STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR
Strategi
secara etimlogi/akal adalah mengatur/keahlian merencanakan
Strategi
secara terminologi adalah rencana cermat suatu kegiatan agar mencapai
target/sasaran.
Efisiensi adalah
membandingkan antara output dan input
Efektif adalah
sejauh mana tujuan yang bisa kita harapkan bisa dicapai dalam belajar engajar.
Metode adalah
cara yang telah teratur dan terfikir dengan baik untuk mencapai suatu maksud.
Teknik adalah
cara membuat/melakukan sesuatu
Cara adalah
jalan untuk melakukan sesuatu.
CONFUCIUS
What i hear i forget; What i see
i remember; What i do i understand.
MEL SIL BERMAN
What i hear i forget; what i hear
and see i remember a little; what i hear see and ask question about or discuss
with someone else i begin to understand; what i hear, see, discuss and do i
acquire knowledge and still; what i teach to another i master.
Manfaat belajar SBM
Supaya bisa merencanakan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
I RAKA JONI
Strategi adalah pola umum
perbuatan guru dan murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
Domain of learning
Kognitif: learning by thinking
Afektif : learning by feeling
Psikomotor : learning by doing
BLOOM
TAXONOMY (COGNITIF DOMAIN)
- Knowledge: pengetahuan lees complex
- Comprehension: pemaparan
- Application: penerapan
- Analysis: analisisEvaluation: evaluasi more complex
BLOOM TAXONOMY
(AFFECTIVE DOMAIN)
- Receiving
- Responding
- Valving
- Organization
- Characterization
BLOM TAXONOMY
(PSYCHOMOTOR DOMAIN)
- Perception
- Set
- Guided response
- Mechanism
- Adaption
- Origination
Aspek
kognitif
adalah penguasaan yang menekankan pada mengenal dan mengingat kembali bahan
yang telah diajarkan sehingga dasar/landasan untuk membangun yang lebih
kompleks&abstrak.
Aspek
afektif
adalah aspek yang bersangkutan dengan sikapnmental perasaan dan kesadaran
siswa.
Hasil belajar dari aspek ini
diperoleh melalui proses internalisasi
yaitu proses kearah pertumbuhan batiniah siswa. Pertumbuhan itu terjadi ketika
siswa menyadari suatu nilai-nilai yang terkandung dalam pengajaran agama dan
kandungan nilai itu dijadikan suatu sistem sendiri sehingga menuntun segenap
pernyataan sikap tingkahlaku, dan perbuatan moral dalam menjalani kehidupan
ini.
Aspek
psikomotor
adalah aspek yang menyangkut keterangan yang lebih bersifat ta’aliyah dan
kongkrit. Walaupun demikian hal itu tidak terlepas dari kegiatan belajar yanng
bersifat mental (pengetahuan&sikap). Hasil belajar ini merupakan tingkah
laku nyata yang dapat diamati.
HAKIKAT BELAJAR MENGAJAR
Belajar
adalah
suatu proses yanng ditandai oleh adanya perubahan pada diri seseorang, misal:
bertambah pengetahuan.
Proses belajar-mengajar tidak
dapat dipisahkan dan menjadi suatu kegiatan dalam waktu yang sama sehingga
terjadi interaksi antara guru dengan murid maupun siswa dengan siswa.
Mengajar adalah
proses mengatur, mengorganisir lingkungan yang dapat mendorong dan menumbuhkan
siswa untuk belajar.
Mengajar juga merupakan suatu
proses, bimbingan belajar kepada siswa dalam proses belajar. Sehingga guru
adalah learning manager(pemimpin belajar)/ fasilitator belajar. Dengan kata
lain mengajar adalah suatu proses membelajarkan siswa.
4 MACAM KEMAMPUAN HASIL BELAJAR
1. Perolehan
pengetahuan
2. Peningkatan
ketrampilan berfikir
3. Pengembangan
ketrampilan psikomotor
4. Perubahan
sikap/nilai dan atau perasaan
KOMPONEN LEARNING OBJECTIVE
- Audience : who are the students that will have this learning exprience
- Behavior : what do you expect the student should be able to do after learning exprience
- Condition : under what circumstances is the student expected to perform this behaviour
- Degree : to what extent is the student expected to perform the behaviour
PRINSIP-PRINSIP
MENGAJAR
1. Prinsip motivasi
Merupakan
kekuatan mental yang menjadi penggerak untuk belajar. Kekuatan mental berupa
keinginan, citaz. Guru harus berusaha menimbulkan dan mempertahankan dorongan
untuk belajar siswa. Hal ini dilakukan sebelum mengajar dan ketita pelajaran
itu sedang berlangsung.
Agar
guru dapat menarik perhatian siswa dengan:
1)
Penggunaan media
2)
Memberikan pertanyaan pada siswa
3)
Membuat variasi belajar siswa
4)
Pengulangan informasi
Motivasi
Intrinsif : dorongan dari dalam diri sendiri (menyadari betapa pentingnya keg.
Belajar)
Motivasi
Ekstrinstik : dorongan dari luar
2. Prinsip kooperasi dan kompetisi
Kooperasi siswa dituntut bisa bekerjasama untuk
memecahkan masalah. Kerjasama tidak hanya dituntut untuk hasil belajar optimal,
tapi bisa juga memupuk rasa gotong royong, sikap demokratis, saling menghargai,
membiasakan terampil dalam interaksi sosial.
Kompetisi
: persaingan. Dapat juga diterapkan dalam proses belajar-mengajar asalkan dalam
persaingan kelompok bukan dalam persaingan individual misalnya: tugas kel. Mana
yang paling baik.
3. Prinsip korelasi dan integrasi
Korelasi
: apa yang dipelajari siswa harus dihubungkan dengan apa yang sudah dikuasainya
dan dipelajarinya/dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Integrasi (menjadi satu) semua bahan yang sudah dipelajari itu tidak terrpisah
satu sama lain(menyatu). Semua yang telah dipelajari itu penting.
4. Prinsip aplikasi dan transformasi
Aplikasi (peneerapan) fungsinya untuk memperkuat
ingatan / daya ingat. Ingatan kita akan kembali apabila dihadapkan pada
situassi yang serupa.
Prinsip transformasi bisa ditunjang dengan latihan.
Kalo prinsip aplikasi pada hakekatnya menerapkan prinsip/konseep bahan
pemecahan masalah. Prinsip aplikasi dan transformasi penting untuk mencapai
hasil belajar yang tahan lama. Sifatnya integrasi(penyatuan) 3 kawasan hasil
belajar (kognitif,psikomotor,afektif)
5. Prinsip individualitas
Setiap individu berbeda dari segi psikis dan fisik.
Dari perbedaan itu muncullah perbedaan kemampuan sikap, perhatian, kebiasaan,
cara belajar, motivasi, minat. Individualitas memberi kesempatan kepada siswa
cara belajar yang serasi dengan kemampuan. Prinsip ini dapat digunakan guru
dalam beberapa hal misalnya: guru memberikan tugas individual, pengelompokan
belajar siswa, mengembangkan proses belajar sendiri, diberi independensi study/
diberi kesempatan belajar secara bebas. Prinsip ini bisa diberikan secara
simultan.
KOMPONEN-KOMPONEN
PEMBELAJARAN
Belajar
mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses dalam hal itu kita harus bisa
mengembangkan dan menjawab suatu permasalahan.
1)
Kemana proses tersebut akan diarahkan
(tujuannya)
2)
Apa yang akan dibahas dalam proses itu
(bahan)
3)
Bagaimana cara melaksanakan proses itu
(metode)
4)
Bagaimana cara mengetahui
berhasil/tidaknya proses tersebut (evaluasi)
GAMBAR
Saling
berhubungan dan pengaruh mempengaruhi.
Tujuan
merupakan komponen pertama dan dirumuskan dalam tingkah laku. Metode merupakan
alat pembelajaran. Metode dipilih dari materi berfungsi sebagai jembatan untuk
mencapai tujuan.
Sulit
untuk mendefinisikan belajar yang baik dan efisien karena banyaknya variabel
yang akan diukur dan setiap orang membutuhakan variabel yang berbeda. Alat ukur
yang dibutuhkan relatif. Namun demikian tergantung kompetensi guru tersebut.
KOMPETENSI GURU
1) Kompetensi Profesional
a. Kompetensi
bidang akademi
Menguasai materi yang menjadi tugasnya
Menguasai materi pendalaman/pengayaan
b. Kompetensi
bidang metodologi
Mampu menyusun program pembelajaran
Mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran
2) Kompetensi Personal
Kompetensi yang
berhubungan dengan sikap dan kepribadian
a) Memiliki
kedewasaan berfikir
b) Rasa
tanggung jawab
c) Disiplin
d) Penampilan
yang mencerminkan harga diri
e) Mewujudkan
sikap dewasa dalam bertutur kata dan bertindak
3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berhubungan dengan cara guru
menempatkan diri dalam lingkungannya dan cara menjalin hubungan dengan orang
lain seperti:
a) Mampu
berkomunikasi secara baik dengan orang lain
b) Mampu
bergaul secara baik dengan orang lain
c) Mampu
menjalin kerjasama dengan orang lain dengan baik
d) Berpartisipasi
secara aktif dalam kegiatan2 yang diselenggarakan oleh sekolah.
4)
Kompetensi
pedagogik
a) Guru
sebagai pendidik harus memandang anak sebagai individu yang unik dan memiliki
latar belakang pengalaman keluarga, sosial, budaya yang berbeda-beda.
b) Guru
harus memiliki kompetensi dalam berbagai aspek perkembangan anak berdasarkan
praktek di lapangan, kajian teori maupun penelitian tentang anak yang terus
menerus berkembang
c) Guru
harus menghargai hak anak untuk bermain dan tumbuh berkembang secara wajar
d) Guru
tidak melakukan pelecehan pada anak baik yang bersifat psikis maupun psikologis
e) Guru
berinteraksi dan melakukan kegiatan pada anak berdasarkan minat dan kebutuhan
anak
f) Guru
adalah fasilitator yang membimbing anak dalam melakukan berbagai tugas
perkembangan
g) Guru
harus menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi anak sehingga dapat
meningkatkan otonomi dan inisiatif anak dalam belajar.
8 MACAM TEKNIK
DISKUSI
1. Whole Group
2. Buzz Group
3. Panel
4. Symposium
5. Formal debate
6. Collogium
7. Fish bowl
Strategi dari
kata MASTER
Motivating Mind: Tulis tujuan /ambek, yakinkan diri, focus yang
tenang, rencana aksi, haragai waktu.
Aquire the fact (uraikan Fakta): gagassan
inti, gambaran ingkup materi, buat sketsa
Search out the meaning (apa manfaatnya): selidiki
lebih dalam, gunakan kecerdasan, renungkan dan hubungkan dengan keehidupan.
Trigger the memory(sentakan ingatan): 4M
mengulang,merekam, menyimpan, mengingat
Exhibit what you know(ajukan yang diketahui):
penerapan kangsung, presentasi libatkan orang lain, niilailah sendiri
Relection the process : renungkan apakah sudah
efektif, cari cara yanglebih baik
Metode Inquiri
Inquiri, discovery dan problem solving istilah yang
mengandung arti yang sejiwa yang menunjukkan suatu kegiatan /cara belajar yang
bersifat logis, kritis dan analistis menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan.
Dalam pelaksanaanya metode inquiri kegiatan siswa mencari sesuatu sampai
tingkat yakin/percaya/belif. Yang didukung oleh fakta, analisa, interprestasi
dan pembuktian. Pada pencarian alternative pemeecahan metode inquiri digunakan
dalam:
1) Memecahkan masalah yang telah disepakati bersama
2) Membina kemandirian siswa untuk belajar menemukan dan memecahkan masalah
3) Mengembangkan daya kemampuan siswa untuk berfikir secara logis, kritis,
analistis tentang massalah yang dihadapi
Keunggulan metode inquiri
a)
Mengembangkan kemampuan siswa untuk
mampu memecahkan massalah serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri
b)
Meningkatkan potensi intelektual siswa
c)
Mengembangkan sifat rasa ingin tahu dan
cara berfikir sistematis
Kelemahan
metode inquiri
a)
Pelajaran berlangsung lamban
b)
Hasil belajar siswa terbatas hanya dalam
satu pengertian
c)
Mengembangkan sifat rasa ingin tahu dan
cara berfikir sistematis
METODE SIMULASI
DAN STUDI KASUS
Simulasi
sangat baik untuk mencek/menjajagi ketrampilan kognitif dan untuk mengubah
sikap.
Metode
simulasi àmasalah tidak
dibahas tapi dengan mensandiwarakan situasi dimana masalah itu terjadi.
SOLEM (1960) dalam
simulasi persoalan/masalah ditempatkan dalam situasi yang menyerupai dinia
wujud/berwujud dimana ada suatu persoalan yang sedang dihadapi orang, termasuk
anggota kelompok.
Dalam
simulasi dipersoalkan perasaan-perasaan dan asumsi.
*simulasi
sangat menekankan pada pengetahuan tingkat rendah dan menengah,
pengertian/pemahaman dan penerapan.
·
Dalam studi kasus disajikan sebuah
peristiwa yang telah terjadiàtidak
ada anggota kelompok yang terlibat dalam peristiwa itu.
·
Studi kasus membaahas fakta2
·
Studi kasus sangat menekankan pada
analisis tinggi, sintetis khususnya evaluasi tingkat tinggi
Baik
simulasi maupun studi kasus efektif untuk meningkatkan sikap.
JANIS&KINY
(1945)
siswa yang ikut main dalam simulasi lebih banyak berubah sikap dari pada siswa
yang hanaya menonton.
DAVIES (1966) juga
sampai pada kesimpulan yang sama dengan janis&kiny
KNUTSON (1960) bahwa
makin besar keterlibatan , makin besar perubahan sikap .
Harus
diingat simulasi memerlukan persiapan yang matang
GRATTINO &
VOLPE
(Peneliti italia) bahwa berkat studi kasus orang-orang sudah kurang mengambil
kesimpulan tradisisonal dan lebih sering kesimpulan berdasarkan analisis fakta.
Peneliti
Amerika sampai pada kesimpulan bahwa studi kasus tidak dapat meningkatkan
perhatian terhadap sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar