Para ahli kedokteran biology
Tangis bayi itu menandakan telah berfungsinaya
organ-organ yang menandakan adanya kehidupan.
§
TIDUR
Bayi menghabiskan
waktu 22 jam untuk tidur, makin bertambah usia makin berkuarng jam tidurnya
(12jam). Karena adanya gerkan-gerakan refleks. Diantara gerakan itu ada yang
mempunayi sifat istimewa:
\
Menghilang setelah muncul
û Refleks Babin skin: telapak kaki bayi diransang, ibu jarinya akan
menukik keatas / mengembang
û Refleks genggam : apabila telapak tangan bayi di tekan, telapaknya akan
menggenggam
û Refleks Moro : Refleks diliar kemauannya
û Refleks jalan : jika diberdirikan seakan-akan berjalan, tapi akan
hilang setelah beberapa waktu dan seakan-akan tidak ada hubungannya dengan
perkembangan selanjutnya.
û Gerakan reaksi positif ; reaksi yang menuntut kearah rangsanagn yang
diterima dari luar. Seperti senyum.
û Gerakan reaksi negative : seprti reaksi tidak senang: menangis, terkejut,
menjerit
û Gerak reaksi spontan : tidak disebabkan oleh perangsang dari luar.
Gunanya untuk perkembangan fungsi motoriknya / latihan fungsi organ-organ.
Charlof Biihler
Reaksi
anak pada mula-mulanya negative, sekitar umur 0.6 baru ada reaksi positif
§
PANCA INDRA
o
MATA
Ketika anak lahir matanya belum bisa begitu
fokus untuk melihat, tapi setelah beberapa minggu baru terjadi koordinasi mata.
o
TELINGA
Iersild
Anak sudah bereaksi terhadap suara-suara pada
hari pertamanya dan pendapat lain
mengatakan pada hari-hari pertama bereaksi pada suara.
o
LIDAH
Reaksinya terlihat pada reaksi badan dan
wajah. Dan bayi akan bereaksi positif pada ASI dan cairan yang manis.
o
HIDUNG
Dapat menunjukkan reaksi pada bau yang keras
o
KULIT
Menunjukkan reaksi pada sentuhan panas / dingin
PERKEMBANGAN BAHASA
Perkembangan bahasa
pada umur 0.4tahun. perkembangan bahasa
dimulai denagan ocehan dilanjutkan denagn imitasi kata dari luar. Disamping
sempurnanya fungsi alat bicara dan dipengaruhi oleh lingkungan.
PERKEMBANGAN MORAL
Pada masa bayi
belum menghiraukan moral. Yang menyenangkannya baginya itu yang baik (hedonisme
naif)
*
CATATAN
Pada masa bayi,
bayi harus diperhatikan kebutuhan psikologis dan tidak hanya kebutuhan
fisiologis (biologis). Kebutuhan Psikologis: Rasa aman, rasa terlindungi, kasih
sayang, dari orangtua. Kalo bayi penuh dengan kasih sayang dia akan mendapatkan
kepuasan emosional (etmotional satisfaction). Walaupun bayi belum bisa
menyatakannya tapi bayi bisa merasakannya, sebaliknya pemberian rasa kasih
sayang yang berlebihan akan merugikan anak.
PERKEMBANGAN DALAM MASA ANAK SEKOLAH
USIA 6.0/7.0 – 12.0/13.0
Anak-anak yang berumur 6.0/7.0
dianggap matang untuk masuk sekolah dasar.
Pada masa ini
terjadi perubahan-perubahan pada diri anak baik perubahan fisik maupun psikis,
yang menampilkan suatu sifat matangnya anak untuk sekolah.
Perubahan fisik yang terjadi pada
masa ini dapat kita lihat pada:
1.
Pertumbuhan
gigi
Pertumbuhan gigi
pertama terjadi pada umur 0.6 – 0.8.
Pertumbuhan
gigi kedua terjadi sewaktu anak berumur
6.0/7.0. tanggalnya gigi susu satu persatu dan diganti dengan gigi tetap.
2.
Pertumbuhan
badan
Pada masa ini
biasanya badan anak menjadi gemuk, kemudian diikuti dengan badan yang mulai
mengurus tapi tambah tinggi.
Gejala-gejala psikis yang menunjukkan matangnya anak untuk bersekolah
adalah:
1)
Anak yang berumur 6.0 / 7.0 dapat mengerjakan
sesuatu tugas yang diberikan kepadanya, walaupun tugas itu tidak disukainya
atau tugas itu dipaksakan padanya.
2)
Ketekunan dalam mengerjakan sesuatu sudah dapat
berlangsung selama 20 menit
3)
Pada masa ini anak sudah dapatmenguasai dirinya,
sudah dapat ptuh dalam arti yang baik.
4)
Pada masa ini juga anak dapat bermain ber-kawan
yang jumlahnya banyak (8 sampai 10 orang).
I.
PERKEMBANGAN
INTELLEGENSI / KECERDASAN
Dalam
pertumbuhan yang normal, kecerdasan berkembang secara berangsur-angsur. Anak
yang berada pada umur 7.0 / 8.0 – 12.0 / 13.0 , ingatannya menjadi kuat sekali.
Biasanya mereka suka menghafal banyak-banyak. Anak mengalami masa belajar ,
menambah pengetahuannya, menambah kemampuannya, mencapai kebiasaannya yang baik.
Anak
tidak lagi bersifat egocentris (memandang dirinya sebagai pusat perhatian
lingkungannya). Anak mulai memperhatikan keadaan sekelilignya secara obyektif,
timbul keinginan untuk mengetahui kenyataan sehingga mendorongnya untuk
menyelidiki segala sesuatu yang ada dilingkungannya. Anak suka bergerak selalu
giat. Anak mengikuti kegiatan walaupun perhatiannya belum terpusat dengan lama,
masih perkataannya berpindah-pindah, hal ini harus mendapat perhatian dari dari
guru sekolahnya dan orang tuanyadi rumah. Anak harus banyak diberi kesempatan
untuk bergerak, berbuat dan bertindak denganbimbingan yang baik agar
perkembangannya dapat terarah.
Pada
masa ini anak juga suka mengumpilkan benda-benda seperti perangko, gambar,
bungkus rokok dsb. Anak suka membaca cerita yang sungguh-sungguh terjadi.
Perasaan,khayal dan sugesti masih
mempengaruhi cara berpikirnya.
- PERKEMBANGAN PERASAAN
Pada
masa ini anak lekas merasa puas, tampaknya selalu gembira, jarang bahkan tidak
pernah menyesali perbuatannya. Anak belum mampu turut merasakan kesusahan yang
dirasakan orang lain.
1)
Perasaan
intelek
Perasaan intelek
ialah perasaan yang menyertai perbuatan berpikir. Pada masa ini anak haus akan
pengetahuan maka dari itu anak suka belajar dan memecahkan soal-soal.
2)
Perasaan
sexual
Sebelum anak
mencapai usia 12.0 ,perasaan sexual anak belum berkembang. Demikian juga
perbedaan dr perkembangan jasmani / perkembangan rohanibelum jelas kelihatan
antara anak laki-laki dgn anak perempuan.
3)
Perasaan
keindahan (estetika)
Perasaan
keindahan adalah perasaan yang timbul ketika individu menghayati sesuatu yag
ada hubungannya dengan indah atau buruk. pada masa anak sekolah perasaan
keindahan yang sesungguhnya belum jelas terlihat. Biasanya apa yang disebut
bagus bagi anak itu berarti adalah sesuatu yang disukainya, bukan karena baang
/ benda itu memang bagus.
Dalam
hal perasaan keindahan ini faktor pembawaan dan faktor lingkungan sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan perasaan keindahan pada masa anak sekolah.
4)
Perkembangan
perasaan keagamaan
Perasaan
keagamaan adalah perasaan yang menyertai individu menghayati hubungan dengan
Tuhannya. Perasaan keagamaan termasuk bentuk perasaan yang luhur dari jiwa
manusia. Perasaan keagamaan menggerakkan hati manusia agar ia lebih banyak
melakukan perbuatan yang baik.
Sejak
kecil anak-anak telah dibiasakan hidup dalam suasana keagamaan (ke Tuhan-an)
tapi mereka sendiri belum belum mampu menentukan sikapnya terhadap nilai-nilai
keagamaan. Mereka hanya meniru dan menyesuaikan diri saja dengan pandangan
hidup orang tuanya. Dlm masa sekolah, perasaan keagamaan masih dalam
perkembangan, baru akan berkembang pada masa remaja.
- PERKEMBANGAN RASA SOSIAL
Pada
masa krisis pertama (trotzalter) pada masa kanak-kanak (3.0 / 4.0) anak
bersikap keras kepala, perkembangan sosialnya seakan-akan terhenti. Masa krisis
pertama merupakan permulaan timbulnya kesadaran akan “aku” nya(permulaan sikap
objektif). Sebenarnya krisis pertama itu tempat melakukan dasar antuk
perkembangan sosial yang sesungguhny.
Bagi
anak yang normal / sehat,masuk sekolah akan menimbulkan rasa senang karena
banyak mendapatkan teman. Seakan-akan anak pada masa ini diliputi oleh sesuatu kehausan
sosial.
Di
sekolah anak menyesuaikan diri dengan teman sebaya yang merupakan suatu usaha
untuk membangkitkan rasa sosial / usaha untuk memperoleh nilai-nilai sosial.
Dalam hal ii sekolah /guru ikut memegang peranan untuk memahami kehidupan
sosial dikalangan anak asuhnya.
- PERKEMBANGAN KEMAUAN
Masa
sekolah adalah masa yang sangat baik untuk pembentukan kemauan. Anak usia sekolah
suka dan rela tunduk pada guru / pimpinan. Anak sudah pandai memberi kritik
walaupun masih bersifat sederhana sesuai dengan tingkat perkembangan
pikirannya. Kadang2 anak sangat “cinta gurunya”dan selalu mentaati perintah
gurunya.
Pada
dasarnya anak usia sekolah menunjukan tanda2 bahwa ia menaruh perhatian
terhadap dunia luar, selalu aktif dalam kegiatan lingkungannya, dan suka
bertanya-tanya,ingatanya sangat kuat sekali, kemauan belajar anak sangat lemah.
maka dari itu perlu diberi motivasi dan jauhkan anak dari perbuatan yang
dilarang oleh agama terhadap sifat asosial dan asusila.
PERKEMBANGAN MOTORIK
Ada 3 unsur yang berperan pada motorik yaitu
otot, otak, dan syaraf.
Gerakan-gerakan tubuh yang dimotori dengan
kerjasama antara otot, otak, dan saraf ini disebut Motorik.
Ciri-ciri gerakan motorik:
1) Gerakan dilakukan dengan tidak sengaja, tidak ditunjukkan untuk maksud
tertentu
2) Gerak yang dilakukan tidak sesuai untuk mengangkat benda
3) Gerak serta perhatian anak yang bermain-main dengan botol susunya,
kelihatan bahwa mulut, leher, dan kepalanya turut bergerak semuanya
v Gerak Instinktif
Instink adalah kemampuan
bertindak tepat, tidak menggunakan pikiran, diperoleh dari alam sejak lahir.
Gerak instink disebabkan oleh dorongan dari dalam diri untuk memuaskan dorongan
tersebut. Gerakan instink yang pertama dimiliki adalah kepandaian mengisap.
v Gerak Refleks
Gerakan reflek disebabkan
oleh dorongan yang datang dari luar berbentuk perangsang.
v Gerakan spontan
Pada gerakan spontan dorongan
atau perangsangnya datang dari dalam diri sendiri, mulanya dirasakan sebagai
tidak bertujuan, seperti menggoyang-goyangkan kaki yang tergantung.
Sensoris / sensus = alat indera
PERKEMBANGAN PADA MASA KANAK-KANAK
(USIA 3.0 – 6.0)
I.
Perkembangan Fantasi
Fantasi adalah tanggapan baru yang dibentuk dengan pertolongan
tanggapan yang telah ada. Anak-anak sangat luas dan leluasa fantasinya,
maksudnya dapat membuat gambaran khayalan yang banyak dan luar biasa sehingga
orang dewasa menganggapnya mustahil. Misalnya tongkat atau sapu dijadikan
kuda-kudaan. Cerita dongeng yang luar biasa isinya, yang berada di luar alam
nyatanya sangat menarik perhatian mereka.
Pada akhir masa kanak-kanak, sifat fantasi mengalami perubahan sesuai
dengan kemajuan perkembangan pikirannya. Anak yang masuk TK, fantasinya
mendapat bimbingan dan kesempatan untuk maju. Bila fantasinya tidak mendapat
kesempatan untuk berkembang akan dapat menimbulkan hambatan dalam perkembangan
anak selanjutnya.
Charlotte Buhler
Meneliti tentang
dongeng dan fantasi anak-anak yang dirangkumnya sbb:
- Masa pertama : 4.0
Masa ini disebut masa “struwelpeter”. Pada masa ini anak senang
mendengarkan cerita tentang anak yang nakal, anak berkuku panjang dan anak
kotor, anak berambut gondrong dan sebagainya.
- Masa kedua : 4.0 – 8.0
Pada masa ini anak suka sekali mendengarkan ceita tentang kehidupan,
seperti Timun mas, bawang putih dsb. Anak mau mendengarkan cerita ini
berulang-ulang dengan tidak bosan-bosan sampai mereka ingat benar.
- Masa ketiga : 8.0 – 12.0
Perhatian anakmulai ditujukan kedunia luar – ke alam kenyataan. Hal ini
tidak berarti fantasi anak hilang, fantasinya senantiasa hidup dengan mencari
lapangan penyaluran lain, misalnya buku-buku, mendengarkan cerita, membuat
sesuatu dsb.
Fantasi anak berkembang melalui masa-masa sebagai
berikut:
- Masa dongeng : 4.0 – 8.0
Pada masa ini anak suka sekali mendengarkan cerita kehidupan, seperti
anak yang lucu, anak yang kotor, anak yang jarang mandi, dsb. Pada masa ini
juga anak suka akan cerita-cerita raja, pemburu yang kejam, raksasa, dsb.
- Masa Robinson Crusoe : 8.0 – 12.0
Pada masa ini anak mengalami realisme naif (diterima tanpa kritik),
kemudian anak memasuki masa realisme kritis yaitu masa dimana anak tidak suka
dongeng yang fantastis lagi atau dongeng yang tidak masuk akal. Sekarang anak
lebih menyukai cerita yang benar-benar terjadi, cerita yang masuk akal seperti
cerita perjalanan, cerita roman dsb.
- Masa pahlawan : 12.0 – 15.0
Pada masa ini anak suka membaca buku-buku perjuangan karya orang-orang
kenamaan yang pernah terjadi. Lambat laun hilanglah fantasi ilusionitas yaitu
fantasi yang terikat pada tanggapan kenangan, sedangkan fantasi mengkombinasi
maju dengan pesat.
v Kebaikan / nilai-nilai fantasi
:
1. Fantasi dapat dipergunakan sebagai hiburan
2. Fantasi dapat memudahkan anak dalam menerima pelajaran
3. Fantasi membentuk budi pekerti anak. Melihat / membaca yang baik – baik
maka anak akan terdorong meniru yang baik.
v Keburukan-keburukan fantasi
1. Anak sering tenggelam ke dalam dunia fantasinya sehingga anak suka
melamun
2. Anak takut menghadapi kenyataan. Anak menjadi seorang pembual / pemalu
dikalangan teman-temannya.
- Perkembangan Bahasa
Mengapa bayi belum
pandai bicara?
Alasannya :
- Alat bicaranya belum sempurna
- Untuk dapat bicara, anak memerlukan kemampuan berpikir. Kemampuan berbicara dapat dikembangkan melalui belajar dan berkomunikasi dengan orang lain secara timbal balik.
Karl Buhler
Yang mendorong anak
ingin berbicara adalah :
1)
Dorongan pernyataan (Kundgabe)
Yaitu
dorongan untuk menyatakan pada orang lain apa yang terkandung dalam perasaan /
hatinya.
2)
Dorongan mengiraikan (Auslosung)
Yaitu
dorongan untuk menguraikan apa yang ingin dikatakannya termasuk perkataan yang
tidak diketahui.
3)
Dorongan menyampaikan
(Darstellung)
Yaitu
dorongan untuk menyampaikan segala sesuatu yang menarik perhatiannya kepada
orang lain.
Anak mulai belajar bicara sekitar umur 0.6 / 0.7. perkembangan bahasa
anak tidak sama cepatnya pada setiap anak. Anak ada yang bisa cepat bisa bicara,
ada yang lambat. Bahkan pada masa-masa tertentu perkembangan bahasa itu
terhenti sama sekali yaitu ketika anak sedang giat-giatnya belajar berjalan.
Clara dan William (jerman)
Membagi
perkembangan bahasa menjadi 4 masa:
- 1.0 – 1.6 : Kalimat Satu Kata
Anak
mulai belajar bicara dengan meraban, kemudian anak terus belajar karena
diransang oleh dorongan-dorongan meniru suara-suara yang didengarnya seperti
suara anjing (gug-gug), suara kucing (meong-meong).
- 1.6 – 2.0 : Masa Memberi nama
- 2.0 – 2.6 : Masa kalimat tunggal
- 2.6 – seterusnya : masa kalimat majemuk
- Permainan Anak
a) Syarat-syarat permainan yang baik:
Ø
Mudah dibongkar pasang
Ø
Mengembangkan daya fantasi
Ø
Tidak berbahaya
b) Macam-macam permainan
H.Hetzer
(ahli psikologi jerman) meneliti permainan dikalangan anak-anak mengemukakan
beberapa macam permainan sbb:
Ø
Permainan fungsi
Gunanya
untuk melatih fungsi-fungsi gerak dan perbuatan yang diutamakan adalah
gerakannya, gerakan kaki dan tangan, anak lari-lari, kejar-kejaran,
merangkak-rangkak dsb.
Ø
Permainan konstruktif
Diutamakan
hasilnya seperti mobil-mobilan, rumah-rumahan, boneka dari kain perca dsb. Ada
juga yang disebut dengan permainan destruktif / merusak seperti merobek-robek,
memecahkan, menggoyang kursi dsb.
Ø
Permainan reseptif
Ø
Permainan peranan
Ø
Permainan sukses
Yang
diutamakan adalah prestasi. Untuk permainan ini dibutuhkan kebranian,
ketangkasan, kekuatan, dan persaingan. Contoh: memanjat pohon, meloncati parit
dsb
c) Manfaat bermain
Ø
Sarana untuk membawa anak kealam
masyarakat
Ø
Mampu mengenal kekuatan sendiri
Ø
Kesempatan mengembangkan fantasi
dan menyalurkan kecendrungan pembawaannya
Ø
Berlatih menenpa perasaannya
Ø
Memperoleh kegembiraan,
kesenangan, dan kepuasan
Ø
Melatih diri untuk mentaati
peraturan yang berlaku
- Perkembangan Gambar Anak
Kerschensteiner mengumpulkan dan meneliti 300 ribu gambar anak. Ia membagi gambar
anak-anak itu sbb:
1. Masa corat-coret : 3.0 – 5.0
2. Masa Bagan : 5.0 – 7.0
3. Masa Bentik Garis : 7.0 – 9.0
4. Masa Silhuet / bayang-bayang : 9.0 – 10.0
5. Masa prespektif : 10.0 ke atas
- Perkembangan sikap sosial
Anak usia 3.0 sudah mulai membentuk masyarakat kecil (berteman) dengan
2 atau 3 orang anak. Mereka dapat bermain dalam waktu yang relatif singkat.
Selanjutnya kelompok bermain anak semakin bertambah dan mereka sudah betah
bermain agak lama. Dalam kumpulan itu anak harus bergaul dan menyesuaikan
dirinya dengan anak lain. Kadang-kadang mereka berkelahi dengan temannya
sendiri.
Anak usia 3.0 dalam dirinya mulai timbul perasaan iri hati pada orang
seisi rumah (adik-kakak) yang membutuhkan perhatian dari ibunya. Sebaliknya
anak yang lain tampak sikap simpatinya. Sikap simpati sudah dikenal sejak masa
kanak-kanak walaupun dalam perwujudannya masih sangat sederhana, seperti: suka
menolong, melindungi teman / membela nak yang lain, dsb.
Selanjutnya perkembangan sosial anak semakin hari semakin
menggembirakan. Anak mulai memahami kepada siapa dia harus menaruh simpati dan
kepada siapa dia bersikap tidak simpati.
Sikap keras kepala / degil sering timbul pada anak mencapai usia 3.0,
seperti suka membantah, bandel, rewel, ngadat, dsb. Dalam hal seperti ini orang
tua sering merasa cemas. Dalam menanggapi sikap keras kepala / degil ini masih
dapat ditolerir karena anak masih dalam usia muda karena hal itu merupakan
bagian dari proses perkembangan itu.
PENDUSTA
Dusta dikalangan
anak-anak agak berbeda dengan dusta orang dewasa.
Contoh :
Dusta semu yaitu
dusta yang sering diucapkan anak. Dusta itu tidak disengaja, tidak mempunayi
maksud menipu dan tidak ada tujuan yang hendak dicapai.
Sebab-sebab anak
sering dusta:
- Perkembangan bahasa yang belum sempurna
- Keinginan dan kenyataan dicampuradukkan karena daya kritisnya belum sempurna
- Perkembangan jiwanya belum sempurna
- Takut terkena hukuman
Dusta sebenarnya :
karena takut orang tua memukul
MASA REMAJA
12.0/13.0 – 20.0/21.0
Orang
Barat menyebut remaja dengan istilah “puber”,
sedangkan orang Amerika menyebutnya “Adoleusi”.
Keduanya
merupakan masa transisi dari massa anak-anak menjadi dewasa. Kita juga sering
menggunakan istilah “Akil balig” , “Pubertas” dan yang paling banyak
menyebutnya “remaja’.
Kata
Adoleseusi digunakan / diartikan sebagai pemuda yang keadaannya sudah mengalami
ketenangan.
Secara teori, masa
remaja terdiri dari :
1.
Remaja puber
a) Awal pubertas
b) Pubertas
c) Akhir pubertas
2.
Remaja Adolesen
a) Awal adolesen
b) Adolesensi
c) Akhir adolesen
Ciri-ciri remaja:
1)
Pertumbuhan Fisik
Pada
masa remja pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat
dibandingkan dengan masa anak-anak dan massa dewasa. Untuk mengimbangi
pertumbuhan yang cepat remaja membutuhkan makan dan tidur yang banyak. Hal ini
kadang-kadang orang tua tidak mengerti , sehingga bisa terjadi kesalah pahaman
antara remaja dan orang tua. Perkembangan fisik terlihat pada tungkai dan
tangan, otot-otot tubuh berkembang pesat sehingga anak kelihatan bertubuh
tinggi tapi kepalanya masih mirip dengan anak-anak.
2)
Perkembangan sexual
Sexual
mengalami perkembangan yang kadang-kadang mengalami masalah, dan menjadi
penyebab perkelahian, bunuh diri, dsb. Perkembangan sexual pada anak laki-laki
ditandai dengan:
a) Alat produksi sperma mulai berproduksi, ia mengalami mimpi yang
pertama, tanpa sadar mengeluarkan sperma.
b) Pada lehernya menonjol buah jakun yang membuat suaranya jadi pecah
c) Tumbuhnya rambut sekunder (bulu)
Pada
anak perempuan perkembangan sexualnya ditandai dengan :
a) Sudah mendapatkan menstruasi (datang bulan) yang pertama (meuarche)
b) Tumbuh jerawat di wajahnya
c) Buah dadanya mulai tumbuh
d) Pinggulnya mulai melebar
e) Pahanya membesar
Jika
hal ini terjadi lebih cepat atau lebih lambat, bisa juga menimbulkan masalah
bagi anak.
3)
Cara berpikir Causalitas
Cara
berpikir causalitas yaitu menyangkut
hubungan sebab akibat. Remaja sudah mulai berpikir kritis sehingga ia akan
melawan bila orangtua , guru, lingkungan , masih menganggapnya sebagai anak
kecil. Kalo orang tua dan guru tidak memahami tidak memahami cara berpikir
remaja, akan berakibat dengan kenakalan remaja seperti : berkelahi, agresif
dsb.
4)
Emosi yang meluap-luap
Keadaan
emosi remaja massih labil karena erat hubungan dengan hormon. Kadang-kadang remaja
bisa sedih sekali, kadang-kadang bisa marah sekali , remaja mudah tersinggung.
Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka dari pikiran yang
realitis .
5)
Mulai tertarik pada lawan jenisnya
Dalam
perkembangan / kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik pada lawan
jenisnya dan mulai berpacaran.
Secara
biologis anak perempuan lebih cepat matang daripada anak laki-laki. Gadis yang
berumur 14 – 18 lebih cenderung untuk tidak merasa puas dengan perhatian pemuda
yang seusia dengannya. Karena itu ia tertarik pada pemuda yang usianya beberapa
tahun diatasnya.
6)
Menarik perhatian lingkungan
Pada masa remaja ini, remaja mulai mencari perhatian dari
lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peranan dalam kegiatan-kegiatan
di kampung / di sekolah. Bila tidak diberi peranan dia akan melakuka perbuatan
untuk menarik perhatian masyarakat , kalau perlu melakaukan kenakalan seperti:
berkelahi. Remaja akan mencari peranan di luar kalau di rumah ia tidak diberi
peranan karena orang tua menganggapnya masih anak kecil.
7)
Terikat dengan kelompok
Dalam
kehidupan sosial, remaja sangat tertarik kepada kelompok sebayanya sehingga
tidak jarang remaja mengutamakan kelompoknya dari pada orang tua sendiri. Orang
tua yang tidak mengerti akan marah pada anaknya karena orang tua merasa yang
memberi makan, membiayai dsb. Apa yang diperbuatnya ingin sama dengan anggota
kelompoknya yang lain, kalo tidak sama ia akan merasa turun harga dirinya dan
menjadi rendah diri.
Dalam
kelompok remaja dapat memenuhi kebutuhannya, merasa kebutuhan di mengerti,
dianggap, diperhatikan, kebutuhan mencari pengalaman baru, kebutuhan
berprestasi, kebutuhan harga diri, rasa aman, kebutuhan diterima statusnya yang
belum tentu dapat Diperoleh di rumah / di sekolah.
I.
PERKEMBANGAN RELIGIUS
Hal-hal religius sudah mulai diajarkan sejak kecil dilingkungan rumah
tangga. Pada masa anak-anak hal-hal yang mengenai ke Tuhanan tidak banyak
megalami kesulitan, anak-anak menerimanya saja, karena anak cara berpikirnya
masih sederhana.
Pada masa remaja mereka berada dalam suasana ketidak pastian, selalu
mersa gagal, perasaan takut akan mati, maka terbenturlah ia pada sesuatu yang
harus dijadikannya pegangan. Lalu cari pegangan pada orang tua – ia merasa
sangsi dan curiga karena ia mengetahui orang tuanya juga mempunyai kekurangan-kekurangan
dan tidak dapat memenuhi kepuasan hatinya, dengan demikian berakhirlah ia
kepada sesuatu yang konkrit , sesuatu yang gaib. Inilah ciri-ciri dari suasana
ke Tuhanan.
Rasa
ke Tuhanan sering didampingi dengan rasa keagamaan yang fanatik sehingga
II.
PERKEMBANGAN ETIKA
Etika mengajarkan apa yang baik dan apa yang buruk. Ukuran baik dan
buruk bagi sesuatu adalah kata hati. Kata hati dipengaruhi oleh faktor-faktor
pembawaan, lingkungan agama dan usia. Anak yang lebih mendalami dan taat akan
ajaran agamanya, kata hatinya lebih berfungsi dari kata hati anak-anak yang
lain yang tidak taat akan ajaran agama.
Etika merupakan norma-norma yang merupakan keharusan bagi individu,
misalnya tidak boleh berbuat jahat, tidak boleh berrbohong, tidak boleh
mencuri, dsb. Norma-norma itu menjadi pedoman bagi tingkah laku seseorang.
Pendidikan etika sudah dimulai sejak kanak-kanak walaupun bentuknya
sangat sederhana misalnya: menyuruh anak mandi, makan, tidur pada waktu yang
sudah ditentukan, anjuran itu diterima tanpa banyak kecaman, kemudian mereka
laksanakan setiap hari sampai akhirnya menjadi kebiasaan. Dari
kebiasaan-kebiasaan itu terbentuklah norma-norma mis: perbuatan ini dianggap
baik, perbuatan itu dianggap buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar